Masih jelas ku ingat, 15 tahun yang lalu..begitu bersemangatnya aku saat menerima sepucuk Surat Penugasan (SP) dari Dep-Kes. Tidak kuperdulikan seperti apa nantinya aku , seperti apa tugas yang akan kuhadapi, seperti apa kesulitan2 yang mesti kuhadapi, dan seperti apa masa depan yang akan ku jalani. Adanya hanya rasa optimis dan enjoy saja. Kenapa begitu? Tentu saja itu merupakan
pengalaman pertamaku berkiprah di masyarakat dengan status yang berbeda, status sebagai seorang professional, bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang telah kukuasai dengan susah payah.
Lima belas tahun sudah kujalani, kukira sudah cukup banyak pengalaman hidup, suka-duka, pahit-getir hidup berumah-tangga dan bermasyarakat.
Ilmu tentang bermasyarakat, prakteknya kuakui sangat berbeda dengan teori-teori ilmu sosial yang kupelajari di semester awal kuliah, ilmu itu hanya kita dapatkan langsung dengan terjun di kehidupan bermasyarakat. Sudah banyak tempat kusinggahi dengan bermacam corak watak, karakter, tradisi dan budaya masyarakat setempat. Banyak tantangan dan cobaan yang kualami, entah itu urusan dinas, sosial maupun masalah aneh2 yang berkaitan dengan pemahaman maupun kepercayaan masyarakat setempat (mistik). Aku sudah kenyang dengan masalah2 itu semua. Dan syukur kepada yang Maha Kuasa sampai detik ini aku masih tetap sehat wal’afiat, keluarga juga tetap sehat, rukun dan solid.
Namun akhir-akhir ini aku sering dihinggapi pertayanyaan, “akan seperti ini kah aku selamanya? Bekerja sesuai dengan profesi yang selama ini kugeluti…? sampai kapan aku harus beristirahat? ... harus berhenti?... sampai maut menjemput…?” Kadang aku ingin lepas, ingin bebas dari tugas2 dan kewajiban2 yang selama ini rutin ku jalani, ingin pergi mencari situasi dan suasana baru,
menggeluti dan
menggumuli sesuatu yang baru, yang lain, yang beda dengan selama ini
kugauli. Tapi selalu juga muncul keragu-raguan…apa ya bisa…? Apa ya mampu…? Jangan2 terlalu
spekulatif…? Ntar kalau gagal dan malah berantakan bagaimana…?
Pertanyaan2 itu selalu muncul dan pada akhirnya mengurungkan niatku untuk mencoba melangkah lebih jauh..hanya tertinggal sketsa atau proposal belaka yang belum ditandatangani tersimpan di laci-laci arsip sl-sel kelabu otakku.
Apakah aku puas dengan profesiku? Puas dengan kehidupanku selama ini…? Jawabanya jelas iya!, tetapi mungkin
suasana sekarang berbeda dengan dahulu pada awal2 bekerja,
tantangan sekarang kurasa lebih ringan..apakah karena aku merasa situasi sekarang terlalu enak dan mudah segalanya…? Tak taulah….
Mungkin aku butuh suatu
penyegaran, butuh suatu tantangan baru..karena sudah sifatku memang akan bergairah dan bersemangat tinggi bila menjumpai suatu tantangan, niat untuk ‘fight” langsung menggebu-gebu.
Aku ngeblok ini juga pada awalnya untuk mencoba sesuatu yang baru, dan ternyata memang memberikan manfaat yang tidak sedikit bagi perkembangan jiwa dan emosiku.
Saat aku membaca posting dari
mas Bontot, yang mengulas tentang “bagaimana seandainya kita ber-alih profesi”, aku jadi tergelitik banget dengan esensi dari postingnya..seolah-olah membangkitkan dari tidur panjang monster purba dalam benakku, yaitu…”mencoba sesuatu tantangan baru yang besar…"
Alih Profesi"
Entah kapan itu akan terlaksana, tetapi mulai saat ini aku sudah mulai bersiap-siap untuk menjalaninya, mungkin tidak seketika beralih profesi, tetapi berprofesi
ganda dulu yang akan kulakukan. Sampai pada akhirnya hanya profesi yang memang kucintai, kunikmati yang akan kujalani sampai akhir hayatku.
