Rabu, Mei 27, 2009

Penyakit akibat Reaksi Imun

Mekanisme Imun/kekebalan tubuh merupakan sistim pertahanan tubuh yang terintegrasi sejak awal konsepsi (pembuahan).
merupakan sistim pertahanan tubuh yang sudah merupakan software bawaan. Tetapi sistim imun tersebut dapat juga berubah menjadi suatu penyakit yang dalam beberapa jenis tidak bisa disembuhkan.
Contoh : Saat udara dingin, sering kita mengalami hidung tersumbat, bersin2 pada saluran nafas kita (hidung), ini merupakan mekanisme untuk menghangatkan dan melembabkan udara luar yang kita hirup kedalam paru-paru, tetapi pada orang2 tertentu, justru udara dingin tersebut akan memicu timbulnya reaksi yg berlebihan, yaitu timbulnya serangan sesak nafas (astma), bisa juga timbulnya gatal2 di sekujur tubuh (biduren/urtikaria), kenapa bisa begitu...? karena paparan udara dingin merupakan agent (fisik) yang merangsang munculnya reaksi imun berlebih , dimana tidak hanya menyebabkan pembengkakan pada selaput lendir rongga hidung, tetapi juga menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran nafas didalam paru-paru (bronchus), sehingga aliran udara nafas menyempit dan timbulah hambatan aliran udara sehingga terdapat sesak nafas dan suara "mengi" akibat penyempitan aliran udara.
Mekanisme ini sama saja dengan timbulnya gatal2 dikulit. Kenapa bisa begitu? karena pada situasi tsb akan dihasilkan zat2/mediator inflamasi yang bernama Histamin. Histamin inilah yang memicu timbulnya reaksi gatal dikulit dengan gambaran seperti bidur dan rasa gatal di rongga hidung seperti bersin2...naahh...kalo udah gitu reaksi imun tersebut telah berubah menjadi penyakit imun yang bernama "alergi".
Gambaran alergi yang paling umum memang terlihat dalam bentuk Bersin2 (>3x berturut-turut) manakala kita terpapar suatu agent (fisik , kimia, biologi), bisa juga timbul gatal2 dikulit, sesak nafas, kemerahan dikulit / ruam, pusing sampai pingsan bahkan syok, berdebar-debar dan berkeringat dingin, mual-muntah, diare dll.
semua ini bervariasi bentuknya, ada yang seketika muncul dalam hitungan detik sampai berbulan-bulan.
Penyakit reaksi imun tsb sangat spesifik karena terkait dengan sistim memori yang terpateri di gen/kromosom sel kita (keturunan) bisa juga karena faktor didapat (aquired) selama perjalan hidup kita, jadi muncul setelah kita terpapar dengan agent tertentu dan akan selalu di ingat oleh sistim imun kita.
Lalu apa sih agent yang dapat menimbulkan penyakit imun?
Semua saja dapat menimbulkan reaksi imun , bahkan termasuk kondisi psikis yang tertekan!/ stress.
Tapi memang ada beberapa agent yang terkenal banyak menimbulkan masalah alergi, misalnya :jenis2 makanan seperti sea food (udang, cumi, keerang,dll) biasanya yang sudah tidak segar, sehingga sudah terjadi perubahan struktur proteinnya / denaturasi protein, sering menimbulkan gambaran gatal2...bahkan seperti orang keracunan...mual-muntah sampai syok bahkan timbul kematian, juga produk2 protein hewani lainnya, seperti susu/keju/mentega, daging ayam, sapi, dll.
Biasanya pada orang2 yang pernah mengalaminya tidak langsung muncul dalam bentuk serangan yang berat, dan orang tersebut akan tahu kalau dirinya alergi, sehingga akan berusaha menghindari makanan tsb.
Protein nabati/tumbuhan yang sering menimbulkan serangan penyakit imun adalah ; kacang2-an, coklat, buah2an tertentu seperti duren, manggga, pete.
yang lainnya adalah , debu rumah, bulu binatang, tungau/kutu2 kecil, spora/jamur, tepung sari bunga.
So...kesimpulannya mekanisme imun bila berlebihan justru akan menimbulkan penyakit yang merugikan.
Kalau sudah begitu, maka tindakan terbaik adalah dengan menghindarkan diri dari hal2 yang menyebabkan alergi pada diri kita, kalau masih tetap muncul maka anda membutuhkan bantuan pengobatan dengan obat2 anti alergi/anti penyakit imun.
Seorang dokter dalam perjalanan profesinya, hampir setiap hari mendapati kasus2 penyakit imun mulai dari yang paling ringan seperti gatal2/bersin2-pilek, sampai yang paling menakutkan adalah "syok anafilaktik" akibat reaksi imun yang sangat cepat, sering terjadi akibat penderita/seseorang kebetulan alergi dengan suatu obat2an tertentu baik obat minum maupun suntikan...walaupun pada orang yang lain tidak menimbulkan efek apa2.
Seorang dokter bila akan melakukan tindakan yang sifatnya infasif/melukai tubuh seperti penyuntikan, penbedahan ataupun pengobatan biasa, akan menanyakan riwayat alergi pada penderita termasuk keluarganya, untuk mengantisipasi timbulnya reaksi imun yang berlebihan.
Di dalam kamar praktek seorang dokter pasti akan tersedia spuit/jarum suntik dengan ampul berisi obat adrenalin/epinefrin untuk disuntikkan secara cepat ke tubuh, biasanya dibawah kulit tangan bahkan kalau perlu langsung ke pembuluh darah vena atau sekalian ditusukkan ke jantung untuk mengatasi serangan syok anafilaktik tersebut agar sistim peredaran darah , jantung dan otak dapat dipertahankan dan pasien dapat sadar kembali.

