Sambil menenteng tas belanja plastik terbuat dari bekas karung beras, mbak Ranee berpamitan pada Bu Asyangar, istri pak Asyangar yang senior.” Mbak…aku ke pasar dulu yaa…mau di oleh2in apa…?”.
Bu Asyangar yang sedang menyapu kamar tidur berseru…” Apa aja dik…tapi kalo ada Lopis aku mau…”.
Balas mbak Ranee “ iya mbak..nanti aku bawa’in deh..udah ya mbak…ati2 di rumah….”. “He-eh dik..kamu juga ati2 dijalan….” Demikian balas Bu Asyangar sambil menutup pintu kamar tidur.
“Pasar Sodrun” , merupakan pasar induk di Kecamatan tempat mbak Ranee tinggal serumah dengan keluarga Pak Asyangar …… dengan menyandang status sebagai istri kedua Pak Asyangar.
Pasar itu termasuk besar dan luas dengan los-los yang tertata rapi. Kalau pembeli masuk dari pintu utama maka akan langsung berhadapan dengan los penjual buah, kemudian los penjual pakaian dan perlengkapannya, makin kedalam akan menemukan los bahan2 sembako, kemudian daging dan makanan pokok lainnya, sedangkan sayur-sayuran terletak agak kebelakang, karena berdekatan dengan pintu masuk samping yang memang lebih besar, tempat keluar masuknya truk2 pengangkut sayur dan sembako.
Ketika mbak Ranee lagi asyik belanja, mendadak punggungnya dicolek seseorang…ibu-ibu dengan menggendong anak berusia sekitar 2 tahun yang kelihatan kurus kurang makan…”. Pagi Bu Lurah…m’borong nih….” demikian celetuknya sambil melirik keranjang belanjaan mbak Ranee…..
Mbak Ranee terkejut…tapi dia spontan tersenyum dan membalas salam dari ibu2 itu…” Pagi juga mbak...Ahh.ini…cuma belanja biasa…mau masak oseng-oseng kangkung kesenangan Bapak kok…” .
Kemudian…. ibu tadi pamit berlalu sambil berkata “ Iya Bu…selamat belanja aja.…salam buat buat Bapak dan Ibu Lurah sepuh yaa….”. Mbak Ranee membalas…” Iya makasih mbak…ehh...tunggu dulu…ini ada lopis buat puteranya…mau yaa…” Mbak Ranee secara spontan menyerahkan bungkusan daun pisang berisi lopis kepada anak itu yang menyambut dengan uluran kedua tangan dan air liur menetes….” Wah…makasih Bu Lurah…malah jadi merepotkan…”. Ucap ibu si anak dengan nada senang.
“Ahh nggak apa-apa Bu…terima saja…ini cuman Lopis kok…anaknya pasti suka …”.
Setelah ibu dan anak kecil tadi berlalu, mbak Ranee kemudian melangkah menuju ke Los sembako….
Mbak Ranee merasa ada sesuatu yang aneh…beda…..pagi ini…Ibu anak kecil tadi memanggilnya dengan sebutan “Bu Lurah”…suatu panggilan yang sebenarnya tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya….Sebagai perempuan miskin dan bodoh…………………….yang kebetulan saja dikaruniai wajah ayu …………..dan di jadikan istri kedua oleh Pak Asyangar…….pak Lurah nya …..yang ganteng berkumis itu.
Berarti….kalau begitu…sudah ada pengakuan dari warga setempat..bahwa sekarang status dirinya adalah “Bu Lurah”…Ahh…benar2 sesuatu yang indah….indah sekali didengarkan……. dan dirasakan di bathin mbak Ranee…dia menyunggingkan senyum terus…senang karena mulai ada pengakuan terhadap status sosialnya dimasyarakat.
Tanpa disadari oleh mbak Ranee, penampilannya yang penuh senyum dan ramah di pasar itu…….., apalagi dengan kebaikannya memberikan jajanan Lopis kepada anak kecil menjadi topik pembicaraan yang hangat dipasar itu…….Hampir semua pedagang di pasar terkesan dengan keramahan mbak Ranee.
