Minggu, Agustus 30, 2009

Malaysia / Malingsia / Malaysial...Takut...?

Menyikapi pemberitaan tentang klaim tari pendet oleh pihak malaysia benar2 membuat keningku berkerut, belum lagi kalau kita browsing internet, wah...tambah panas jidatku, mulai dari klaim terhadap pulau Sipadan-Ligitan yang dimenangkan mereka, klaim Batik, Reog Ponorogo, lagu Rasa Sayange, minuman Cendol, Angklung, dan entah apalagi, mungkin si BCL dan Manohara termasuk. Masih ditambah perlakuan sadis terhadap para TKI, belum lagi ulah duta kehormatan mereka Dr Ashari dan Noordin M.Top...
Sebenarnya apa sih masalah dibalik ini semua? Apa hanya sekedar klaim aja, guyonan aja, atau rebutan 'warisan' antar saudara?

Kita harus belajar dari sejarah!
Bangsa Indonesia di kawasan Asia Tenggara sangatlah berbeda dengan bangsa Malaysia maupun negara lainnya. Kita memiliki sajarah sebagai negara agresor, doyan perang..!!
Mulai dari sejarah kuno kerajaan2 di nusantara, selalu ada intrik2 peperangan. Sedangkan pada era Indonesia modern, kita menorehkan sejarah perang kemerdekaan melawan penjajahan Belanda, Pembebasan Irian Barat dg Trikora, Dwikora di perbatasan Kalimantan, operasi Seroja di Tim-Tim, belum lagi operasi2 penumpasan gerakan2 separatis. Kenapa kita tak segan2 untuk perang? Masalah teknis kekuatan militer jelas yang utama tetapi bukan yang terutama, karena kekuatan politik lah penggerak utamanya. Dua pemimpin besar kita Bung Karno dan Soeharto telah mampu mengangkat negara kita menjadi negara yang disegani, kekuatan loby politik dan kekuatan militer kita begitu disegani. Saat Trikora, Belanda hengkang dari Papua karena mereka mendapat rekaman foto udara Amerika, tentang kesiapan negara kita untuk menghancurkan armada Belanda dengan pesawat2 pembom TU-16, penempur Mig 21 dari Uni Sovyet Saat itu kekuatan negara kita adalah termasuk yang terbesar di Asia. Kemudian Operasi Dwikora untuk memerangi Malaysial yg merupakan negara boneka Inggris, tentara kita malah berhadapan dg pasukan Gurkha dan SAS.
Pada era Soeharto kita dekat dengan Amerika serikat, negara kita tumbuh menjadi macan Asia, Timor-Timur kita sikat. Mana ada negara Asean yg protes? Mahathir begitu tunduknya dg Soeharto, bahkan dia menganggap Soeharto adalah 'guru'nya.
Setelah era reformasi, kita berganti pimpinan yaitu: Habibie..hasilnya Tim-Tim lenyap! Kemudian Gus Dur, malah memberi angin segar ke OPM dan mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua, era Mega..? Tak taulah...
Yang jelas Indonesia benar2 terpuruk, militer kita dikebiri. Dan....Malaysia unjuk gigi!
jujur saja, 3 negara tetangga kita (malaysial, singapore dan Australia) masih me-netek pada induk semang commonwealth-nya Inggris. Mereka lebih senang BILA INDONESIA LEMAH !!
Karena mereka tahu betapa berbahanya bila segenap potensi bangsa Indonesia bersatu padu dan menjadi suatu kekuatan besar yang mampu merubah peta politik dan ekonomi di kawasan Asia bahkan dunia. Dan sepertinya kita sedang mulai bangkit menuju kesana.
Malaysial nampaknya mau mencoba-coba seberapa berani pemerintahan yang sekarang. Padahal bila sekarang diadakan referendum untuk memilih tindakan apa yang akan dilakukan terhadap Malaysial...? Mungkin cukup banyak persentase yang memilih PERANG! ...dan kita jadikan Malaysial sebagai propinsi Indonesia yang ke 34...atau 50 sekalian...

Rabu, Agustus 05, 2009

Makasih yaa....

