Jumat, Maret 13, 2009

Angry - "marah"


Benar-benar terasa tidak nyaman dan tidak mengenakkan, manakala kemarahan sudah merasuki hati dan pikiran kita. Yang ada hanya rasa gelisah dan rasa tidak puas atas perlakuan yang kita alami maupun yang kita terima. Siapapun selama dia masih bernafas pasti pernah dan akan mengalami situasi ”marah”. Situasi seperti ini dimulai dari suatu perasaan (feeling) negatif saat seseorang atau sesuatu berbuat salah, berbuat keliru yang menyebabkan orang tersebut berada dalam situasi terancam atau situasi yang membahayakan dirinya. Orang tersebut akan berusaha mempertahankan keutuhan fisik dan psikis (ego) dari ancaman tersebut agar tetap eksis. Tindakan kemarahan tersebut dapat juga berunjuk pada tindakan menghukum (punish) seseorang atas apa yang telah mereka lakukan.
Kemarahan merupakan reaksi dari otak atas suatu nyeri atau sakit (pain or hurt) yang nantinya akan diolah oleh otak untuk menelurkan suatu keputusan yaitu : akan lari menghindar atau maju menghadapinya (flight or fight).
Gambaran kemarahan pada manusia dan binatang pada prinsipnya sama, umumnya dalam bentuk perubahan fisik (menjadi lebih kaku/tegang, bersuara keras/berteriak/, gerakan2 tubuh yang mengancam), namun pada manusia ekspresi kemarahan lebih sulit dinilai, pada orang-orang tertentu ekspresi kemarahan justru bukan dalam bentuk teriakan marah, atau wajah yang sangar, tetapi bisa juga dalam bentuk ekspresi diam-membisu-mutisme, atau justru tertawa getir. Tetapi reaksi metabolisme tubuh tetap tidak bisa disembunyikan, yaitu tekanan darah dan denyut jantung yang meningkat tajam, keringat yang mengalir keluar dari dahi, tengkuk, dan nafas yang memburu. Semua ini disebabkan pelepasan substansi epinefrin/adrenalin sebagai bentuk reaksi otak dalam menghadapi situasi darurat, dimana seseorang bersiap untuk mengambil tindakan ”fight or flight”.
Kemarahan juga dapat merupakan ekspresi dari suatu intimidasi (intimidate) terhadap seseorang, untuk menekan agar orang tersebut mau mengikuti kemauannya, bisa juga kemarahan merupakan bentuk agresi (aggression) dimana suatu perkelahian (fight) dapat segera terjadi untuk memenangkan keinginannya.
Beberapa orang juga menunjukkan ekspresi kemarahan kepada publik dengan jalan memukul atau menghantam benda2 mati, seperti memukul pintu, menendang sesuatu, atau meninju tembok. Ada juga seseorang yang menunjukkan kemarahannya dengan jalan menyakiti dirinya sendiri, seperti membentur-benturkan kepala ke tembok atau mencederai dirinya sendiri.
Kemarahan tersebut sebenarnya sangat menguras tenaga dan energi, kadar gula darah sangat turun, penderita bisa mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan hipoksia (kekurangan oksigen dalam sirkulasi tubuh) sehingga jangan heran pada orang-orang tertentu yang dalam situasi kemarahan luar biasa akan mengalami kejadian pingsan (collaps).
Menghadapi situasi orang dengan kemarahan, sebaiknya janganlah dihadapi secara frontal, tetapi cobalah untuk mengerti situasinya, menghadapinya secara frontal bisa berakibat buruk. Tenangkan dia dengan kata-kata yang bernada mengalah, penuh pengertian, kalem dan menyejukkan, bila tidak mempan...sebaiknya anda ngaciiiirrr...., biarlah situasi menjadi tenang dan kemarahannya mereda. Tetapi bila kemarahannya sudah diluar batas, dengan akibat membahayakan orang lain atau dirinya sendiri, maka pertolongan harus segera dimintakan dari yang berkompeten, dalam hal ini adalah pihak yang berwajib, untuk melumpuhkannya, setelah itu akan diserahkan kepada ahli yang mempunyai ilmu untuk mengatasi kemarahan yang membahayakan jiwa (dokter psikiatri, psikolog).
Kemarahan adalah hal sangat manusiawi, karena merupakan bentuk dari ekspresi emosional manusia untuk mempertahankan integritas dirinya. Tetapi bila kemarahan tersebut sudah tidak rasional, maka sudah layak dan sepantasnya pertolongan dari ahli diperlukan untuk mengatasinya (anger management).
Demikian pembaca sekalian artikel saya kali ini, semoga bermanfaat.


