Senin, Juli 05, 2010

Seperti Santun Ternyata Galak (kudu Bubar…?)

Manusia bertemu dengan manusia. Terjadilah suatu interaksi. Bisa dalam bentuk positif bisa juga negatif. Suatu kerangka kerjasama antar umat manusia merupakan suatu bentuk dasar dari sifat manusia untuk saling membina hubungan demi mempertahankan spesiesnya. Bilamana kerangka hubungan tersebut terlalu rapuh, maka bangunan kerjasama tersebut tak akan terwujud dan tinggal menjadi sekedar angan2 belaka.

Apakah sebenarnya yang diharapkan dari interaksi antar manusia…? Jelas semua menginginkan bentuk kerjasama saling menguntungkan, simbiosis mutualisma. Semua merasa diuntungkan dan hidup berjalan dengan tenang dan nyaman.
Bila dunia sudah sedemikian padat dengan berjubelnya manusia, maka hukum alam akan bekerja, karena alam memiliki keterbatasan didalam penyediaan makanan bagi manusia yang berlindung didalamnya. Maka akan muncul aturan semacam hukum rimba. Yang kuat-yang menang. Yang lemah-yang kalah. Hukum tersebut ternyata bisa dipelintir . Alam pun bisa dibodohi bahkan bisa dikerjain oleh kecanggihan otak manusia untuk memanipulasi “takdir”nya. Semangat yang begitu bergelora dengan tak mengindahkan perasaan manusia lain adalah merupakan bentuk dari semangat untuk menunjukkan eksistensinya.

Sekelompok manusia yang takdirnya dimanipulasi oleh segelintir manusia , muncullah suatu adegan aneh dan menggelikan, karena toh pertunjukan yang dipertontonkan tersebut merupakan bentuk manipulasi mereka terhadap keseimbangan jagad, mengedepankan hukum alam yaitu hukum rimba raya, yang kuat yang menang. Tapi segelintir manusia manipulatif ini melupakan kenyataan bahwa Hukum Rimba akan tunduk pada Hukum Alam yaitu “Natural selection / Seleksi alam”, hukum ini tidak bisa dibodohi, merupakan hukum universal yang sangat tua. Apakah kita akan menunggu kesempatan menyaksikan peristiwa setara “Jatuhnya asteroid ke bumi” yang memusnahkan segala Dinosaurus Raksasa ….? Yang Galak yang musnah…? Makanya Hukum rimba tak selamanya berlaku.

ps: menyikapi aksi2 anarkis yang (berseragam) aneh bin ajaib...mengalahkan keangkeran dan wibawa (seragam) hamba hukum di negeri ini.

24 komentar:

  1. Petromax, nek bengi pading.!!

    BalasHapus
  2. mudah2an mereka yang sombong, yang senang angkara murka segera akan menemukan kekuatan hukum seleksi alam. *benkapok*

    BalasHapus
  3. karena kekurangan aliran nutrisi ke otaknya .. wakakka

    BalasHapus
  4. begitulah empat kita teduh ini dijalani...

    BalasHapus
  5. inilah dunia..semua tipe manusia ada di dalamnya..keanekaragaman sifat

    BalasHapus
  6. iya tuh om.. btw mohon doanya om.. hari ini istriku melahirkan..

    BalasHapus
  7. itulah kehidupan ya ndan ada sisi baik dan sisi buruh termasuk dalam hubungan manusia, kabaikan dan kejahatan selalu berdampingan...tinggal kita selaku orang yang diberi akal bagaimana menggunakan akal kita...

    tulisan yang mantap dan sangat inspiratif

    BalasHapus
  8. yang bikin aneh itu memang seragamnya ndan. Piye ngono lho ? hahaha

    BalasHapus
  9. bgitulah hidup...beraneka ragam macamnya,yang pasti harus punya pegangan hidup seperti "agama", semua kegelapa bisa diterangkan oleh agama tentunya agama yang benar, bukan aliran yang ga jelas

    BalasHapus
  10. saya setiap hari nonton tv, sekarang bnyk terjadi perselisihan pada orang-orang yang mengerti hukum, yg berseragam dan yang kalem tapi bisa a "syangar".. apa kita sudah memasuki suatu pase kekacauan secara perlahan-lahan ya coz masalah timbul itu bertubi-tubi. belum selesai masalah A selesai, muncul lagi masalah B,...dan seterusnya..berputar-putar. Sehingga saya sependapat menunggu seleksi alam saja...
    tapi meteornya jangan jaatuh ke saya ya, xixixi. jatuhin ke mereka saja!

    BalasHapus
  11. keren mas infonya....

    sukses ya mas...

    BalasHapus
  12. Kerja sama yg menguntung kan akan menjadi kan manusia itu sendri sadar betapa berperan penting interaksi positif

    BalasHapus
  13. Barusan ane nnton berita d trans7 TNI telah merusak Kantor polisi ga tanggung2 3 kantor polisi di obrak abrik...seharus nya segala sesuatu nya ada jalur untu pemecahan nya ya mas...yg berseragam yg aneh..hehehe

    BalasHapus
  14. Aduh yg suka hukum rimba itu kayaknya harus di terapi deh ya mas, atau disekolahin lagi aja deh :)

    BalasHapus
  15. siapa yang berbuat..ia jga ya akan bertanggung jawab

    BalasHapus
  16. Ane setuju mas hukum rimba tak selamanya bertahan...tetap hukum alam lah yg pegang peranan...met malam n met istirhat

    BalasHapus
  17. yuk semangat lagih..., yang baru yang baru loch???

    BalasHapus
  18. Bonne nuit mon ami. Je m'excuse auprès de visite en utilisant la langue française. Je veux des amis avec vous.

    BalasHapus
  19. kangen pak asyangar niy...^^

    BalasHapus
  20. mas... kalo yang "seperti" itu artinya memang tidak kan? jadi kalo "seperti santun" itu, artinya sebetulnya memang tidak santun, jadi ya begitulah ... :-)

    BalasHapus
  21. Mampir lg mas...kita makhluk sosial yg hakekatnya harus saling berdampingan...jgn ada yg harus menonjolkan diri idividu apalagi smp menyombongkan diri...hukum rimba tak selamanya menang.

    BalasHapus
  22. Dari depan keren, dari belakang, kantongnya 'gendutttt' :D
    Pak Asyangar tumben ga muncul, lagi pulkam ke desanya Mba ranee ya Pak? :D

    BalasHapus
  23. Mampir pagi mas...slamat beraktivtas..n sukses selalu

    BalasHapus