Rabu, Oktober 14, 2009

Tentang Cinta, Komitmen dan Kesetiaan

Dari hasil aktifitas gentayangan tengah malam dirumah teman2 blogger selama periode pasca lebaran ini, aku menemukan ada tiga (3) artikel inspiratif yang mengulas tentang; Cinta, Komitmen dan Kesetiaan. Penulisnya, satu sudah berumah tangga dan yang dua belum (mungkin sebentar lagi). Sungguh menarik tulisan2 tersebut.
Pada blog yang pertama, mengulas tentang Cinta, disitu di ceritakan tenyang “lambang-lambang Cinta” yang ada di sekitar kita. Sering tidak kita sadari bahwa cinta itu pada dasarnya ada dimana-mana, tidak harus dalam bentuk romansa seorang pria dan wanita, tetapi bisa juga cinta hadir dalam bentuk yang lain, di contohkan tentang betapa bahagianya seseorang melihat tanaman kesayangannya yang dirawat dengan sepenuh hati mulai bermekaran dan kemudian menghasilkan buah yang indah, disadari atau tidak kita sering lupa bahwa kalau tidak ada unsur cinta di dalamnya maka tanaman tersebut akan kering dan mati merana. Sama seperti halnya dengan diriku yang begitu menikmati suasana pasar pagi , kemudian aktifitas memasak di dapur dan melihat betapa senangnya anak-istri menyantap masakan yang ku buat, itulah cinta…hadir dalam bentuk yang unik. Pada dasarnya manusia dan alam seisinya merupakan buah cinta dari Tuhan YME, dengan mensyukurinya dan merawatnya maka itu sudah merupakan suatu ‘ibadah’, suatu tanda kecintaan kita terhadap Tuhan YME.
Pada blog yang ke dua, mengulas tentang komitmen , timbul perenungan2 yang mendalam tentang definisi dan tujuan dari komitmen, apakah hanya sekedar janji pada diri sendiri, atau harus merupakan suatu kesepakatan dari keduabelah pihak demi mencapai suatu tujuan yang sudah direncanakan…? Yang pasti komitmen menurutku harus: ikhlas, bertujuan baik, didasari adanya rasa saling percaya, saling setia dan saling menghargai, dan….harus rendah hati tidak sombong. Kenapa begitu…? Karena ini menyangkut kehidupan bersama dari keduabelah pihak. Apa jadinya bila komitment tersebut ada unsur tak percaya, curiga, atau tinggi hati….hoho…itu bukan komitmen namanya….tapi cuma janji palsu atau semu….tak akan bertahan lama.
Posting dari teman blogger yang ke tiga mengulas tentang “sifat” lelaki manakala dihadapkan dengan sosok perempuan. Bagaimana dengan status lelaki tersebut bila sudah married, bagaimana bila belum….apakah memang lelaki itu selalu “mendua”, lalu dimana kesetiaan tersebut letaknya? Aku agak pusing dengan posting yang satu ini….karena bila salah persepsi aku kuatir bahwa si empunya blog akan menggeneralisasikan bahwa semua laki-laki itu punya “simpanan”…atau akan punya “simpanan”..atau pernah punya “simpanan”….wah…wah…wah….dunia nyata dan dunia maya memang berbeda, tetapi tetap satu jua….hahaha….

Yah….mari kita berlatih bijak menyikapi fenomena cinta, komitmen dan kesetiaan….Aku sendiri masih terus belajar tentang itu semua, dan selalu ku temukan hal-hal yang menarik didalamnya….

23 komentar:

  1. PS; sumber posting diambil dari blog ;
    1.Ernut-susuh.
    2.Dilangit ada bintang.
    3. Maia's

    BalasHapus
  2. sip ndan,...saya akan terus latihan sambil berkeliaran di malam hari mengintip miyabi xixixi,....

    BalasHapus
  3. dahsat tenan, tapi lebih dahsyat header yang gonta-ganti disini.. maksudnya apa ya.. kekeke

    BalasHapus
  4. @Bong; ok dah....miyabi jg manusia....hehe...

    @Mas SarDen; maksudnya ya cuman buat nyari yg pas sesuai mood nya mas...tx u

    BalasHapus
  5. Keren Mas postingnya....
    Have a great day!

    BalasHapus
  6. kita, pada dasarnya hanya punya sebelah sayap, yang sebelah lagi..mari kita cari dengan cinta (cwiiit!)

    BalasHapus
  7. cinta ,komitmen dan setia tak lekang oleh masa jk dasarnya tak hanya terangkai oleh manisnya kata atau malah membuta oleh nafsu yang menggoda krn semua itu hanya perlu satu syarat saja .. keikhlasan hati kita! bener nggak sih ?

    BalasHapus
  8. @Nyubi n Pelangi; tx udah mampir, salam kenal juga, ntar malem aku dolan tempatmu yaa...

    @mb.Ernut; hoho...ini perlu di renungkan lagi...ok..siap meluncur ke TKP...

    @TopBontot; iyo mas, ke ikhlasan hati itu yg utama, soal manisnya kata dan gelora nafsu itu perlu sekali sebagai pewarna dan bumbu penyedap cinta...hehe...piye mas..?

    BalasHapus
  9. betul ndan cinta memang memerlukan kometmen dan kesetiaan agar kesucian cinta tetap terjaga....haaa...( macam pujangga...)