Pada awalnya mereka memang menganggap bahwa mbak Ranee adalah perempuan jalang, yang hanya pandai menggaet laki-laki dengan berkedok sebagai penjual / pemilik warung kopi. Bahkan ibu-ibu pun saling mencibir dan mendelik …menaruh rasa curiga terhadap mbak Ranee….sebagai perempuan penggaet suami orang. …….Hanya para pemuda dan bapak2 yang tidak ambil pusing dengan kelakuan ibu2….., bagi mereka mbak Ranee tetap perempuan manis dan ramah seperti yang selama ini mereka kenal …..saat dulu mampir ke warung kopi nya.
Setelah selesai berbelanja,mbak Ranee kemudian pulang.
Saat sampai dirumah, ke dua istri pak Asyangar kemudian bareng2 membongkar belanjaan, “Loh…kok Lopis nya nggak ada dik…?” Tanya Bu Asyangar…
“Aduh maaf mbak..tadi udah kubeli, tapi…… ku kasihkan ke anak kecil …anaknya ibu2 warga kita di pasar tadi, kayaknya kelaparan deh…Tapi gantinya kubelikan Klepon mbak…” kata mbak Ranee memelas.
“ Ya udah nggakpapa dik..Klepon juga kan sama dengan Lopis, bahannya dari ketan, kelapa parut, daun pandan sama gula kelapa cair….yaah…nggak beda jauh….sama2 kenyalnya, sama2 enak’nya, cuma bedanya….kalo Klepon bulet-bulet….kayak punya Bapak.. !!…hihihi…..” Tawa nakal bu Asyangar.
“ Och…gitu ya mbaaak..kalo Klepon kayak punya bapak…..lha kalo Lopisnya…? ” Tanya mbak Ranee dengan tampang bego…
” Lopisnya kayak punya’ mu dik….hihihi …!” balas Bu Asyangar sambil ketawa ngikik….
” Haaah..!!...sudah…sudah….,mbak ini loh…nakal banget siich….sekarang aku tahu maksudnya deh………sebelum dimakan…Klepon enak diemut dulu, kalo Lopis….dijilat gitu kan mbak……….xixixi…auww..! ……..jerit lirih mbak Ranee.
Bu Asyangar : “Aih…aiih….makin pinter aja kamu dik….nunggu bentar lagi deeeh…. Bapak pulang…..hehe.
PS : posting ini di beri label “BO”…..eh… 18+
Kamis, September 23, 2010
Jumat, September 17, 2010
Pak Asyangar & Lebaran Ketupat
Sore hari dirumah berhalaman luas yang asri itu, tampak Pak Asyangar mengenakan kaus singlet dan celana pendek lagi asik merebus ketupat di halaman belakang sebelah dapur. Sesekali dia menambahkan kayu bakar untuk menjaga api tetap menyala. Tak dihiraukannya asap tebal yang menyelimuti , buat dia…aroma asap inilah kunci dari nikmatnya rasa ketupat yang dia masak.
Sementara itu mbak Ranee dan Bu Asyangar dengan cerianya mengolah daging sapi untuk dimasak Rendang dan sayur sambal goreng sebagai teman makan ketupat.
Tak henti2nya mereka bertiga saling bergurau dan tertawa. Apalagi tingkah mbak Ranee yang begitu centil dan sering kacau saat meracik bumbu menjadi bahan canda mereka bertiga. Sebagai istri yang senior, bu Asyangar terlihat begitu telaten mengajarkan ilmu meracik bumbu dan mengolah masakan kepada mbak Ranee, yuniornya…hehe.
Begitulah suasana suatu sore menjelang lebaran ketupat di rumah keluarga Pak Asyangar………….
Pak Asayangar (PA) : Bu….Rendangnya jangan terlalu pedas yaa….(seru Pa Asyangar sambil membalik ketupat di tungku rebusnya).