Kesimpulannya :
1. semua bentuk protein dapat menimbulkan reaksi/penyakit imun, terutama yang telah mengalami kerusakan (kadaluarsa/expired).
2. Reaksi penyakit imun sifatnya spesifik / individual.
3. reaksi imun terkait dengan faktor keturunan dan akan diturunkan juga.
4. Tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dikendalikan.
5. Gambarannya bisa sama, tetapi penyebabnya berbeda-beda.
6. Perlu penanganan medis/dokter untuk mengidentifikasi penyebab dan mendapatkan pengobatan yang pas/rasional.
8. Jangan mudah percaya dengan pengobatan2 alternatif, karena mereka tidak mengerti mekanisme imun, bila apes maka reaksi tersebut akan makin menghebat.
7. jangan lupa membayar jasa konsultasi dokter ya....(kalau untuk artikel ini gratis)

15 komentar:

  1. Ane termasuk penderita alergi dari keturunan Ibu n setelah ditest alergi ternyata hasilnya: alergi debu, ragi, kerang, teh (bersin n gatal), yang unik kata Dokter Ane: alergi pagi-sore (bersin) n yang lucu: bau rumput pasti bersin-bersin padahal Ane hobby ama yang namanya sepak bola termasuk striker haus gol, ironis kan hehehe....
    pernah terapi selama 3 bulan dengan obat-obatan, menhgindari n tidak memakan hal yang menimbulkan alergi, walhasil...dapat sembuh tetapi hanya 5 bulan setelah itu kumat lagi hehehe....sekarang ane biarin ajah, cuma ketika merasa alergi berlebihan Ane minum obat antihistamin "incidal" nggak apa-apa kan Om,hehehehe....
    ini termasuk konsultasi apa nggak ya, tapi gratis kan xixixi....
    trims infonya....

    BalasHapus
  2. o... baru tau juga kalo Histamin berpengaruh terhadap imun. Kalo asam amino lainnya engga ya Pak Dok? kaya uracil, guanin dsb dkk etc

    BalasHapus
  3. bwahaha, maturnuwun informasine pak dokter...

    diterima dengan baik 86,..., terus terang saya paling alergi kalo kena alergi, wah ngeri dan takut... tapi masih agak bingung mbedain dengan keracunan, sik mbayangke dulu deh...

    BalasHapus
  4. wah,...mantap pagi-pagi udah nambah ilmu. Kayaknya saya gak punya penyakit alergi ini......

    Ndan kalo alergi dientup hewan laut kayak ubur-ubur P3K apa ndan,..?

    ditunggu postingan ayan

    thank's

    BalasHapus
  5. @mas Fer: betul mas, sampeyan punya penyakit alergi 'rhinitis alergica simplex'..kalo dicari dlm riwayat keluarga, biasanya ada yg sama, atau dlm bentuk penyakit imun lainya seperti astma, bidur-an , ato eksim...truz obat yg sampeyan minum udh benar, obat anti alergi non steroid (antihistamin-H1) aman....tx

    @mb.Q : nggak cm histamin, ada yg lain: bradikinin, serotonin,prostaglandin. Pada keadaan alergi akan di release oleh sel2 radang /mast cell, etc, mengaktifkan reaksi imun dg gambaran pelebaran pembuluh2 darah tepi/kulit, edema/bengkak, dan produksi cairan berlebih, gambaranya : kemerahan, bengkak/bentol2, gatal2 sampe nyeri.
    Kalo asam amino kan merupakan batu bata protein, selama struktur molekul Nitrogen nya utuh, dia aman2 ajah.,.tapi kalu rusak dan terbentuk urea,amoniak, akan memicu munculnya histamin dkk, itu yg menyebabkan alergi...tx mbak.

