Minggu, Mei 16, 2010

Dokter kok Teroris ...? , Pak Asyangar bertanya

Dokter Diduga Teroris Mantan Ketua IDI Lebak
Selasa, 11 Mei 2010 21:10 WIB
Lebak (ANTARA News) - Dokter Syarip Usman yang diduga terlibat jaringan terorisme dan ditangkap di Hotel Sofyan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/5) lalu, adalah seorang mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Lebak, Banten.

"Saya tahu dia sama-sama dalam kepengurusan IDI," kata Kepala Puskesmas Mekarsari Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dr Imbar, Selasa.

Imbar mengatakan, dirinya tidak mengetahui persis aktivitas keseharian Syarip di luar kegiatan IDI karena kesibukannya masing-masing.
Imbar mengaku mengetahui penangkapan ketua IDI masa bakti 2005-2010 oleh aparat Densus 88 itu setelah membaca media massa.

"Saya hanya merasa prihatin juga sesama teman seprofesi," katanya.

Meskipun berteman dalam kepengurusan IDI, Imbar mangakui tidak begitu akrab dengan Syarip yang dikenalnya sebagai orang yang tertutup.
Begitu pula teman-teman lainya tidak begitu dekat karena dia selalu menjauhkan diri.

"Saya tahu dia itu orangnya baik, sopan dan taat beragama," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak H Maman Sukirman mengatakan bahwa dr Syarip Usman pernah menjadi Ketua IDI periode 2005-2010.
Selama menjadi ketua IDI, dokter Syarip Usman sangat baik dan sering berkerjasama dalam menggelar bakti sosial seperti pengobatan massal maupun sunatan massal.

"Saya sama sekali tidak menyangka dia itu diduga terlibat jaringan terorisme," kata Maman yang mengenal Syarip sebagai pribadi yang baik dan agamis.

Sementara Isyu (48), seorang pengojek yang sering mangkal di depan kediaman Syarip Usman di Jalan Kartini Rangkasbitung, mengaku selama beberapa hari terakhir ia belum bertemu dokter Syarip Usman.
Biasanya, kata dia, setiap pagi dia buka praktik dan banyak pasien yang berobat, namun sekarang rumah berlantai dua itu sepi dan pagarnya tertutup rapat.
Saat ini, rumah kediaman Syarip Usman hanya dihuni oleh tiga pembantu rumah tangga.

"Selama ini saya tidak ketemu lagi dia setelah adanya penangkapan Densus 88 itu," katanya.

Ia menambahkan, selama tiga tahun dia tinggal di Jalan Kartini Rangkasbitung tidak bergaul dengan masyarakat dan selalu menutup diri.
Warga hanya mengetahui dia seorang dokter dan buka praktek pengobatan.

"Saya kira dia itu masuk kelompok pengajian di luar daerah karena setiap pekan selalu pergi ke Jakarta," katanya.
(ANT/S026)

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua orang yang diduga teroris dan tewas dalam pengejaran polisi di Gang Asem, Jalan Setiabudi, Pamulang, Selasa (9/3/2010), diketahui menginap di rumah dokter Fauzi. Warga mengatakan, keduanya dalam beberapa hari terakhir menginap di rumah dokter Fauzi di Gang Asem.
"Beberapa hari kemarin saya emang liat. Nginepnya di rumah dokter Fauzi," kata seorang warga Gang Asem.
Ia mengatakan melihat kedua orang pria dan wanita itu beberapa kali di rumah dokter Fauzi. Dokter Fauzi diketahui bekerja di Pemkot Tangerang Selatan.

Teroris Suka Istri dari Fakultas Kedokteran
Jum'at, 12 Maret 2010 - 11:27 wib
Thomas Joko - Okezone
SEMARANG - Ada kecenderungan unik dalam kehidupan pernikahan para teroris. Mereka suka menikah dengan perempuan yang kuliah di fakultas kedokteran, terutama di Universitas Diponegoro Semarang.