Bu Asyangar (BA) : Iya pak…ini cabe nya cuma seperempat kilo aja, digiling kasar kok jadi nggak begitu pedas …(sahut BA sambil mengusap peluh di jidatnya).
Mbak Ranee (R) : Loh…cabe kalo digiling kasar emang nggak terlalu pedas tho mbak…? (Tanya mbak R sambil memasukkan santal kental ).
(BA) : Iya dik….yang pedas justru biji cabe nya…makanya kalo mau lebih pedas…. tinggal di giling halus ajah…gitu looo…..
(R) : Ooo…gituuu……Padahal aku suka yang pedas loh mbak…tapi gakpapa…., ntar tinggal ditambah cabe ulek ajah….
(PA) : (Sambil mengangkat ketupat yg hampir asat airnya) Hoho…cobain nih !…ketupat bikinanku ...pasti mantap…!! ,apalagi di makan sama Rendang…Wow….dijamin top dah…!!
(R) : Iya mas…aromanya ajah udah ketahuan kalo enak banget ketupatnya…Ranee boleh nyicipin ya maass…..(Ranee merayu genit sambil memeluk pundak Pak Asyangar dari belakang….)
(PA) : Boleh…boleh…tapi tunggu Rendangnya matang dong…. Udah matang Bu…Rendangnya..? (sambil meremas pantat mbak Ranee…)
(BA) : Bentar lagi mas…ini udah mulai keluar minyaknya…udah empuk dagingnya…, mau cicip…? Sapa tahu kurang pedas…ntar kurang Hot rasanya…hihihi……(tawa BA sambil ikut2an mencubit paha mbak Ranee…hehe..)
(R) : Aku ajah yang nyicipin ya mbak..!!…pake piring kecil ya mbak….aduuuhh…udah gak tahan nih…laperrr…….(seru mbak Ranee, dengan tampang memelas…)
(BA) : Aih..aih……kamu kok lucu tho dik…..kalo lagi kepengin, kayak anak kecil ajah…nggak bisa diampet…hihihi…
(R) : Aduh abisnya.…aku belum pernah asik masak kayak gini mbak…apalagi masakannya istimewa banget….aduuuhh….perutku keroncongan niiihh….
(PA) : Hahaha… Ranee…ranee…..sabar dikit ‘napa sihhh …nggak bisa ngampet kalo udah napsu…hehe…iya tho Bu….
(BA) : He-eh Pak…persis …ya gitu itu bawaannya …..kalo udah kepengin ya kudu diturutin..xixixi…nggak mau ngalah…maunya duluan……hihihi…..(kata Bu Asyangar sambil melirik ke selangkangan Pak Asyangar).
(R) : Ah mbak ini loh…nyindir ajah…aku kan belum pengalaman kayak mbak…jadi belum bisa ngampet kepenginan-nya…..(sahut mbak Ranee sambil me-melet2kan lidahnya)
(BA) : Hihihi…dik..dik…kalo kamu gitu terus…ntar jadi nggak tahan lama loh….hihihi….cepet dapetnya…padahal bapak belum apa-apa…hihihi….akunya yang kecapekan dik…buat nuntasin…..padahal kan kudunya tugasmu kan.…hihihi…jadi kebalik neh……
(R) : Mmm…gitu ya mbak…berarti akunya yang salah dong…aduuuhh…… maaf…maafin Ranee ya mbak….
(BA) : Gakpapa dik…biasalah…hampir semua perempuan kayak gitu kok…hihihi……
(R) : Kenapa mbak….? Kok hampir semua perempuan gitu…? Gitu apanya mbak….?
(BA) : Ya gitu itu……persis anak kecil….! Yang lagi dapet mainan baru…hihihi…maunya duluan…maunya nomer satu…nggak mau ngalah…hihihi….
(R) : Ahh masa’ siii……duuhh…jadi malu ahh….abiiiiiss …enyak…enyak si mbak ….xixixi…..
(BA) : Naaa…tu kaaan… betul kaannn….kalo soal enak….perempuan nggak pernah mau kalah….hihihi….