    @mar Sarden: iyo mas, dg intoxikasi /keracunan agak2 mirip...yg pasti kalo keracunan pertama kali sistim saraf yg terkena, bila keracunan di tempat2 tertentu pd tubuh gambarannya lebih mirip iritasi. Dan keracunan tidak terkait alergi/faktor keturunan. Dokter bs membedakannya dg anamnesis,pemeriksaan fisik n laboratoris.
    Penangananya pada kondisi akut dan berat adalah sama...life saving-1st.
    Tx ya...

    BalasHapus
  6. @masbangbong: iya mas...abis ini tentang penyakit ayan...terus yg P3K kasus2 keracunan ya..,
    Ooh.,sweety...nyam...nyam

    BalasHapus
  7. Alhmdulillah saya kebal dengan bahan-bahan yang menimbulkan cepatnya reaksi imun dalam tubuh bahkan tiap hari saya kosumsi,kecuali duren dan pete tubuh saya nggak tahan.

    Yang saya mau tanyakan dok,dan saya tidak faham kenapa semua obat dari medis/dokter tidak ada yang untuk menghilangkan atau menyembuhkan melaikan hanya untuk mengendalikan atau menghindari?

    Saya punya beberapa pengalaman,mungkin suatu saat nanti akan saya publis.
    Thanks dok.

    BalasHapus
  8. @mb Aisha : penyakit alergi yg terkait faktor genetik jelas tdk bisa dieliminasi. Seandainyapun orang tsb bisa bebas dari serangan alergi sampai mati, sifat tsb akan tetap muncul pd anak n keturunannya.
    Pada penyakit alergi yg di dapat (bukan keturunan), pada tubuhnya sudah terbentuk imunitas spesifik thd agent tertentu. Reseptor2 pada sel2 imun maupun sel2 otak akan terbangkitkan memorinya.
    Jadi belum ada obat2 konvensional yg mampu mengatasinya. Beberapa penelitian biomolekuler akhir2 ini memberi harapa tentang teknik pengobatan baru dan modern, kita tunggu dan lihat aja deh...tx u

    BalasHapus
  9. he..he.. usul kalau blog-nya diganti ama "nambah ilmu dok ?" aja gimana ... pissss !

    BalasHapus
  10. Kalo minum obat ane pasti muntah. Berarti ane alergi minum obat ya d0k.
    Seperti kata om d0kter tadi. Hal yang memicu terjadinya reaksi alergi hendaknya dijauhi.
    Kalau minum obat itu alergi berarti anti alerginya tidak usah minum obat.
    cîhhuyy...!!!

    BalasHapus
  11. ohh...Gitu yaa???wahhh...kesehatan emank pentink buat dijaga yaa???
    Salam Kenal...Maen2 ke Blog sederhana saya yaaa??hehe.

    Chalief

    BalasHapus
  12. @topbontot: siip mas...nambah ilmu "sesat"....xixixi

    @melyn: dasar anak bandel...kalo muntah mu kayaknya faktor diluar alergi kok, mungkin psikis...tp justru bisa hilang saat kamu hamil....xixixi...

    @Chalief: betul sekali, makasih ya...lam kenal jg, ntar aku maen rumahmu, tx u

    BalasHapus
  13. sebenernya saya juga alergi rumah sakit, klinik, puskesmas dan tempat praktek d0kter d0k.
    Apa ini akan hilang saat saya akan melahirkan?
    Tapi yah, kalo gak bisa hilang. Gakpapa juga sih, kan sekarang uda ada met0de water birth. Jadi br0j0lnya di k0lam ikan aja. xixixi..

    BalasHapus
  14. kalau makanan,sepertinya saya tidak alergi Mas..jenis pemakan segala sih,namanya juga buaya xixixi ..
    tapi dulu,saya alergi bir,nimum 1 gelas pasti gatal2 dan timbul merah2,makanya saya nggak bisa minum banyak. Namun makin lama alerginya makin lenyap tuh,apa skrg imun saya sudah tinggi ?

    BalasHapus
  15. @melyn: ooO...gitu ya...kalo aku kebalik, melahirkan di bed biasa...mbikinnya di kolam/bathtub....xixixi...

    @mr psy: kebalik mas, justru reaksi imun nya menurun, dah terjadi toleransi...berbahagialah mas...boleh ngapa2in aja...dijamin nggak 'gatel' ...

    BalasHapus