Dekan Fakultas Kedokteran Undip, Dr. Soejoto PAK mengatakan kebenaran informasi tentang istri Dulmatin yang bernama Istiada pernah kuliah di fakultas kedokteran.

"Ya memang benar bahwa Istiada pernah kuliah di Fakultas Kedokteran Undip," terang Soejoto ketika ditemui di ruang dekan, Kamis 11 Maret 2010.

Kebenaran itu merujuk pada keterangan pegawai Tata Usaha sub bagian akademik Fakultas Kedokteran Undip.

Istiada kuliah sampai semester delapan dengan IPK sementara 2,25. Dia masuk pada 1987 dan keluar 21 Februari 1991. Nomer Induk Mahasiswa Istiada G001873019."Di zaman itu IPK 2,25 tergolong biasa-biasa saja," ujarnya.

Istri pentolan teroris Imam Samudera yang bernama Zakiyah juga sempat mengenyam pendidikan di FK Undip. Dia hanya kuliah sampai semester enam dan memiliki IPK sementara 2,17. Zakiyah masuk tahun 1990 dengan NIM G001903630.

"Kedua mahasiswi itu keluar dengan tanpa keterangan yang jelas," kata Soejoto.

Seorang buronan kasus teroris lain, Maruto Jati Sulistiyono juga diketahui memiliki istri seorang dokter bernama Tri Utami. Dokter yang sebelumnya bertugas di Puskesmas Wonotunggal, Batang Jawa Tengah ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) 2002.

Maruto sendiri pernah tercatat sebagai mahasiswa di fakultas kedokteran di kampus Unisula. Namun Maruto hanya kuliah hingga semester VI dan keluar pada 2004. Maruto dan Istrinya disebut pernah menolong Noordin M Top setelah lolos dari penyergapan di Wonosobo.


PS:
Sambil melipat kertas koran, Pak Asyangar berkata dalam hati :
"Kenapa yaa...
Apa karena profesi dokter sudah tidak menarik lagi...?
atau Karena Profesi dokter sejalan dengan terorisme...?
apa kurikulum kedokteran ada kuliah terorisme...?
atau....kenapa...?...kok bisa.....?...kok mau...?
Katanya profesi dokter untuk menolong dan membantu sesama manusia demi kemanusiaan tanpa membeda-bedakan Suku, Agama, Ras, Golongan....Ahh.....KACAU....."
Kemudian pak Asyangar menyruput Kopi Starbak nya....setelah itu di letakkan cangkir kopinya....Pak Asyangar kemudian meninggalkan teras dan masuk kedalam rumah....sambil berseru..." Buu...Ranee...ayo kita maen dokter-dokteran...."
hehe...

40 komentar:

  1. hm...jangan2 ilmu kedokteran / org2 yg berkecimpung didalamnya memang punya daya tarik tersendiri bagi para teroris.. tp aq yakin, pak dokter yg satu ini teguh memegang prinsip menolong orang2 & bkn mencelakainya...ya kan??

    BalasHapus
  2. siapa saja bisa jd teroris ya,...

    pak asyangar kayaknya ga peduli deh sama teroris, yang dipikirin ranee melulu dengan starbak kopi cap kingkong, heheh

    BalasHapus
  3. Sdah bosen x jdi dokter maka na beralih menjadi teroris mas..atw jd dokter spesiali na para terori,hehehe
    Bwt pak asyangar gawat,parah tu orang y mas..apa yg dia baca jd insprasi bwt brhubungan dgn mba ranee..hahahahahaha.