(R) : Ahh mbak ini…bisa ajah…..Lha kok mbak nggak gitu…malah banyak ngalahnya kalo sama aku…?…hayooo…..(sahut mbak Ranee sambil mencolek pinggang Bu Asyangar…)
(BA) : Hihihi…dik…dik Ranee….mbak itu udah 14 tahun menang terus…..jadi nggak masyalah kalo sekarang banyak ngalah…..memberi kesempatan pada yang muda…hihihi….malah asik loh…bisa nontonin….hihihi…aw…!
(R) : Iiich…mbak ini loh…..ngaco ahh….jadi malu aku….(jerit lirih mbak Ranee…sambil mengatupkan pahanya).
(PA) : Hahaha…lucunya ….bojo2ku…. Ternyata sama aja ya …laki dengan peremuan…..kalo punya mainan baru ya gitu itu….. Udahan yaa….Ayo kita mandi bareng-bareng yook,.….ketupatku udah siap nih….!...hehe.
Sementara itu mbak Ranee dan Bu Asyangar dengan cerianya mengolah daging sapi untuk dimasak Rendang dan sayur sambal goreng sebagai teman makan ketupat.
Tak henti2nya mereka bertiga saling bergurau dan tertawa. Apalagi tingkah mbak Ranee yang begitu centil dan sering kacau saat meracik bumbu menjadi bahan canda mereka bertiga. Sebagai istri yang senior, bu Asyangar terlihat begitu telaten mengajarkan ilmu meracik bumbu dan mengolah masakan kepada mbak Ranee, yuniornya…hehe.
Begitulah suasana suatu sore menjelang lebaran ketupat di rumah keluarga Pak Asyangar………….
Pak Asayangar (PA) : Bu….Rendangnya jangan terlalu pedas yaa….(seru Pa Asyangar sambil membalik ketupat di tungku rebusnya).
Bu Asyangar (BA) : Iya pak…ini cabe nya cuma seperempat kilo aja, digiling kasar kok jadi nggak begitu pedas …(sahut BA sambil mengusap peluh di jidatnya).
Mbak Ranee (R) : Loh…cabe kalo digiling kasar emang nggak terlalu pedas tho mbak…? (Tanya mbak R sambil memasukkan santal kental ).
(BA) : Iya dik….yang pedas justru biji cabe nya…makanya kalo mau lebih pedas…. tinggal di giling halus ajah…gitu looo…..
(R) : Ooo…gituuu……Padahal aku suka yang pedas loh mbak…tapi gakpapa…., ntar tinggal ditambah cabe ulek ajah….
(PA) : (Sambil mengangkat ketupat yg hampir asat airnya) Hoho…cobain nih !…ketupat bikinanku ...pasti mantap…!! ,apalagi di makan sama Rendang…Wow….dijamin top dah…!!
(R) : Iya mas…aromanya ajah udah ketahuan kalo enak banget ketupatnya…Ranee boleh nyicipin ya maass…..(Ranee merayu genit sambil memeluk pundak Pak Asyangar dari belakang….)
(PA) : Boleh…boleh…tapi tunggu Rendangnya matang dong…. Udah matang Bu…Rendangnya..? (sambil meremas pantat mbak Ranee…)
(BA) : Bentar lagi mas…ini udah mulai keluar minyaknya…udah empuk dagingnya…, mau cicip…? Sapa tahu kurang pedas…ntar kurang Hot rasanya…hihihi……(tawa BA sambil ikut2an mencubit paha mbak Ranee…hehe..)
(R) : Aku ajah yang nyicipin ya mbak..!!…pake piring kecil ya mbak….aduuuhh…udah gak tahan nih…laperrr…….(seru mbak Ranee, dengan tampang memelas…)
(BA) : Aih..aih……kamu kok lucu tho dik…..kalo lagi kepengin, kayak anak kecil ajah…nggak bisa diampet…hihihi…
(R) : Aduh abisnya.…aku belum pernah asik masak kayak gini mbak…apalagi masakannya istimewa banget….aduuuhh….perutku keroncongan niiihh….