    BalasHapus
  10. Iya betul, dalam sebuah cinta antara dua ingsan yang berbeda memang harus ada komitmen, harus saling setia dan saling percaya untuk menjaga hubungannya biar baik2 saja, karena kalo penuh rasa curiga akan sangat sulit, bagi yang dicurigai, dan yang disetiai juga harus setia!
    Iklan Baris

    BalasHapus
  11. @Top; setuju juga.,he..

    @mas Rizal; ok, mas..membuat komitmen memang lebih mudah daripada pelaksanaannya juga kan..?
    Tx u

    @mas Iklan; tx koment nya, mari kita jalankan komitmen yg sudah kita buat...
    *Ntar malem tak main situ ya..

    BalasHapus
  12. xixixi...yah nm'y jg msih amatir nulis'y om..jd msih ksna kmri arh'y..maaf y klo sdh m'bingungkn..aq hnya ingin b'bgi pkirn dn jg p'rsaan krn dsklilingku ad pria2 yg m'miliki cnta tak k'sampaian jg ad yg tdk bahagia dg p'nikahan'y shngga aq di jadikn tmpt curhatan mrka...dn aq sdkit byk tw ttg k'hidupn p'cintaan pria dn hati mereka he..
    Hanya cinta yg bisa...m'yatukn kita..
    Hanya kasih sayang tulus ..yg mampu menembus..ruang dn waktu...

    BalasHapus
  13. maz, tapih laki2 kbanyakan emg gtuh...hobi myimpan yach...hayo ngaku ajah...xixixi...aw!

    BalasHapus
  14. nikah aja belum gimana mau ada simpanan xixixi .. well, menurut saya, kesetiaan itu parameternya diri sendiri Mas, jadi jika saya tidak setia, pasti saya akan berpikiran negatif bahwa pasangan saya akan tidak setia juga .. sungguh menakutkan jika dihantui perasaan seperti itu, jadi semua tergantung diri sendiri ..
    PS: setia bukan selingkuh tiada akhir lho xixixi

    BalasHapus
  15. @mymai; itu ada baiknya jg dg curhat mereka mai...buat pembelajaranmu...bukankah belajar dari pengalaman orang lain itu merupakan keuntungan? Pesanku, kamu harus tetap obyektif dan netral, jangan sampai hanyut dlm suasana hati mereka.., dan kamu juga harus bisa menempatkan masalah mereka dlm porsinya masing2, jangan kamu ikut makan yaa...xixixi,

    @sweety; nggak.! nggak bener itu...ngawur aja kamu.., nggak semua laki2 suka 'nyimpan'.... Cuma....hampir semua...xixixi...

    @mrPsy; loh..berarti 'menyimpan' hanya berlaku buat yg udah kawin?
    Asyik dong....mas.,hehehe, minimal cukup membersihkan riwayat masa mudaku....hahaha..!
    Padahal selingkuh itu katanya ibarat nge-cas batery yg mulai loyo...

    BalasHapus
  16. Kalo menurut aku mas... ketika seseorang sudah memberikan komitmen-nya, apalagi dalam bentuk pernikahan, maka sekuat tenaga dia harus berusaha untuk tetap setia...

    Btw, aku pernah baca hasil penelitian bahwa in nature, laki2 itu sebenarnya memang bukan monogamis. Konon, itu dari sananya.

    Dan mungkin karena itulah, banyak laki2 yang mendua, mentiga, meng-empat dst...

    In any case... aku tidak pro pada perselingkuhan, maupun poligami. Dan sungguh, setelah tahu bahwa in nature laki2 itu memang tidak dibekali dengan naluri sebagai monogamis, aku makin dan makin, sangat dan sangat menghargai para lelaki dan suami yang setia...

    Salam,


    d.~

    BalasHapus
  17. @mb.~dee; he-eh, aku juga pernah baca bukunya 'Dale Carnegie' tapi lupa judulnya yg mengulas tentang sifat bawaan makhluk (tidak hanya manusia) laki-laki sebagai poligamis...terkait dg naluri untuk fight dan mempertahankan species nya, maka mereka ber-poligami. Tapi manusia dibekali akal budi yg lebih luhur, memiliki aturan baik norma2 agama, susila dan adat, yg tak tertulis juga UU legal-formal. Inilah yg mengatur supaya laki2 tidak berperilaku hewaniah yg tak punya norma susila.
    Btw, bagiku menjadi suami yg setia adalah merupakan kontrak mati sejak mereka mengucapkan sumpah perkawinan...
    *itulah sikap n opiniku selama 16 tahun menikah.
    Tx U...

    BalasHapus
  18. Aku juga sedang belajar cinta mas,belajar mencintai tuhanku,cinta yang aku yakini pasti abadi.Tapi sulit ndan..aku masih sering terjatuh,masih sering berbuat dosa.

    BalasHapus
  19. @mas Ali : ngak apa2 mas...manusia tidak ada yg sempurna....yang penting ada kesadaran diri akan kesalahan, penyesalan dan kemauan/niat untuk memperbaikinya....percaya deh Tuhan YME itu kaya raya dan pemaaf...Tx U

    BalasHapus
  20. aku belum diberi kepercayaan untuk mengerti rasanya dicintai...

    yawdah, sabar ajasambil baca2 cerita mereka2 yang tlah merasakannya.

    *gentayangan mpe larut pagiii malahan*

    BalasHapus
  21. @mas Tri; masa' si..? Terlalu sibuk sampeyan kalee.. urusan cinta jd terbengkalai....xixixi..

    BalasHapus