    BalasHapus
  4. @Mec hya : mungkin juga ya sist...punya daya tarik, mugkinjuga daya jual...hehehe
    ps: kayaknya yg punya blog lebih suka tenang2 nge-blog dp ditawarin jd teroris...xixixi.../tx
    =================================
    @Natuna : he-eh...Pak Asyangar memg gak tertarik jd teroris, dia lebih syuka ber "main" tembak2an-an dg istri dan mb Ranee..hehe/tx u
    =================================
    @Arief :mungkin juga sii..tp kayaknya karna nggak keturutan sekolah dokter spesialis, makanya trus sekolah teroris aja...hahaha..jadi dokter spesialis teroris.
    ps;Kalo pak Asyangar mah..lurah spesialis 'dokter2an'...hehe...tx u

    BalasHapus
  5. waduh....

    kacau juga kalau dokter jadi pentolan teroris...

    :D

    BalasHapus
  6. udah enak jadi dokter gag perlu deh buat sampingan jadi teroris pula..emang gag pening apa kudu sembunyi2....pak dokter obat na penyakit ginjal ama kencing batu apa y masalahna gag mau d operasi...

    BalasHapus
  7. @Sky : he-eh mas...Kacau balaw....sayang tu otak, dipake buat yg nggak bener...mungkin dulu kuliahnya nggak bener...jdnya ya gitu..../tx u
    -----------------------------------
    @Elpa : hehe...iya ya..ngapain kudu sembunyi2..mending kerja yg bener, cari duit yg banyak, nge-blog rame2...malah asyik tuuhh...
    ps:Obat penyakit ginjaldan kencing batu sist?
    Nephrolithiasis (batu ginjal) memang berakibat pada penyakit/infeksi ginjal (Pielonephritis)atau pembengkakkan ginjal (ballotement renalis). Tergantung pada jenis batu-nya (larut/tidak larut dg air), ukuran batu (kecil/besar), jumlah batu (1/>1), lokasi batu (dalam ginjal/diluar ginjal-urether), dan tentunya tingkat berat-ringannya kerusakan ginjalnya sist...

    Naaah...kalau memang sudah masuk dalam kondisi berat/sulit diatasi dg obat2an, maka tindakan operasi lah yg terbaik yg harus secepatnya dilakukan, mengingat penyakit ginjal sendiri akan menyebabkan gangguan pada seluruh sistim organ tubuh, jangan sampai nanti jatuh pada keadaan kerusakan banyak organ (multiple organ failure)....gitu ya sist...moga bermanfaat,hehe...

    BalasHapus
  8. loh? sekarang mba ranee udah tinggal di rumah yang sama? kok ga diceritain di episode kemaren?

    BalasHapus
  9. Wah hati2 tuh bt para pria yg pacaran ma mahasiswi FK.. Saingan nya para teroris bung.. hahahaha...

    BalasHapus
  10. Untuk para Teroris..
    Sadarlah kalian semua..

    BalasHapus
  11. Ane mah salut sama para perekrutnya loh mas..

    Bs2 nya merekrut siapapun..

    BalasHapus
  12. @Mb Q: iya..mb Ranee udah serumah dg Bu Asyangar...kan episode kemarin udah diceritakan...(Kumis Pak Asyangar).
    ======================================
    @Girant :hehe kayaknya kudu berai main teror ya mas...biar nggak di kawinin teroris tu cewek2 FK.../tx u
    =====================================
    @Nu : emo ahh...kan enak punya istri cewek kedokteran...xixixi... suntik gratis.
    ====================================
    @Serabi : memang kudu di akui...mereka mungkin meekrutnya sejak sebelum kuliah di FK, jadi meang udah sejak awal kaderisasi nya.../tx u

    BalasHapus
  13. dokter kok teroriss hehee... judulnya nohok emang. kalau menurut saya mas yaa.. alurnya bukan dari dokter to teroris.. tapi dari kader teroris to dokter to teroris.. gitu..
    soalnya gini.. banyak mahasiswa dulunya yang udah ikut2an organisasi garis keras.. n mungkin salah satunya adalah mahasiswa kedokteran. naah.. waktu lulus.. trus jadi diokter.. aktivitas 'dakwah'nya terus lanjut.. katanya ingin mendirikan negara islam.. maka harus jihad dimanapun berada.. profesi hanyalah lahan berkamuflase.. padahal sejatinya mereka itu punya misi.. n jadilah mereka teroris gitu

    BalasHapus
  14. dokter kok nyambi teroris...jenenge dokter kurang gaweyan ya dok.....