(PA) : Hahaha… Ranee…ranee…..sabar dikit ‘napa sihhh …nggak bisa ngampet kalo udah napsu…hehe…iya tho Bu….
(BA) : He-eh Pak…persis …ya gitu itu bawaannya …..kalo udah kepengin ya kudu diturutin..xixixi…nggak mau ngalah…maunya duluan……hihihi…..(kata Bu Asyangar sambil melirik ke selangkangan Pak Asyangar).
(R) : Ah mbak ini loh…nyindir ajah…aku kan belum pengalaman kayak mbak…jadi belum bisa ngampet kepenginan-nya…..(sahut mbak Ranee sambil me-melet2kan lidahnya)
(BA) : Hihihi…dik..dik…kalo kamu gitu terus…ntar jadi nggak tahan lama loh….hihihi….cepet dapetnya…padahal bapak belum apa-apa…hihihi….akunya yang kecapekan dik…buat nuntasin…..padahal kan kudunya tugasmu kan.…hihihi…jadi kebalik neh……
(R) : Mmm…gitu ya mbak…berarti akunya yang salah dong…aduuuhh…… maaf…maafin Ranee ya mbak….
(BA) : Gakpapa dik…biasalah…hampir semua perempuan kayak gitu kok…hihihi……
(R) : Kenapa mbak….? Kok hampir semua perempuan gitu…? Gitu apanya mbak….?
(BA) : Ya gitu itu……persis anak kecil….! Yang lagi dapet mainan baru…hihihi…maunya duluan…maunya nomer satu…nggak mau ngalah…hihihi….
(R) : Ahh masa’ siii……duuhh…jadi malu ahh….abiiiiiss …enyak…enyak si mbak ….xixixi…..
(BA) : Naaa…tu kaaan… betul kaannn….kalo soal enak….perempuan nggak pernah mau kalah….hihihi….
(R) : Ahh mbak ini…bisa ajah…..Lha kok mbak nggak gitu…malah banyak ngalahnya kalo sama aku…?…hayooo…..(sahut mbak Ranee sambil mencolek pinggang Bu Asyangar…)
(BA) : Hihihi…dik…dik Ranee….mbak itu udah 14 tahun menang terus…..jadi nggak masyalah kalo sekarang banyak ngalah…..memberi kesempatan pada yang muda…hihihi….malah asik loh…bisa nontonin….hihihi…aw…!
(R) : Iiich…mbak ini loh…..ngaco ahh….jadi malu aku….(jerit lirih mbak Ranee…sambil mengatupkan pahanya).
(PA) : Hahaha…lucunya ….bojo2ku…. Ternyata sama aja ya …laki dengan peremuan…..kalo punya mainan baru ya gitu itu….. Udahan yaa….Ayo kita mandi bareng-bareng yook,.….ketupatku udah siap nih….!...hehe.
Senin, September 13, 2010
Pak Asyangar dan “mainan “ barunya.
Sambil tersenyum sendiri, Pak Asyangar matanya terpejam mengenang perjalanan mudik lebaran kemarin. Memang rezeki tak dapat di tebak kapan datangnya, walaupun dapat diperkirakan nominalnya…hehe…
Rencananya berlebaran berboncengan bertiga bersama ke dua istrinya ternyata batal, bukan karena motor dinas nya, Honda GL Pro pelat merah nya ngadat…., tapi gantinya adalah sebuah mobil MPV baru, gres dari dealer. Masih lekat diingatannya betapa girangnya ke dua istri tercintanya sewaktu mobil tersebut dengan pelat nomor putihnya,diantar oleh sopir dealer memasuki halaman rumah mereka. Mbak Ranee tak henti2nya menebar senyum dan tawa ceria…dielus-elusnya sekujur body mobil tersebut, sambil memuji-muji kalau itulah mobil tercantik sedunia..hahaha….Sedangkan Bu Asyangar tampak lebih kalem,namun tak dapat menyembunyikan kekagumannya menyaksikan mobil pertama mereka. Tak henti-hentinya Bu asyangar dan Mbak Ranee memuji-muji dan mengagumi mobil tersebut. Pak Asyangar begitu senang menyaksikan keceriaan sore hari itu, 5 hari sebelum lebaran tiba.