Kemarahanmu.....
Kemarahanku....
Berpadu menjadi satu,
Akankah bertumbuh terus.....?
Tak taulah
Finish.


(Gb; sort d’fig)

32 komentar:

  1. pengendalian diri berarti yag penting ya bang. dan saya setuju sekali, marah itu emang manusiawi. dan tak jarang hal semacam inijika tanpa pengendalian- isa mengubah jadi hewani. marah membabi buta.

    BalasHapus
  2. photo suster ngesot di atas buat saya gak bisa marah hahahaha

    ada ada wae,.............

    lapor dan,.....moerty lagi latihan bulan madu

    BalasHapus
  3. kenapa judulnya marah fotonya orang telanjang dan harimau?

    BalasHapus
  4. @mb.KDS: yes! Betul skali...itu salah satu esensi isi posting ini mbak. Tx

    @bangbong Jun: hahaha...ada2 aja...itu menggelepar...ok lap ditrima...txu

    @mb. Niet: itu lukisan surealisme karya maertro dari spanyol, Salvador dali, "flight...." . Buat ilustrasi kemarahan terpendam yg menhantui..bahkan dlm mimpi. Tx mbak.

    BalasHapus
  5. He..he...sebelum baca artikel ini saya baru aja abis marah2 sama temen dekat saya. Jadi malu dech, salam kenal yang mas. Btw bener ngga kalo orang yang suka memendam kemarahan lebih berisiko kena serangan jantung, dan lebih mudah stress.
    Oh ya jika ngga berkebaratan saya mo ngajak tukeran link. Thanks.

    BalasHapus
  6. marah itu manusiawi,namun tidak mengenakkan..biasanya lebih baik menenangkan diri dengan mengalihkan pikiran ..
    PS:mata ku bisa minus nih memperhatikan gambar yang bawah,si gadis pake G-string atau nggak ..xixixi..

    BalasHapus
  7. Marah memang sangat manusiawi mas,selama masih dijalan yang benar.Mungkin orang yang paling bijak adalah orang yang sanggup mengendalikan dan menundukkan amarahnya.

    BalasHapus
  8. @ Putra Anambas : memang benar, pada orang2 dg kepribadian tipe tertentu dan kondisi psikis yg jelek dan kebetulan menghadapi situasi yg jelek juga, maka jantung akan selalu berpacu terus...release adrenalin dg kadar tinggi akan menyebabkan gangguan pada banyak organ dan fungsi tubuh...sehingga mengakibatkan orang tersebut mudah sakit..(serangan jatung, dll)
    Tx komentnya...link nya Ok....
    ===================================

    @MasMrPsy : mengalihkan pikiran ke hal2 yg positif termasuk teknik meredam kemarahan...ada teori yg mudah diaplikasikan (relaxation teraphy), al dalam bentuk Meditasi, listening music dg irama tertentu (smooth/lembut/ nature sound music)...
    Oh ya...mataku sampe capek jg melototin itu lukisan...kayaknya nggak pake apa2...hehehehe..
    ===================================

    @ mas Alijaini : Setuju!, berbahagialah manusia yang mampu mengendalikan dan mengatasi amarahnya...karena itu sulit sekali...sepakat...sepakat...txU

    BalasHapus
  9. Wuihh...
    Maz ini klo posting gambarny banyak yg artistik. Suka aq...

    Yah,
    Marah memang repot.
    Sering skali saya tak bisa menahan amarah. Dan tkadang pula amarah itu mbuat diriQ khilangan tmn. Parah deh...

    BalasHapus
  10. hmm ,lukisannya Salvador ini, harimau "marah" apa "lapar" ya hehe.

    idenya sangat membantu.Tapi saya kadang-kadang juga marah-marah tanpa sebab hehe.sudah sering mendengar solusi cara mengendalikan marah.Yang saya ingin tahu,bagaimana solusi cara agar tidak bisa marah.Bagaimana sir Dokter Srex, punya pendapat?

