Menyikapi pemberitaan tentang klaim tari pendet oleh pihak malaysia benar2 membuat keningku berkerut, belum lagi kalau kita browsing internet, wah...tambah panas jidatku, mulai dari klaim terhadap pulau Sipadan-Ligitan yang dimenangkan mereka, klaim Batik, Reog Ponorogo, lagu Rasa Sayange, minuman Cendol, Angklung, dan entah apalagi, mungkin si BCL dan Manohara termasuk. Masih ditambah perlakuan sadis terhadap para TKI, belum lagi ulah duta kehormatan mereka Dr Ashari dan Noordin M.Top...
Sebenarnya apa sih masalah dibalik ini semua? Apa hanya sekedar klaim aja, guyonan aja, atau rebutan 'warisan' antar saudara?
Kita harus belajar dari sejarah!
Bangsa Indonesia di kawasan Asia Tenggara sangatlah berbeda dengan bangsa Malaysia maupun negara lainnya. Kita memiliki sajarah sebagai negara agresor, doyan perang..!!
Mulai dari sejarah kuno kerajaan2 di nusantara, selalu ada intrik2 peperangan. Sedangkan pada era Indonesia modern, kita menorehkan sejarah perang kemerdekaan melawan penjajahan Belanda, Pembebasan Irian Barat dg Trikora, Dwikora di perbatasan Kalimantan, operasi Seroja di Tim-Tim, belum lagi operasi2 penumpasan gerakan2 separatis. Kenapa kita tak segan2 untuk perang? Masalah teknis kekuatan militer jelas yang utama tetapi bukan yang terutama, karena kekuatan politik lah penggerak utamanya. Dua pemimpin besar kita Bung Karno dan Soeharto telah mampu mengangkat negara kita menjadi negara yang disegani, kekuatan loby politik dan kekuatan militer kita begitu disegani. Saat Trikora, Belanda hengkang dari Papua karena mereka mendapat rekaman foto udara Amerika, tentang kesiapan negara kita untuk menghancurkan armada Belanda dengan pesawat2 pembom TU-16, penempur Mig 21 dari Uni Sovyet Saat itu kekuatan negara kita adalah termasuk yang terbesar di Asia. Kemudian Operasi Dwikora untuk memerangi Malaysial yg merupakan negara boneka Inggris, tentara kita malah berhadapan dg pasukan Gurkha dan SAS.
Pada era Soeharto kita dekat dengan Amerika serikat, negara kita tumbuh menjadi macan Asia, Timor-Timur kita sikat. Mana ada negara Asean yg protes? Mahathir begitu tunduknya dg Soeharto, bahkan dia menganggap Soeharto adalah 'guru'nya.
Setelah era reformasi, kita berganti pimpinan yaitu: Habibie..hasilnya Tim-Tim lenyap! Kemudian Gus Dur, malah memberi angin segar ke OPM dan mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua, era Mega..? Tak taulah...
Yang jelas Indonesia benar2 terpuruk, militer kita dikebiri. Dan....Malaysia unjuk gigi!
jujur saja, 3 negara tetangga kita (malaysial, singapore dan Australia) masih me-netek pada induk semang commonwealth-nya Inggris. Mereka lebih senang BILA INDONESIA LEMAH !!
Karena mereka tahu betapa berbahanya bila segenap potensi bangsa Indonesia bersatu padu dan menjadi suatu kekuatan besar yang mampu merubah peta politik dan ekonomi di kawasan Asia bahkan dunia. Dan sepertinya kita sedang mulai bangkit menuju kesana.
Malaysial nampaknya mau mencoba-coba seberapa berani pemerintahan yang sekarang. Padahal bila sekarang diadakan referendum untuk memilih tindakan apa yang akan dilakukan terhadap Malaysial...? Mungkin cukup banyak persentase yang memilih PERANG! ...dan kita jadikan Malaysial sebagai propinsi Indonesia yang ke 34...atau 50 sekalian...
Kudzu: proprietà e controindicazioni - Cure-Naturali.it
1 hari yang lalu