Pak Asyangar memang sebelumnya tak pernah memberitahukan kepada kedua istrinya kalau dia sebenarnya baru saja mendapat rezeki nomplok, dia baru saja menjual tanah miliknya seluas 2000 meter persegi. Tanah itu dibelinya 15 tahun yang lalu dengan harga “20 juta rupiah”. Sekarang ternyata lokasi tanah yang dibelinya menjadi lokasi perluasan kota kabupaten, dan seorang developer kelas kakap membelinya untuk memperluas lahan perumahan yang akan dibangunnya. Pucuk di cinta ulam tiba, harga yang disepakai ternyata jauh lebih tinggi dari perkiraan Pak Asyangar. Bahkan lebih dari cukup untuk membeli sebuah MPV dari Jepang dengan huruf “H” di moncongnya.
Sayup-sayup di dengarnya suara2 dari arah dapur…ahh…pasti kedua istrinya lagi asyik ngrumpi di dapur…hehe…
Bu Asyangar (BA) : Dik Ranee…tuh lihat….bapak lagi asyik melamun di luar….
Mbak Ranee (R) : he-eh mbak….kayaknya lagi asyik banget yah…kita gangguin yuk…
BA : Jangaaan….biarin ajah…kasihan…biar rileks dulu, kemaren kan capek banget dia nyetir mobil…, macet dimana-mana….
R : Ahh…kan mobilnya matic mbak…nggak ada capeknya…lagian bapak keliatan seneng banget nyetir itu mobil…maunya pergiiii terus…..kayaknya nggak puas2nya deh nyetir itu mobil.
BA : Yah anggap aja dia lagi dapet mainan baru dik…biasalah kalo laki2 emang gitu….xixixi….
R : emang kenapa mbak…?
BA : kayak anak kecil….! Yang baru dapet mainan baru…hihihi…sampe lupa makan, lupa mandi, bahkan lupa tidur segala…maunya maiiiiinn terusss……
R : Ooo….gitu ya mbak…laki2 emang gitu tho…kalo udah punya “mainan” baru terus nglupain mainan yang lama…? Waduuuh….gimana nih mbak…aku udah nggak tahaaann nih…xixixi….aw..!
BA : Naaa…kaann…akhirnya dik Ranee ngrasa..kalo laki2 emang gitu…pembosan…hihihi….jangan kaget ya, ntar sampe se-bulan dia baru “nyentuh” kamu…hihihi..
R : Ahh…aku nggak mau…nggak mau..!!, mending mobilnya dikembaliin ajah…!!, aku nggak mau bapak lebih perhatian sama mobilnya….aku sama mbak kan juga butuh perhatian…butuh dielus-elus…iya kan mbaaakkk…?
BA : Sabar…sabar…ntar juga kan dia bosan sama mobil barunya…kalo nggak berarti apes deh kita…hihihi….
R : iichh..sebel ..sebel bangetz ach…..
Pak Asyangar tertawa geli, nguping pembicaraan kedua istrinya….hehe…” dasar istri2 genit…kayak nggak tahu aja sih..itu mobil kan buat kalian juga….buat kita bersama…”. Pak Ayangar kemudian menyulut sebatang rokok LA menthol kesayangannya…di sebulnya asap rokok membentuk bulatan2 donat keatas…sambil berkata lirih….” Mobil jaman sekarang canggih-canggih, praktis nggak perlu ngoper2 perseneling lagi, enak saat pelan ato ngebut, irit bensin, lebih aman, nyaman di tumpak’I, remnya nggigit dan anti selip, nggak mau2in dibawa kemana aja…nilai jual bekasnya juga tinggi buat ambil yang baru"........
