Kamis, September 23, 2010

Mbak Ranee Asyangar ke Pasar

Sambil menenteng tas belanja plastik terbuat dari bekas karung beras, mbak Ranee berpamitan pada Bu Asyangar, istri pak Asyangar yang senior.” Mbak…aku ke pasar dulu yaa…mau di oleh2in apa…?”.

Bu Asyangar yang sedang menyapu kamar tidur berseru…” Apa aja dik…tapi kalo ada Lopis aku mau…”.

Balas mbak Ranee “ iya mbak..nanti aku bawa’in deh..udah ya mbak…ati2 di rumah….”. “He-eh dik..kamu juga ati2 dijalan….” Demikian balas Bu Asyangar sambil menutup pintu kamar tidur.

Pasar Sodrun” , merupakan pasar induk di Kecamatan tempat mbak Ranee tinggal serumah dengan keluarga Pak Asyangar …… dengan menyandang status sebagai istri kedua Pak Asyangar.

Pasar itu termasuk besar dan luas dengan los-los yang tertata rapi. Kalau pembeli masuk dari pintu utama maka akan langsung berhadapan dengan los penjual buah, kemudian los penjual pakaian dan perlengkapannya, makin kedalam akan menemukan los bahan2 sembako, kemudian daging dan makanan pokok lainnya, sedangkan sayur-sayuran terletak agak kebelakang, karena berdekatan dengan pintu masuk samping yang memang lebih besar, tempat keluar masuknya truk2 pengangkut sayur dan sembako.

Ketika mbak Ranee lagi asyik belanja, mendadak punggungnya dicolek seseorang…ibu-ibu dengan menggendong anak berusia sekitar 2 tahun yang kelihatan kurus kurang makan…”. Pagi Bu Lurah…m’borong nih….” demikian celetuknya sambil melirik keranjang belanjaan mbak Ranee…..

Mbak Ranee terkejut…tapi dia spontan tersenyum dan membalas salam dari ibu2 itu…” Pagi juga mbak...Ahh.ini…cuma belanja biasa…mau masak oseng-oseng kangkung kesenangan Bapak kok…” .

Kemudian…. ibu tadi pamit berlalu sambil berkata “ Iya Bu…selamat belanja aja.…salam buat buat Bapak dan Ibu Lurah sepuh yaa….”. Mbak Ranee membalas…” Iya makasih mbak…ehh...tunggu dulu…ini ada lopis buat puteranya…mau yaa…” Mbak Ranee secara spontan menyerahkan bungkusan daun pisang berisi lopis kepada anak itu yang menyambut dengan uluran kedua tangan dan air liur menetes….” Wah…makasih Bu Lurah…malah jadi merepotkan…”. Ucap ibu si anak dengan nada senang.
Ahh nggak apa-apa Bu…terima saja…ini cuman Lopis kok…anaknya pasti suka …”.

Setelah ibu dan anak kecil tadi berlalu, mbak Ranee kemudian melangkah menuju ke Los sembako….

Mbak Ranee merasa ada sesuatu yang aneh…beda…..pagi ini…Ibu anak kecil tadi memanggilnya dengan sebutan “Bu Lurah”…suatu panggilan yang sebenarnya tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya….Sebagai perempuan miskin dan bodoh…………………….yang kebetulan saja dikaruniai wajah ayu …………..dan di jadikan istri kedua oleh Pak Asyangar…….pak Lurah nya …..yang ganteng berkumis itu.

Berarti….kalau begitu…sudah ada pengakuan dari warga setempat..bahwa sekarang status dirinya adalah “Bu Lurah”…Ahh…benar2 sesuatu yang indah….indah sekali didengarkan……. dan dirasakan di bathin mbak Ranee…dia menyunggingkan senyum terus…senang karena mulai ada pengakuan terhadap status sosialnya dimasyarakat.

Tanpa disadari oleh mbak Ranee, penampilannya yang penuh senyum dan ramah di pasar itu…….., apalagi dengan kebaikannya memberikan jajanan Lopis kepada anak kecil menjadi topik pembicaraan yang hangat dipasar itu…….Hampir semua pedagang di pasar terkesan dengan keramahan mbak Ranee.

Pada awalnya mereka memang menganggap bahwa mbak Ranee adalah perempuan jalang, yang hanya pandai menggaet laki-laki dengan berkedok sebagai penjual / pemilik warung kopi. Bahkan ibu-ibu pun saling mencibir dan mendelik …menaruh rasa curiga terhadap mbak Ranee….sebagai perempuan penggaet suami orang. …….Hanya para pemuda dan bapak2 yang tidak ambil pusing dengan kelakuan ibu2….., bagi mereka mbak Ranee tetap perempuan manis dan ramah seperti yang selama ini mereka kenal …..saat dulu mampir ke warung kopi nya.

Setelah selesai berbelanja,mbak Ranee kemudian pulang.