    BalasHapus
  11. duh om, jangan marah2... mendingan kita ngeblog sambil makan2.. xixixi..

    BalasHapus
  12. lho sopo sing marah Srex ...aku kan nggak marah ....cuma murka aja ! ....kek..kek..kek
    sudah tahu belum marah itu punya tingkatan? kalo marahnya masih level sedikit/rendah..dinamai apa?...kalau sudah level moderat ..istilahnya apa?...nah kalau yang sudah paling pppuuuoooolll ....apa hayyyoooo?

    BalasHapus
  13. @mas DzN: gambar tu termasuk unsur penting untuk menarik minat baca...aku lbh kagum dg hasil fotomu yg 'kulit jeruk diatas kaca' Top abizz!!

    @mb Aish: itu harimau 'jadi2'an kali...
    Marah tanpa sebab? Ah pasti ada...mungkin lg PMS ya...
    Btw, bgmana supaya 'kita tidak marah' ?
    Hehehe...kayaknya syusyah tuh...kan marah itu manusiawi...kalau kita pemarah + psikopat...ya diresepin obat2 gol transquilizer bisa membantu...tx u mbak...

    @mas Bontot: halooo...tingkatan marah? Wah kayaknya marah itu berubah-ubah ya...mungkin instrumen untuk mengukur tingkat kemarahan bisa dilihat dari reaksi fisiologis tubuh(tensi,denyut,nadi,nafas,kadar hormon dll), juga efek kerusakan yg ditimbulkan thd orang2/lingkungan....
    Eh, mas...kita sebenere ya pemarah ya...hahaha...

    BalasHapus
  14. @mb Quinie: setuju...paling sip ngeblog + makan2... Damai,peace...hehehe

    BalasHapus
  15. saya marah telat dateng ke sini...
    plaaak... tampar pipi sendiri, ih jadi masokis nih saya... wakaka

    BalasHapus
  16. itu gambar yang madep laut sedang marah ya?

    BalasHapus
  17. Tapi ada juga,manusia yang tidak pernah marah ,selalu tenang,relax menghadapi segala macam resiko."berdarah dingin"kali ye heheh.contohnya ahli spiritual.

    BalasHapus
  18. Masompak Srexvador,....

    mantan pacar saya bilang : hayooo mletotin photo srex itu ya,...? sambil nyubit marah (ufs...keleru ramah dink) hahaha

    BalasHapus
  19. @mas sarden..eh suryaden: nggak telat kok, aku tuh penuh pengertian kok...gak pake tampar2 segala..hehehe,tx dah mampir.

    @mb Ernut: itu lukisan 'Dali' yg paling kusuka...makna nya bisa ber-macam2...tergantung suasana hati yg menilai..dan makna tsb sebenarnya adlh cermin diri kita sendiri (kepekaan /feeling/intuisi). Tx u

    @mb Aisha: betul skali mb,pada kondisi tertentu,manusia memang bisa mengedepankan rasio dan mematikan emosi nya..ini yg sering disebut sbg manusia 'berdarah dingin'...termasuk jenis psikopat juga...hmm...karena jd gak lazim.,tx ya..

    @masbangbong Jun: yg dipelototin apanya mas?...mr psy udah mengeksplor.,dan...no G-string.,huehehe...salam buat nyonya ...tx u

    BalasHapus
  20. Gambar perempuan yang bawah itu, mengkirakan saya pada gadis natuna, yang lagi gelisah sambil menikmati indahnya laut heheh.bisik-bisik (jangan bilang bongjun yah) masalahnya gadis natuna berjilbab semua perkiraanya heheh

    BalasHapus
  21. kata istri saya. didalam marah baisanya kejujuran sering terungkap.

    jadi lie detektor paling ampuh ya ketika marah itu. makanya istri sering diam saja ketika saya marah. ketika marahnya reda baru gentian dia marahin saya.

    dan amrahnya ngga nyambung. marahnya saya tentang apa dia marahnya malah menimpali kebohongan saya sebelumnya. hehehe...jadi ketahuan bohongnya pas marah itu pak.

    itu gimana pak penjelasannya? apa ada hormon tertentu ketika marah keluar yang menyebabkan kejujuran sering keluar dengans endirinya.

