Menikahi Keduanya
4 jam yang lalu




Mbak Ranee (R) : “Mas…mbah Rono itu siapa sih..? kok sering banget diberitakan TV…” tanya mbak Ranee. Pak Asyangar memandang sendu wajah ayu mbak Ranee….sambil berkata dalam hati, ”…ni perempuan bego amat sih…? Anak kecil aja tahu siapa mbah Rono….parah…!”, tapi ucapan yang keluar dari mulutnya berbeda…” Dik…itu Doktor Surono, ilmuwan Gunung Berapi Indonesia, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Dia orang yang sukses menentukan kapan Merapi mau meletus dan kapan masyarakat kudu ngungsi…mbah Rono berhasil menyelamatkan ribuan nyawa penduduk sekitar Merapi….hebat yaa…?”.




Setelah dia selesai berbicara panjang lebar tentang keistimewaan dunia internet, aku kemudian meraih Ponsel SE ku dan kemudian membuka situs “detik.com”, ….Ku bilang kalau aku sebenarnya juga suka berselancar di dunia maya, tetapi dengan status sebagai seorang Blogger. Kulihat perubahan pada wajah gadis itu. Dia kemudian memandangiku dengan seksama, seolah-olah melakukan penilaian ulang terhadap penampilanku. Kemudian dia bertanya apa nama situs Web ku. Sambil mengetik cepat gadis menginput alamat Web blogspotku…dan kemudian…hehe…muncullah halaman Blog konservatif kesayanganku ini. Gadis itu tertegun menyaksikan foto profilku, kemudian identitas profilku. Dia terdiam sesaat….kemudian kembali dia ke halaman utama dan membaca beberapa posting dari depan mundur ke halaman belakang …..dan tak berapa lama kemudian dia berkata…”Ajari saya nge-Blog… dong “
“Pasar Sodrun” , merupakan pasar induk di Kecamatan tempat mbak Ranee tinggal serumah dengan keluarga Pak Asyangar …… dengan menyandang status sebagai istri kedua Pak Asyangar. 
Sore hari dirumah berhalaman luas yang asri itu, tampak Pak Asyangar mengenakan kaus singlet dan celana pendek lagi asik merebus ketupat di halaman belakang sebelah dapur. Sesekali dia menambahkan kayu bakar untuk menjaga api tetap menyala. Tak dihiraukannya asap tebal yang menyelimuti , buat dia…aroma asap inilah kunci dari nikmatnya rasa ketupat yang dia masak.
Pak Asyangar memang sebelumnya tak pernah memberitahukan kepada kedua istrinya kalau dia sebenarnya baru saja mendapat rezeki nomplok, dia baru saja menjual tanah miliknya seluas 2000 meter persegi. Tanah itu dibelinya 15 tahun yang lalu dengan harga “20 juta rupiah”. Sekarang ternyata lokasi tanah yang dibelinya menjadi lokasi perluasan kota kabupaten, dan seorang developer kelas kakap membelinya untuk memperluas lahan perumahan yang akan dibangunnya. Pucuk di cinta ulam tiba, harga yang disepakai ternyata jauh lebih tinggi dari perkiraan Pak Asyangar. Bahkan lebih dari cukup untuk membeli sebuah MPV dari Jepang dengan huruf “H” di moncongnya.







O ya…perlu diketahui juga teman-teman...., bahwa di negara2 Eropa, Amerika, juga di negara tetangga kita Singapura dan Thailand sudah menerapkan standar emisi Euro 4, bahkan ada yang Euro 5, Makanya beberapa merek dan jenis mobil yang sangat favorit di Negara kita (mobil sejuta umat) tak bisa masuk di Negara2 tersebut, karena tidak memenuhi standar emisi Euro 4. Jadi walaupun mobil2 tsb sangat laku di Negara kita, tetap tak bisa menjadi mobil global….alias jadi mobil sejuta umat yang sekedar “ Think Global-Act Local”…hehe…..