Saat sampai dirumah, ke dua istri pak Asyangar kemudian bareng2 membongkar belanjaan, “Loh…kok Lopis nya nggak ada dik…?” Tanya Bu Asyangar…

Aduh maaf mbak..tadi udah kubeli, tapi…… ku kasihkan ke anak kecil …anaknya ibu2 warga kita di pasar tadi, kayaknya kelaparan deh…Tapi gantinya kubelikan Klepon mbak…” kata mbak Ranee memelas.


Ya udah nggakpapa dik..Klepon juga kan sama dengan Lopis, bahannya dari ketan, kelapa parut, daun pandan sama gula kelapa cair….yaah…nggak beda jauh….sama2 kenyalnya, sama2 enak’nya, cuma bedanya….kalo Klepon bulet-bulet….kayak punya Bapak.. !!…hihihi…..” Tawa nakal bu Asyangar.

Och…gitu ya mbaaak..kalo Klepon kayak punya bapak…..lha kalo Lopisnya…? ” Tanya mbak Ranee dengan tampang bego…

Lopisnya kayak punya’ mu dik….hihihi …!” balas Bu Asyangar sambil ketawa ngikik….

Haaah..!!...sudah…sudah….,mbak ini loh…nakal banget siich….sekarang aku tahu maksudnya deh………sebelum dimakan…Klepon enak diemut dulu, kalo Lopis….dijilat gitu kan mbak……….xixixi…auww..! ……..jerit lirih mbak Ranee.

Bu Asyangar : “Aih…aiih….makin pinter aja kamu dik….nunggu bentar lagi deeeh…. Bapak pulang…..hehe.

PS : posting ini di beri label “BO”…..eh… 18+

19 komentar:

  1. jadi bu ranee udah resmi jadi bu lurah..hee..he..

    btw. aku baru tau kuw lopis itu ndan..pasti enak ya rasanya

    BalasHapus
  2. disini sudah cari lupis..jadi pengen..

    BalasHapus
  3. sudah dipanggil ibu lurah ya... wow...semngat mbak ranee :D


    lopisnya enak :D

    BalasHapus
  4. duuh kompak bener itu bu lurah satu dan bu lurah dua
    pada dasarnya sih selama niat baik tak masalah beristri dua hehehe

    BalasHapus
  5. Haha... buener-bener kompak.. pak!! Bu Lurah 2 kompak, makannya juga kompak, ide postingnya kok ya kompak.. klepon sama lopis!!

    BalasHapus
  6. ooohhh baru tahu beda lopis ama klepon...wkwkwkwkwk...bu asyangar emang yahud dah....hihihihi...

    BalasHapus
  7. bu lurah, punya akun fb nggak ? add saya dunk...

    BalasHapus
  8. apa bedanya klepon sama lopis? :D

    BalasHapus
  9. Senangnya dlam hati,
    kalo beristri duA..
    (T.R.I.A.D)

    BalasHapus
  10. Walah...klo mbak Ranee ke kotaku, 'semlengeren' kali ya dengan Lopis raksasa di pesta Syawalan disana... hihi... Oya...di pasar sodrun itu masih ada Cenil, Candhil & Gatot juga kah? *jadi inget jajan pasar dari pasar nJetis nih...*

    BalasHapus
  11. Hehe, makin hot aja nh ndan...maaf ya ndan baru bs mampir..kali ini cb komen lwt hp.

    BalasHapus
  12. he he he he udah lama gak jalan2 kesini...he he he

    BalasHapus
  13. astaga..asli anomali ya? :P d.

    BalasHapus
  14. Itu klepon bikin aku pinginnnnnnnnnn
    Apa khabar pak?

    BalasHapus
  15. kleponnya enak banget kayaknya.. jd pengen banget.. mak cletuss..gitu kalo dimakan..manis2 gimana gitu hahhaaa

    BalasHapus
  16. oooohhh,...dik Ranee...xixixi

    BalasHapus
  17. mas srex.. aku kirim email yaaa.. ke id yg biasa itu.. just in case you want to know more tentang topik yg sempat kita bicarakan itu.. ( menurut aku siyyy ngga perlu repot2 menganalisa. sia2.. itu uncurrable.. ha ha ha.. itu judulnya orang2 yg otak dan hatinya sudah tidak bisa direparasi lagi.. direndam bayclin juga ngga akan jadi lebih putih.. he he..)

    anyway, check my mail, please :-) d.~

    BalasHapus
  18. ibu Lurah ke pasar koq nggak ngajak2 saya?

    ^^

    BalasHapus
  19. dengan keramahan dapat meLupakan persepsi seseorang terhadap keburukan yang pernah terjadi, padahaL haL itu beLum tentu buruk bagi peLakunya mau bagi orang2 yang terkait disana.
    yah, dengan sikap2 keramahanLah mencerminkan kepribadian kita yang bisa diterima oLeh berbagai kaLangan.

    mengenai endingnya, manteb Mas. saya sampe njungkeL bacanya. hakhakhak...

    BalasHapus