    BalasHapus
  15. apa karena dokter ngerti bahan kimia dan itu cukup membantu misi teroris?
    Apakah karena dokter identik dengan soal intelektual dan itu mendukung keahlian otak teroris?
    hmmmmmmm........
    Sejauh itu... saya ngeri ama teroris...... oh nooo

    BalasHapus
  16. mungkin gini: biar kalo ada anggota terosris yang terluka dalam tugasnya, kan ada yang nanganin dokter dari kalangan sendiri gituh.

    ayok lanjutkan main dokter2rannya pak!!

    BalasHapus
  17. jiaah.. akhirnya pak asyangar menunjukkan taringnya..

    BalasHapus
  18. sayang sekolah tinggi2 akhirnya jadi teroris...

    BalasHapus
  19. pusing ma mikirinnya, ya ndak ngerti jalan pikiran mereka, pinter tapi ndak jernih :)

    salam

    BalasHapus
  20. @elmoudy: yah kayaknya memang begitulah kenyataannya. Kaderisasi sudah berjalan sebelum di terima di FK, dan semangkin menggila setelah lulus. Susah 'mengobati' orang2 yg sudah keracunan otaknya mas....kudu di ketok pake pelor kali yaa...hahaha...
    ======================================
    @mb Ayik-SL: hehe...kurang gawean...kakeyan polah yo mbak..../tx u
    ======================================
    @Mas Nir : naaa tu dia....maksudku ya gitu itu...jadi memang pola recruitment teroris itu hebat juga....jadi sudah dipersiapkan betul SDM nya ya mas.....tx u
    ======================================
    @Ica: mungkin jugasih...yg pasti kecerdaannya cukup, ilmu nya bisa dipake buat mengatasi kedaruratan medis di kalangan mereka. Cuma...rasanya percuma deh endidik dokter yg "eksklusif" macam itu..../tx u
    ======================================
    @

    BalasHapus
  21. @mas ALI: huehehe...buka taring nya mas...tapi 'tanduk'nya...hehehe....
    =======================================
    @Rizal : he-eh mas..buang2 subsidi aja yaa...mending cari rumput ngasih makan sapi aja...hehehe.../tx u
    ======================================
    @Jurnaely : memang bikin pusing aja...mending nge-blog aja yaa...hehe.../tx
    =======================================
    @mb Ernut : eh halo mbak...pa kabar...aku ra' medeni tho....hehe..
    =====================================
    @

    BalasHapus
  22. Bkn hanya teroris mas, semua pria pasti enggan low kya gt.. hehe..

    BalasHapus
  23. Bkn nya para pria ya mas yg nyuntik wanita?? xixxixixi..

    BalasHapus
  24. Oh gtu mas..
    Ko mas ~Srex~ tw banyak ya tntng teroris.. !!!!
    Jangan2. . . . . . . .


    Kabur...

    BalasHapus
  25. waah edan tenan....lagi-lagi susno belum selesai...ee,e teroris lagi...tapi kalo mendengar pernyataan pak kapolri yang membuat para teroris main tembak...ngeri,,,,

    BalasHapus
  26. @Girant : iya si mas...tapi mending cewek bekas cowok FK daripada cewek bekas Teroris...hehe...iya nggak...
    ========================================
    @Nu : asem..ikk..bener juga yaa....tp bisa aja si cewek pake alat yg laen...hehehe..
    =======================================
    @Serabi :na..na...na...mancing2 nih...hehe, emang aku ada tampang terorer apah...? kalo drakula emang iya...xixixi...
    ===================================
    @Tukiran: hehe...akhirnya jadi kacau kan...mana yang teroris asli & teroris resmi...sama2 saling bunuh akhirnya...tx u

    BalasHapus
  27. Met pagi mas...pak asyangar z tu yg jd terosix co2k bgt..scara udh punya kumis tebl..hahahaha

    BalasHapus
  28. wah,maruto tonggoku ki mas.sekecamatan maksudnya.haha
    link sudah bertengger di blogroll saya sobat...