"Sama seperti istri2ku…..Canggih…praktis, enak saat pelan ato saat ngebut, irit, aman dan nyaman dinaikin…nggigit….dan nggak malu2in dibawa kemana-mana…dan nilai jual bekasnya tetap tinggi buat dituker yang baru .....hehe".
Selasa, September 07, 2010
Srex Asyangar dan Lebaran
Srex sekeluarga beserta Pak Asyangar, Bu Asyangar dan Mbak Ranee mengucapkan terimakasih atas terjalinnya persahabatan yang begitu indah bersama dengan sahabat2 Blogger semuanya.
Pada kesempatan yang baik ini, kami keluarga besar SrexAsyangar memohon maaf yang sebesar-besarnya bilamana posting2 di Blog ini menyinggung perasaan atau menimbulkan rasa tidak nyaman di hati para sahabat sekalian, itu semua hanya merupakan sekedar bentuk curahan hati dan fantasi belaka.
Tiada embun yang lebih bening selain beningnya hati
Tulusnya jiwa membuka pintu maaf
Minal Aidin wal faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Selamat Hari Idul Fitri 1431 H
Salam,
SrexAsyangar & Fam
Senin, September 06, 2010
Stephen Hawking, sang Ilmuwan yang Ateis
Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942; umur 68 tahun), adalah seorang ahli fisika teoretis.
Ia adalah seorang profesor dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum
Lepas dari kecerdasannya yang luar biasa sebagai ilmuwan theoritis dengan menciptakan banyak theori tentang kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking dan keadaan fisiknya yang menderita kelumpuhan akibat penyakit ALS (sklerosis lateral amiotrofik).
Hawking ternyata seorang Ateis….Hawking menyatakan bahwa ia "tidak religius secara akal sehat" dan ia percaya bahwa "alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum."
Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan: "Terdapat perbedaan mendasar antara agama, yang berdasarkan pada kewenangan, [dan] ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang bekerja."
Maaf Profesor…saya mengormati dan salut atas reputasi ilmiah anda, tapi dalam hal religiusitas saya tidak respek dengan anda. Mungkin kami harus menunggu pernyataan anda dari alam baqa untuk mendengar anda mengakui bahwa “Takut (hormat) akan Tuhan / Allah adalah permulaan dari segala ilmu pengetahuan…? ”.
…dan ini akan menjadi penemuan anda yang terbesar….dan terakhir…..
Ia adalah seorang profesor dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum
Lepas dari kecerdasannya yang luar biasa sebagai ilmuwan theoritis dengan menciptakan banyak theori tentang kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking dan keadaan fisiknya yang menderita kelumpuhan akibat penyakit ALS (sklerosis lateral amiotrofik).
Hawking ternyata seorang Ateis….Hawking menyatakan bahwa ia "tidak religius secara akal sehat" dan ia percaya bahwa "alam semesta diatur oleh hukum ilmu pengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, tetapi Tuhan tidak melakukan intervensi untuk melanggar hukum."
Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan: "Terdapat perbedaan mendasar antara agama, yang berdasarkan pada kewenangan, [dan] ilmu pengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang bekerja."
Maaf Profesor…saya mengormati dan salut atas reputasi ilmiah anda, tapi dalam hal religiusitas saya tidak respek dengan anda. Mungkin kami harus menunggu pernyataan anda dari alam baqa untuk mendengar anda mengakui bahwa “Takut (hormat) akan Tuhan / Allah adalah permulaan dari segala ilmu pengetahuan…? ”.
…dan ini akan menjadi penemuan anda yang terbesar….dan terakhir…..
Rabu, September 01, 2010
Pidato Bung Karno dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia
(Menyikapi pidato EsBeYe)
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda[6], amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.
Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesian yang menginjak-injak lambang negara Indonesia[8] dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini:
“ Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
Soekarno.
Sumber : klik disini
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda[6], amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.
Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesian yang menginjak-injak lambang negara Indonesia[8] dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini:
“ Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
Soekarno.
Sumber : klik disini
Langganan:
Postingan (Atom)