Pernahkah teman2 berpikiran yang sama dengan ku? mari kita 'share' bareng-bareng.
keep smile aja...
BalasHapusand jangan lupa keep try.. juga
sallam kenal..
Rupanya Om Srex udah menemukan titik jenuh ama profesi Om ya, kalo didasari ibadah kira2 nggak tuh,hehe...
BalasHapusbtw Ane setuju ama yg merangkap, contoh seperti Abang Bongjun Ia sebagai PNS, Paranormal, kadang PSK (penyuka segala kue) xixixi...aw!
muanteb deh pokoknya...hehehe
yang penting tetap semangat mas apapun profesinya sekarang atau nanti dan masih tetap having fun ... menikmati profesinya seperti menikmati hobi kesayangan
BalasHapusmenambah profesi barangkali hal yang memang seharusnya dilakukan oleh masompak srex saat ini.
BalasHapustinggal tentukan pilihan, apakah profesi yang baru ini murni buat nambah kekayaan materi, atau murni sosial alias amal, atau kombinasi dari kedua-duanya (hehehehe kayak kunci aja,..)
Kalo bisnis yang jadi prioritas,planet natuna masih terbuka luas.
Kalo bersosial yang jadi prioritas mari kita pikirkan apa yang bisa kita buat bersama-sama dengan komunitas bloggerhood yang sudah terjalin. Saya yakin akhi fernando, mrpsycho, moerti, aisha, quinie dan ane, dll.... bakalan setuju jika masompaksrex menjadi pelopornya.
btw, klarifikasi buat akhi fernando
ane bukan PNS (Pegawai Negeri Sipil)
ane cuma Penduduk Natuna Sea (PNS), yang berjuang mencari rezeki tanpa gaji pasti. hehhhehehe,...
1.Yang aku tahu,kalo jadi dokter,ya selamanya akan jadi dokter,mas..nggak bisa beralih jadi tukang pompa,kecuali nyambi alis profesi ganda, bedakan, kalo aku tukang pompa,bisa kapan saja beralih jadi sopir taxixixi aw!
BalasHapus2.Aku juga mengamati profesi seorang dokter,kadang cuma hari minggu yg tersedia buat keluarga,namun panggilan mendadak kadang membuyarkan segala rencana. Ada yg tetap tak bisa diganggu,alasannya keluar kota,adapula yg selalu mengutamakan pasien. Dilema profesi dokter.
3. Saran untuk menggeluti dunia lain,salah satunya jual beli mobil. Karena yg jual seorang dokter,hubungkan dengan mobil eks dokter nilai jualnya selalu lebih tinggi xixixi
Yang penting kita tetap bersemangat dan bahagia dengan pekerjaan yang dijalani. Salam kenal bang
BalasHapusapapun pilihanya*alih profesi* semoga terlaksana tanpa halangan berat. moga yg kuasa memberikan kemudahan dalam segala hal.amin.
BalasHapusngerangkep jadi dosen aja..biar nggak jenuh krn ... dikelilingi yg msh "seger2" kwak..kak..kak.. (kan dari jaman mhsw sdh ada bakat ngajar to srex ...) selamat memilih profesi baru ... kapanpun itu ...tp jgn kelamaan mumpung blm terlalu tuwek .. :)
BalasHapusO ya... sekarang saya sedang berprofesi ganda. Jadi sekretaris dan pelaku bisnis MLM. Berharap suatu hari nanti beralih profesi menjadi ibu rumah tangga yang bekerja di rumah (dengan bisnis MLM nya).
BalasHapusMau coba MLM? xixixixixixixixi... aww...
@Mas Adi: Makasih ya komentnya....salam kenal juga, ntar tak mampir tempatmu mas...
BalasHapus===================================
@Mas Fer : Hohoho....kalau soal jenuh...mungkin ya...mungkin tidak...soale faktor mood juga berpengaruh besar mas...alasan pengin mencoba profesi lain sebenarnya berkaitan dengan "persiapan menghadapi masa tua"....enak kaya masbong Jun...dia sudah duluan ditahb iskan oleh Bloggermanis jadi dukun, PSK dan yg pasti kritikus Natuna no Wahid..xixixixi....