    BalasHapus
  29. karena... dokter juga manusia (jadi bisa jadi apa aja :-) )

    btw... wadaw, itu koq bu A dan R malah berkolaborasi gitu piyeee thooo? :P

    d.~

    BalasHapus
  30. Alhamdulillah, saya tidak pernah bercita-cita menjadi dokter, apalagi teroris

    BalasHapus
  31. @Arif : bukan jenggot lebat lagi yaa...brarti Pak Asyangar beda donk....dia lbh cocok jadi teroris cinta...xixixi
    ----------========================
    @Rizan : makasih bro....ntar tak main tempatmu....ok
    =================================
    @mb Dee : tul...doker jg manusia...cuma kalo jd teroris namanya manusia keparat..hehehe..
    ps : Pak Asyangar memang suami yg hebat mbak....dan penuh talenta...hhehe
    ======================================
    @Abi : sukurlah mas...minimal sudah terhindar dari resiko di 'dor' densus 88 yaa...hehe...

    BalasHapus
  32. Mas,
    mungkin mereka cari background kedokteran biar bisa mengobati sendiri saat tertembak...

    BalasHapus
  33. setau saya ya Pak Asyangar, ajaran Teroris kebanyakan tentang dakwah kemudian berjihad. Nah bagi mereka jihad itu adalah memberantas org kafir, jadiii mereka beranggapan bahwa orang yang bukan Islam harus dibumi hanguskan. Mereka juga berpandangan, bahwa klo sudah membunuh org kafir dia sdh benar-benar berjihad dan nanti klo sdh meninggal hadiah bagi org yg berjihad adalah surga dan bidadari... *Kok enak banget yah hihi...
    Jadii.. klo belum berjihad, mereka akan menganggap kita itu kafir Naudzubillahimin Dzalik...

    BalasHapus
  34. @mb Zee: mungkinjuga sist...bahkan kao peru sehala hal yg menyangkut kesehatan para teroris, mereka cover juga, jadi tak ada kesempatan bagi "dokter luar'untuk mengetahui sosok mereka....tx u
    ======================================
    @Yuni : Hoi...buat Aku ato Asyangar...? hehe...
    Ok dah, aku yg jawab koment nya ya...
    Wah...wah...paham yg begitu radikal ya...bahkan bagi ummat muslim pun. Memang kalau sudah menyangkut dakwah dan jihad...sulit untuk meluruskan pola pikir yg sudah kadung keblinger, penjara kayaknya tak kan mampu menyembuhkan mereka. Mungkin perlu pencerahan dari kalangan tokoh agama yang berpikiran benar dan memiliki karisma..../tx u

    BalasHapus
  35. milih dokter yg teroris atau teroris yg suka dokter2 an ?? xi xi xi

    BalasHapus
  36. @bontot : milih dokter2an sama istri teroris...xixixi...

    BalasHapus
  37. wkwkwkwk...ini to dokter 'aseli'nya...:p

    sy tertarik dg fenomena, teroris doyan istri dr fak. kedokteran, mungkin buat ngobatin suaminya klo kena tembak.. hm hm...

    BalasHapus
  38. @SweetDuck : maksudmu dokter Asyangar...? hehe...ada nggak sih...
    ps: mungkin juga ya duck...kalo kena tembak ya diobati istrinya...abis itu gantian "nembak" istrinya...hahaha....

    BalasHapus
  39. wkwkwkwkwkwk..... top begete dah om ini... hwahwa hwaha...

    BalasHapus