    BalasHapus
  22. aku kalau lagi marah langsung ngambil pit dan bersepeda keliling desa, muter2 pinggir hutan, danau, motret sana-sini, ngisengin rusa yg lagi leyeh2 atau ratusan manuk yg lagi mabur, pulang hilang tuh marahnya ^_^ biasanya kalau aku marah nggak bisa lama sih , cuma ngabisin energi dan waktu

    BalasHapus
  23. @mb Aisha: he'eh...kaya'nya tu gadis natuna yg lg syusyah hati menanti sang pangeran Tossa yg lama tak berkunjung...heheh...(sang pangeran lg sibuk dg proyek mulia, 'taman bacaan blona', besok2 nya ganti proyek: taman 'bermain ' mona.)
    Xixixi.,.bcanda..bcanda...

    @masicang: wadow...sampe gitu ya mas..memang saat orang lg marah, gak cm adrenalin yg meningkat,tp jg serotonin,endorphin,enchepalin yg notabene adalah hormon2 otak, dan hormon ini bs menyebabkan manusia 'out of control'...menjadi 'jujur'...
    Hormon2 tsb pernah dipake sebagai teknik interogasi ...tx

    @ De: siip..dah...mengeliminir kemarahan dg hal2 yg positif dan produktif,..itu salah satu teknik 'relaxation teraphy'...back to nature...tx mbak...

    BalasHapus
  24. Marah??,cuman bentar,banyaklah bersabar n mengontrol diri,marah bisa digunakan dlm hal tertentu n kadar yg semestinya.
    btw gambar yg diatas bisa dikategorikan pornografi loh,hehehehe
    sumpah ane cuma ngeliat sebentar kok xixixi...,dinda moerti kemana aja ya?

    BalasHapus
  25. @mas Fer : iya memang banyak sabar dan kontrol diri, btw masa' sii...tu lukisan itu termasuk pornografi? ntar kalo gitu bisa terjadi "pemasungan kreatifitas seniman dan blogger donk..."
    Tx komennya ya...
    ===================================

    @ Miss Lusia : silahkan mampir...tapi nye-pam nya sekali ini aja ya...TxU

    BalasHapus
  26. tadinya juga mau marah nih, tapi usai lihat fotonya jadi ilang deh marahnya. hihikkk

    btw, marah itu sifat manusiawi yang mesti di lebur bahkan klo bisa dihilangkan dengan sifat kesabaran dan rendah hati.

    BalasHapus
  27. heheh benar tuh! ya moga aja sukses rencana mulianya amin.

    BalasHapus
  28. aku orang yang sangat tidak bisa konflik
    jadi kalo marah, paling nangis...
    hehehe gembeng yo mas

    BalasHapus
  29. It's only words...
    and words are all i have...



    P.S ; hollaaaa siapa yang marah...
    lagi bermigrasi ke blog yang baru nih, pa kabar mas? sehat tentunya...

    BalasHapus
  30. @mas Nir : heheh...marah manusiawi, begitu juga sedih dan senang ya mas....gimana proyeknya? lancar terus kan...Tx U
    ===================================

    @mb Aisha : iya mbak, kita doa kan sama sama deh...orang baik dengan niat baik. Tx
    ===================================
    @mb Ika : hahaha...masak nangis karena marah di anggap gembeng...nggak ah...mungkin lebih tepat di sebut lagi "sensi"...hehehe...Tx ya
    ===================================

    @ Hai Tika : iya cuma kata memang, tapi bisa lebih tajam dari pedang ya.....
    Aku sehat2 aja, kamu juga kan...Tx U.

    BalasHapus
  31. waduh, jadi banyak nambah ilmu nih...
    tulisannya sangat mengena mas...
    menurut mas srek, kalau kita lagi marah itu harus dipendam atau dilepas kan...??

    BalasHapus
  32. Mas dedi: pd prinsipnya kemarahan harus delepaskan, diredam, tinggal tergantung caranya aja, macem2 kok, bs dibaca di komen2 atas.. Tx u ya...

    BalasHapus