===================================
@mbak Ely: setuju mbak! meminjam istilah mas Bontot, selain Having Fun...juga More have FUND ! hahaha...itu juga salah satu yang pelu diperhitungkan. Tx
===================================
@Masbangbong JUn : Untuk saat ini berprofesi ganda memang untuk mencari materi ekstra, tentu saja sisi sosial (amal) sudah kujalani bersamaan dg profesiku selama ini, dan nanti pada akhirnya juga akan ditingkatkan selaras dengan kemajuan profesi yg lainnya mas....
Soal bisnis di Natuna, mungkin baru sekedar wacana aja, aku lebih suka dolan ke Natuna sebagai kamerad blogger plus wisatawan PSK (penyuka segala kue-kepiting-kerang-kerapu-kakap-keju!) hahaha..eh!...xixixixi., aww...
===================================
@Masmister Psy : Wuaduh...jual-beli mobil ex dokter? waduh...kayaknya nggak bakat deh mas...aku dan keluargaku itu pecinta mobil (milik sendiri), jadi kalo udah punya nggak akan di jual lagi...walaupun cuma dipanas2in mesin nya doang di garasi, karena jd jarang dipake.
Soal waktu yg terbatas...memang saya akui benar...dan profesi itu tetap melekat seumur hidup...makanya aku sering nglayap secara "incognito" kepasar, ke cafe, dan tempat2 lain...hanya sekedar melepaskan diri sejenak dari identitas asli ku...huehuehue...och's
===================================
@Mas Murid : tx komentnya, salam kenal balik, ntar tak main balik tempatmu ya...TxU
===================================
@mbak KDS : iya mbak..makasih supportnya ya...moga2 lancar deh...siapa tau kita bisa Kop-Dar...loh....?!
===================================
@Mas Bontot : wah..jadi dosen mas...kayaknya menarik juga ya...? coba ntar deh...liat2 situasi dulu, malah selama ini enggak pernah terpikir tuh...Apa ada koneksi mas...? hehehe, Tx ya,,,
===================================
@Mbak Niet : Naa...ini ada contohnya...malah uah duluan mbak Niet nglakuin....kalo bisnis MLM kayaknya menarik juga...ntar deh biar jadi pertimbangan juga...sipa tau ntar bisa kongsi-an sama mbak Niet...xixixxi,
Eh eh.. nita ada ide, gimana kalo bikin rumah makan Om? kan jago masak.. alih profesi jadi koki!!! setujuuuuu???
BalasHapusayo kita kopdar. tapi kapan ya?soalnya tugasku baru kelar akhir agustus tahun ini. mudah mudahan gk tugas negara lain lagi. soalnya kalo sama2 diatanh air khan enak. meski jauh pasti isa kopdar.
BalasHapusYa beginilah sifat manusia,pekerjaan tinggal ngerjain, tapi katanya "bosan".Dilain pihak jutaan orang di dunia kehilangan pekerjaan hehe.Saya sih nggak pernah ingin ganti profesi, kalau menambah profesi iya(ibu rumah tangga)profesi sampai akhir hayat.
BalasHapuscocok ama abang bongjun tergantung tujuannya apakah profit oriented atau social oriented, menurut ane Om, menjadi Dokter adalah pekerjaan yang sangat mulia so jangan ditinggalin Om kasian pasiennya ntar malah pergi ke Ponari lagi xixixi...aw!
BalasHapusmungkin saran momy Adit ada baiknya yaitu membuka restoran, hobi menghasilkan uang hehehe.
Bang Bongjun : Ane juga PNS (Penduduk Nggresik Sejati).xixixi
Mas...profesi dokter nya tetap, tapi buat sambilan ajah... kan suka di dapur, bikin bakery & Rmh makan ajah...akuh mau bantuin koq, di kota ku ajah ya mas...pliss donk ahh...xixixi..,nyam...
BalasHapusSy setuju dengan mas Fernando,menjadi dokter adalah profesi yang sangat mulia.Kl bisa jangan ditinggalkan 100% mas.Oh y mas,izin ngelink ya..
