Sambil berjingkat-jingkat Pak Asyangar meninggalkan kamar mandi yang terletak di pojok halaman belakang rumahnya. Handuk terlilit di lehernya sementara sarung dipakai sekenanya.
Pagi ini Pak Asyangar sengaja mandi pagi sebelum berangkat kerja. Biasanya sih nggak pernah mandi, cukup bersih2 ala koboi aja; gosok gigi, cuci muka doang dan ngelap ketek pakai singlet basah. Pak Asyangar memang terbiasa setelah pulang kerja atau sehabis menjalankan ‘kewajiban malam” baru mandi.
Jam 8 pagi beliau sudah harus berada di kantornya, di sebelah Balai desa. Rencananya mau mencoba sendiri internet komputer milik kelurahan yang baru datang. Komputer tersebut merupakan inventaris kelurahan yang di berikan oleh pemerintah untuk menunjang kinerja administrasi pemerintahan desa. Atas kebijaksanaan beliau dan di dukung secara aklamasi segenap staf kelurahan, maka komputer tersebut di letakkan di kamar kerja Pak Asyangar, mengingat unit yang diberikan termasuk memiliki spesifikasi sangat canggih, bisa buat mendisain pesawat katanya….. dan mereka merasa sayang kalau sampai dipakai banyak orang nanti bisa cepat rusak tust nya…hehehe….
Pak Asyangar sudah seminggu ini di ajarin oleh teknisi yang menginstalasi PC tersebut, sekalian di kursus singkat tentang internet. Sekarang Pak Ayangar boleh berbangga hati karena sudah memiliki memiliki akun email, facebook dan blogger...keren dah.....!
Sambil mematut diri di depan cermin lemari pakaian , Pak Asyangar merapikan baju seragam coklat keki nya, kumisnya yang lebat telah digunting rapi, rambutnya di oles pomade, di semprotkan sedikit parfum “Chanel No 5” palsu dari Batam pemberian mbak Ranee yang dia hadiahkan ke istrinya sebagai hadiah Ultah.
Setelah merasa mantap dengan tampilannya, kemudian Pak Asyangar beranjak ke meja makan. Sepiring nasi goreng dengan telor ceplok serta kerupuk udang telah tersedia. Masakan istimewa sang istri manakala malam sebelumnya telah mendapat ”rezeki”dari suaminya. Sembari ditemani istrinya, Pak Asyangar menyantap dengan nikmat sarapan nya. Bu Asyangar merupakan wanita ibu rumah tangga sejati yang begitu patuh dan menghargai suaminya. Selama ini rumah tangga mereka jarang sekali mengalami pertengkaran dan perselisihan rumah tangga, karena Pak Asyangar begitu baik, lemah lembut dan setia terhadap istrinya…..hehehe, demikian menurut pendapat Bu Asyangar yang selalu di ‘publish’nya dalam setiap arisan atau rapat dengan ibu2 kepala desa.
Selasai sarapan, Pak Asyangar menuju halaman depan rumah dengan di antar oleh sang istri, beliau kemudian menaiki dan menstart sepeda motor Honda GL Pro plat merah nya. Bu Asyangar melambaikan tangan sambil tersenyum bangga melihat betapa gagah suaminya dengan seragam keki di atas sepeda motor ber-pelat merah. Benar-benar suamiku begitu sempurna, pikirnya.
Begitu memasuki ruang kerjanya, Pak Asyangar langsung menekan tombol ‘On” PC nya, sejenak kemudian sambil membaca catatan kepek’annya dia membuka situs Google dan memasukkan akun nya. Kemudian dia klik “blogger”.
Pak Asyangar masih penasaran dengan suatu halaman Blogspot yang kemarin sempat di bukanya. Ceritanya saat dia hendak mencoba kehebatan mesin pencari google, iseng-iseng dia memasukkan kata kunci “kura-kura” yang kebetulan merupakan binatang yang cukup banyak berada di sekitar sungai sebelah balai desa. Setelah beberapa kali ganti halaman tentang kura-kura, mendadak muncul judul “Kura-kura dan Tiram” milik seorang Blogger. Waktu dia membuka situsnya dia menemukan beberapa posting tentang kura-kura, tetapi ternyata berbeda dari perkiraannya, karena judul2 tersebut merupakan posting tentang dialog seekor Kura-kura dengan temannya si Tiram.
Pak Asyangar mulanya tidak begitu antusias, tetapi setelah membaca beberapa posting tentang kura-kura dan Tiram tersebut, beliau menjadi penasaran, karena menurutnya kok mengingatkan hubungan dia dengan si Ranee....Memang jujur saja selama ini Pak Asyangar dapat memiliki semangat dan gairah hidup yang tinggi berkat “kedekatannya” dengan mbak Ranee. Dia bisa berdialog dari hati kehati secara bebas dan penuh perasaan dengan mbak Ranee, yang merupakan wanita yang paling di puja nya.
Pak Asyangar tidak berani kasih koment ke posting milik blogger tersebut, karena beliau menganggap si empunya blogspot tersebut orangnya aneh, agak psikopat. Posting2nya banyak yang seolah-olah menyangkut dirinya, walaupun menurutnya hal itu hanya merupakan kebetulan. Lagian menurutnya buat apa berhubungan dengan blogger yang psikopat.
Pak Asyangar merasakan itulah enaknya konek ke internet, bisa main kemana saja, apalagi sebagai blogger walaupun dia belum pernah posting, dia bisa jalan-jalan ke blog manapun, termasuk ke blog yang sekarang sedang di aksesnya. Sambil meng-klik tombol “Save”, Pak Asyangar mendownload posting tersebut. Rencananya mau dia ketik ulang dan diserahkan ke mbak Ranee…kekasih pujaannya.
Setelah sukses menjalankan misinya, kemudian Pak Asyangar membuka situs facebook, di ketiknya beberapa kata di "wall to wall". Sambil tersenyum puas disetelnya MP3, mengalunlah irama slow rock yang begitu dinikmatinya manakala dia sedang dihunjam rindu….:
“Nigts in white satin….never reaching the end.
Letters I’ve written……., never meaning to send.
Beauty I’d always missed with these eyes before.
Just what the truth is….., I can’t say anymore.
‘Cos I love you….., yes I love you…….,
Oh how I love you…”
……………………………………….(Moody Blues)
Pintu kamar kerja di ketuk tiga kali……perlahan terbuka, dan…..muncullah seraut wajah lembut mbak Ranee dengan membawa nampan. Segelas kopi Kapal Api dan pisang goreng kepok kuning kesukaan Pak Asyangar terhampar di hadapannya disertai kerling centil dan senyum manis mbak Ranee……sambil ber-ucap " makasih mas...udah nulis di fesbuk-ku"
India plans – CHINDIA ALERT: You'll be living in their world, very soon
7 menit yang lalu