Sambil menenteng tas belanja plastik terbuat dari bekas karung beras, mbak Ranee berpamitan pada Bu Asyangar, istri pak Asyangar yang senior.” Mbak…aku ke pasar dulu yaa…mau di oleh2in apa…?”.
Bu Asyangar yang sedang menyapu kamar tidur berseru…” Apa aja dik…tapi kalo ada Lopis aku mau…”.
Balas mbak Ranee “ iya mbak..nanti aku bawa’in deh..udah ya mbak…ati2 di rumah….”. “He-eh dik..kamu juga ati2 dijalan….” Demikian balas Bu Asyangar sambil menutup pintu kamar tidur.
“Pasar Sodrun” , merupakan pasar induk di Kecamatan tempat mbak Ranee tinggal serumah dengan keluarga Pak Asyangar …… dengan menyandang status sebagai istri kedua Pak Asyangar.
Pasar itu termasuk besar dan luas dengan los-los yang tertata rapi. Kalau pembeli masuk dari pintu utama maka akan langsung berhadapan dengan los penjual buah, kemudian los penjual pakaian dan perlengkapannya, makin kedalam akan menemukan los bahan2 sembako, kemudian daging dan makanan pokok lainnya, sedangkan sayur-sayuran terletak agak kebelakang, karena berdekatan dengan pintu masuk samping yang memang lebih besar, tempat keluar masuknya truk2 pengangkut sayur dan sembako.
Ketika mbak Ranee lagi asyik belanja, mendadak punggungnya dicolek seseorang…ibu-ibu dengan menggendong anak berusia sekitar 2 tahun yang kelihatan kurus kurang makan…”. Pagi Bu Lurah…m’borong nih….” demikian celetuknya sambil melirik keranjang belanjaan mbak Ranee…..
Mbak Ranee terkejut…tapi dia spontan tersenyum dan membalas salam dari ibu2 itu…” Pagi juga mbak...Ahh.ini…cuma belanja biasa…mau masak oseng-oseng kangkung kesenangan Bapak kok…” .
Kemudian…. ibu tadi pamit berlalu sambil berkata “ Iya Bu…selamat belanja aja.…salam buat buat Bapak dan Ibu Lurah sepuh yaa….”. Mbak Ranee membalas…” Iya makasih mbak…ehh...tunggu dulu…ini ada lopis buat puteranya…mau yaa…” Mbak Ranee secara spontan menyerahkan bungkusan daun pisang berisi lopis kepada anak itu yang menyambut dengan uluran kedua tangan dan air liur menetes….” Wah…makasih Bu Lurah…malah jadi merepotkan…”. Ucap ibu si anak dengan nada senang.
“Ahh nggak apa-apa Bu…terima saja…ini cuman Lopis kok…anaknya pasti suka …”.
Setelah ibu dan anak kecil tadi berlalu, mbak Ranee kemudian melangkah menuju ke Los sembako….
Mbak Ranee merasa ada sesuatu yang aneh…beda…..pagi ini…Ibu anak kecil tadi memanggilnya dengan sebutan “Bu Lurah”…suatu panggilan yang sebenarnya tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya….Sebagai perempuan miskin dan bodoh…………………….yang kebetulan saja dikaruniai wajah ayu …………..dan di jadikan istri kedua oleh Pak Asyangar…….pak Lurah nya …..yang ganteng berkumis itu.
Berarti….kalau begitu…sudah ada pengakuan dari warga setempat..bahwa sekarang status dirinya adalah “Bu Lurah”…Ahh…benar2 sesuatu yang indah….indah sekali didengarkan……. dan dirasakan di bathin mbak Ranee…dia menyunggingkan senyum terus…senang karena mulai ada pengakuan terhadap status sosialnya dimasyarakat.
Tanpa disadari oleh mbak Ranee, penampilannya yang penuh senyum dan ramah di pasar itu…….., apalagi dengan kebaikannya memberikan jajanan Lopis kepada anak kecil menjadi topik pembicaraan yang hangat dipasar itu…….Hampir semua pedagang di pasar terkesan dengan keramahan mbak Ranee.
Pada awalnya mereka memang menganggap bahwa mbak Ranee adalah perempuan jalang, yang hanya pandai menggaet laki-laki dengan berkedok sebagai penjual / pemilik warung kopi. Bahkan ibu-ibu pun saling mencibir dan mendelik …menaruh rasa curiga terhadap mbak Ranee….sebagai perempuan penggaet suami orang. …….Hanya para pemuda dan bapak2 yang tidak ambil pusing dengan kelakuan ibu2….., bagi mereka mbak Ranee tetap perempuan manis dan ramah seperti yang selama ini mereka kenal …..saat dulu mampir ke warung kopi nya.
Setelah selesai berbelanja,mbak Ranee kemudian pulang.
Saat sampai dirumah, ke dua istri pak Asyangar kemudian bareng2 membongkar belanjaan, “Loh…kok Lopis nya nggak ada dik…?” Tanya Bu Asyangar…
“Aduh maaf mbak..tadi udah kubeli, tapi…… ku kasihkan ke anak kecil …anaknya ibu2 warga kita di pasar tadi, kayaknya kelaparan deh…Tapi gantinya kubelikan Klepon mbak…” kata mbak Ranee memelas.
“ Ya udah nggakpapa dik..Klepon juga kan sama dengan Lopis, bahannya dari ketan, kelapa parut, daun pandan sama gula kelapa cair….yaah…nggak beda jauh….sama2 kenyalnya, sama2 enak’nya, cuma bedanya….kalo Klepon bulet-bulet….kayak punya Bapak.. !!…hihihi…..” Tawa nakal bu Asyangar.
“ Och…gitu ya mbaaak..kalo Klepon kayak punya bapak…..lha kalo Lopisnya…? ” Tanya mbak Ranee dengan tampang bego…
” Lopisnya kayak punya’ mu dik….hihihi …!” balas Bu Asyangar sambil ketawa ngikik….
” Haaah..!!...sudah…sudah….,mbak ini loh…nakal banget siich….sekarang aku tahu maksudnya deh………sebelum dimakan…Klepon enak diemut dulu, kalo Lopis….dijilat gitu kan mbak……….xixixi…auww..! ……..jerit lirih mbak Ranee.
Bu Asyangar : “Aih…aiih….makin pinter aja kamu dik….nunggu bentar lagi deeeh…. Bapak pulang…..hehe.
PS : posting ini di beri label “BO”…..eh… 18+
HOÀN THÀNH - [PC] Devotion - Thành Tâm
9 jam yang lalu