BalasHapus@m.adit: memang bikin RM termasuk cita-cita ku mbah, ni lg dlm rangka nyari lokasi dl...tx ya...
BalasHapus@mb. KDS: Beres mbak, dunia itu sempit, kalo mb balik kampung, kontak aku ya, kita kop-dar deh..,c u next
@mb Aisha: profesi paling mulia, 'housewife'....hehehe..allround...
@mas Fernand: yes..! Profesi lama tetap jalan,
Tambah usaha RM...kayaknya banyak yg sepakat neh...tx ya...
@mb.moer : soal lokasi bisa diatur kalo dan jalan , ntar tak hub lagi ya...
@mas alijaini: tx suport nya ya mas..., link nya ok!
profesi adalah sebuah pilihan hidup, apapun pilihan yang telah kita niati jadilah yang terbaik menurut pilihnmu karena itu yang akan menentukan sukses tidaknya seseorang.
BalasHapusbtw....saya maret tgl 13 mau kesemarang (insa alloh)
Pesan buat sesama Blogger:
BalasHapusOrang harus profesional dengan profesinya, termasuk blogger. Jadi blogger jangan menodai blog.
Seorang Blogger punya tanggung jawab moral, jadi jangan disalahgunakan.
Salam dari sesama Blogger
JK110109
@Mas Nirmana :betuk mas..profesi memang pilihan hidup...karena memilih hakikatnya tidak hanya satu jadi bisa lebih...tx ya mas..
BalasHapus===================================
@Anonim : ahh..kamu sendiri nggak tanggung jawab, pake surat kaleng segala...pengecut!..xixixixi...mwaahh.....
terus berjuang mas, rasa letih dan menjemukan adalah bagian dari kenikmatan di waktu nanti, (kata ustad yusuf mansyur: jika kesusahan/kesedihan adalah hujan dan kesenangan/kebahagiaan adalah mentari, kita butuh keduanya untuk melihat pelangi)
BalasHapushidup dan berusaha maksimal adalah jihad...
tetep semangat....
lagi kenape kang ko kayanya ada kejenuhan yang mendalam di hati panjenengan yukkk ke srandil biar pikiran ini jadi ploooong lagi wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
BalasHapuspertanyaannya: apakah profesi mas srex?
BalasHapushehhehehe, apa kabar masompaksrex ? udah mulai "second" profesinya ? Kalo ke kondangan moerti jangan lupa xixixi,..aw-nya hahahaha
BalasHapusProfesi (apapun itu) menurutku sangat berhubungan dengan masa produktifitas seseorang. Dokter tidak selamanya akan praktek terus, ibu rumah tangga juga ada masanya membutuhkan asisten. Jadi persiapan menjelang hari tua sangat perlu. Banyak kasus di masa muda sukses, namun di hari tuanya sengsara (akibat kurang mempersiapkan hari tua)..duh jangan sampe deh yaaa...
BalasHapusKalo dokter bisa juga tuh menuangkan ilmunya dalam bentuk buku, aktif di lembaga2 kedokteran, dll. Tapi kalo dari segi komersial, buka usaha RM atau pertanian keknya cocok juga hehehe..
@mas Dedi : thank's...koment nya mengena deh..memang dibalik mendung tersimpan pelangi yang indah, asal bukan malam...kapan lulus mas....? jangan lupa makan2-nya...hehehe....
BalasHapus===================================
@mas Awie: yah..sebenarnya bukan cuma jenuh, mungkin lebih tepat "butuh suatu tantangan baru" mas....btw aku dah lama nggak main ke gua srandil nih...besok2 aja kalo pas terang bulan dan malem jum'at kliwon tak nyamperin sampeyan ya....jangan lupa bawa sesjinya (lontong, opor ayam,sate dan coca-cola)hehehe...kita ma'em rame2 sama Nyai Roro Kidul....
===================================
@mbak Ernut : apa profesiku..? huwaduuuhh......apa ya...? yang jelas kalo lagi nggak pake baju putih...profesiku "Preman" mbak....
===================================
@mb Kristin : Komen mbak yang paling Pas! buatku saat ini...sekalian jadi gong nya posting ini...Thank's !