Senin sore,
Sepulang dari evaluasi pasien2 cacat/lumpuh akibat cedera tulang belakang pasca gempa di Klaten, aku berencana pulang ke rumahku yang di kopeng-salatiga. Sudah 3 bulan ini kami sekeluarga pindah domisili di Solo.
Menjelang memasuki kota Jogyakarta, hari mulai gelap, kubelokkan mobil ke pom bensin karena perjalananku akan melewati daerah yang bergunung dan berkabut, malam dan sendiri lagi.
biasanya saat isi bensin, aku cukup menunggu di belakang setir, cukup membuka kaca samping aja,
Tapi karena ini bukan pom langganan, maka aku turun dan menungguin proses isi bensin.
Kulirik mobil dibelakangku, keren, tinggi dan gagah, toyota fortuner.
Belum lagi separo isi, mendadak lampu fortuner tsb berkedip-kedip dan membunyikan klakson...brengsek amat ni orang! Nggak sabar! Sambil setel tampang sangar ku pelototi si sopir...berharap dia tahu diri. Ehh...dia malah membuka kaca dan mengeluarkan kepala dan sambil menyeringai....busyet! Nantang ni orang.... Gua hajar loe....
Dia malah turun dari mobil...menyeringai dan mendekatiku...aku bersiap....
'ada apa mas!' aku berkata ketus....orang itu melepas kaca mata hitamnya...tersenyum lebar memamerkan giginya yg agak tonggos dan menjawab, 'son..son...kamu lupa aku ya? Aku teman mu dulu'
Wah..! terkejut aku...ku terima uluran tangannya dan kita bersalaman....
'sorry aku lupa, kayaknya sudah lama sekali ya mas....o ya biar kupinggirkan dulu mobilku, kita ngobrol sebentar ok..?'
Setelah dia selesai mengisi bensin kemudian kami ngobrol sebentar...
Baru ku ingat dia teman KKN ku satu desa, dia dari fakultas teknik sipil, namanya 'Arif', kita sempat tinggal di rumah pak lurah selama 3 bulan, tahun 1990...yah udah 19 tahun jelas aja aku lupa, tapi herannya dia masih ingat aku...
Kita kemudian bertukar nomor ponsel. Dia sekalian mengundang aku makan2 besoknya di suatu restoran yang bonafid didaerah sekitar malioboro...ok aja aku....
Kita kemudian berpisah.
Besok malamnya aku sudah siap dengan setelan celana abu2, sepatu coklat, dan kaus putih plus jas abu2 juga tanpa dasi...nggak terlalu formal...tapi rapi. Jam 8.malam aku sampai resto tsb, ternyata dia sudah menunggu di VIP room...dia dengan istri nya saja. Makanan yang kita pesan chinese food, dibuka dengan sup hisit...wow! Legit dan mantap, diteruskan dengan, udang saus canton, kepiting ala tio ciu, cumi saus inggris, dst...dst...total ada 7 jenis...bergiliran, dikit2 memang...tapi kemakan semua...yah layaknya pesta kawin ala chinese aja....salah satu undangan pesta yang paling menyenangkan...setelah puas makan...kami menghisap pipa perdamaian...asyiik...sambil ngomyang....hehehe...
Disela-sela obrolan si Arif mendadak diam menatapku, dia merogoh saku baju nya dan meletakkan di depanku koin seratusan perak, kuhitung jumlahnya ada 7, bah...7 ratus perak? Maksudnya apa?
Kulihat matanya berkaca-kaca....dia bilang; 'Son...dulu aku waktu KKN pernah pinjam duitmu 7 ratus perak, buat beli bensin motorku, aku kehabisan duit sama sekali saat itu...ibu ku sekarat dan aku dipanggil pulang...dan berkat uang 7 ratus mu itu aku sempat mendampingi ibu ku saat ajal menjemput....maaf baru kali ini aku bisa membayar hutangku....selama ini aku kepikiran terus dengan mu, dan aku sangat bersyukur di beri kesempatan oleh Tuhan untuk bertemu dengan mu dan melunasi hutangku...'
Aku termenung...ada semburat rasa haru di kalbu...aku tak mampu berkata-kata....hanya suara serak leher seperti tercekik...'iya, kuterima Rif....aku turut berduka cita ya, karena saat itu aku tidak sempat layat...'.
Si Arif tersenyum lebar...'jadi lunas hutangku ya Son...hahaha...', kami bertiga tertawa lega dan bahagia....kemudian istrinya Arif mengulurkan kado kecil berpita merah, sambil berucap; 'titip buat istrinya ya mas...kenang2an dari kami...'. Kujawab terima kasih banyak...dan juga mengundang mereka untuk berkunjung ke rumahku....
Jam 10 malam kami pulang....perut kenyang.....kupacu jalan jogya-solo 11/4 jam sampe solo.
Istri dan anak sudah tidur....kuletakkan kado di meja lampu tidur.,terus tidur....
Pagi nya aku bangun agak kesiangan...sudah ada kopi kapal api dan roti bakar keju kesukaanku....istriku tersenyum maniiis....sekali....sambil mengucap; Thank's ya pa....gelang emas
nya baguuus sekali....!
Ada berlian nya....emas nya mungkin sekitar 20-an gram...kok tumben papa ngasih kado ultah mahal gini....'
Ya ampuun...aku baru ingat kalo memang istriku ultah 9 hari setelah aku....berarti....sekarang!
Duhhh...........