Kamis, Juli 22, 2010

Seminggu di “Pengasingan”

Akhirnya berakhir juga segala acara yang membuat aksi nge-blog ku terlantar selama 1 minggu ini. Seminggu yang lalu aku kudu mengikuti kegiatan semacam update ilmu untuk meningkatkan kualitas pelayananan terhadap klien. Sebenarnya aku malas buat ngikutinnya, karena pesertanya kudu di karantina segala. Tidak ada kontak dengan dunia luar terutama dunia maya (internet).

Sebelumnya banyak alasan ku kemukakan untuk menolak tugas itu, antara lain alasan repot meninggalkan keluargalah, memberi kesempatan pada sejawat yang lain lah…bahkan sampai alasan takut tidur sendirian pun sudah ku kemukakan, tapi jawabannya tetap sama…aku kudu berangkat. Sebenarnya sih alasan utama keberatanku karena aktifitas nge-blog ku pasti kacau…dan itu yang mau ku hindari…hehe…

Yah…akhirnya sore ini selesai sudah siksaan yang ku derita selama seminggu di “pengasingan”, dan pelajaran yang kudapat dan yang paling utama dari acara tersebut adalah…”jangan sekali-sekali meninggalkan dunia blogger bila engkau mengaku sebagai blogger”….setuju nggak teman teman…?
OK dah… aku juga mau minta maaf kalau ada yang bertanya tentang keberadaan Pak Asyangar dan istri2 nya yang genit…ternyata mereka juga ikut menghilang selama seminggu ini…..hehe….

Rabu, Juli 14, 2010

Pak Asyangar dan Mobil untuk Berlebaran

Pak Asyangar membuang air sabun sisa cuci sepeda motornya ke selokan sebelah halaman depan rumahnya…..byuurrr…….
Kemudian diteruskan dengan mengelap kering body Honda GL Pro pelat merah kebanggaannya. Sebagai pejabat lurah di desa ,sepeda motor itu telah setia selama dua tahun menemaninya beraktifitas. Sebenarnya pak Asyangar kepengin bisa memiliki mobil,walaupun sekedar mobil dinas, tapi dia harus bisa menerima kenyataan bahwa mobil dinas hanya untuk level yg lebih tinggi lagi, minimal Camat.

Pak Asyangar kemudian berjalan menuju teras rumah, duduk di kursi rotan dan menyalakan sebatang rokok Malioboro Black Menthol. Mbak Ranee istri kedua-nya menghampiri dan meletakkan se cangkir Kopi Starbak ala Ranee kegemarannya , “Mas…ini kopi nya…diminum dulu..nanti keburu dingin loh…” sambil menyunggingkan senyum nya yang merangsang. Bu Asyangar yang sedari tadi duduk di kursi sedang asyik menambal celana dinas Pak Asyangar yang agak robek sedikit di bokongnya, nyeletuk “ Dik Ranee…aku mau donk kopi nya…”. Mbak Ranee menjawab “ Iya mbak..aku udah bikin tiga cangkir kok…tak ambilkan yaa…”. Bu Asyangar tersenyum simpul, senang mengetahui betapa mbak Ranee begitu perhatian pada mereka berdua.

Pak Asyangar (PA) : Bu…lebaran nanti kita mau silaturahmi kemana aja…?
Bu Asyangar (BA) : Ahh…ketempat biasanya aja lah mas…ke keluarga kita2 aja…juga ke Pak Camat Tapi kan tetep aja hari pertama pagi2 habis Sholat Ied kita menerima kunjungan masyarakat desa kan…?
PA : He-eh…tapi yang jadi masalah justru setelah itu….
BA : …Emang kenapa mas…?
PA: ….Kita kan kudu keliling….silaturahmi ke pak Camat dan jajaran Muspika…terus besoknya kita keliling ke keluarga2 kita…Naa…kita kan cuma punya satu sepeda motor dinas Bu….hmmm……
BA : Boncengan bertiga kan bisa mas….?
PA: Iya sih…tapi kok rasanya aneh yaa….masak Lurah boncengan bertiga sama istrinya….rasa2nya kok kurang pantas….
BA: Apa mau pinjem mobil mas….?
PA: Pinjem siapa Bu…? Kalo lebaran kan semua mobil kepake…?
BA: Gimana kalo nyewa mobil mas…? Barang dua hari aja…? Sekalian sama sopirnya….?
PA: Mmm….bisa sih…tapi rasanya kok kurang nyaman ya…enakan kita bertiga tanpa orang lain…
BA: Duhh….gimana donk mas….enaknya…?

Mbak Ranee mendadak berdehem…sambil meletakkan nampan berisi pisang goreng kepok kuning dan dua cangkir kopi, kemudian ikut duduk di sebelah kanan Pak Asyangar.

Ranee : Mas…mbak…aku ngalah …aku biar dirumah aja…biar mas sama mbak aja yang keliling silaturahmi .
BA: Duh dik..aku jadi nggak enak sama kamu….
Ranee : Mbak… Aku nggak apa2 kok dirumah..siapa tahu ada tamu yang datang…kan aku bisa nemuin mereka….Pokoknya mbak sama mas nggak usah pusing mikirin nyewa mobil segala, biar semuanya berjalan seperti biasanya, kalo emang belum jatahnya punya mobil aku juga nggak masalah kok mas,mbak…..
BA : Dik Ranee…sebenarnya aku sih kepenginnya kita kompak pergi bertiga…gitu loh…kan bapak juga kepenginnya begitu….
Ranee: Ahh…nanti aku malah merepotkan mas sama mbak…yah…sapa tahu tahun depan kita bisa punya mobil sendiri ya mas….kita bisa naikin bertiga….
BA: Loh…emang Cuma mobil yang bisa dinaikin bertiga dik…?
Ranee : Maksud mbak..?
BA : Kan selama ini kita udah sama-sama naikin mas Asyangar….hihihi….
Ranee : Ah mbak ini loo….ada-ada ajah……kalo itu sih namanya “Threesome”……mau donk…xixixi….

P.Asyangar :….. Asem…ikk…dasyar..hehe....

Jumat, Juli 09, 2010

Pak Asyangar dan “Pengakuan Dosa”

Pak Asyangar mengambil sebatang Rokok Malioboro Black Menthol dari kotaknya, kemudian diselipkan di celah bibirnya yang dihiasi sebaris kumis hitam nan indah…Mbak Ranee tanpa di komando menyalakan korek api Zippo dan menyodorkan geliat api tanpa asap ke ujung rokok Pak Asyangar. …berbarengan juga Bu Asyangar menyorongkan asbak di meja di hadapan Pak Asyangar.

Mereka bertiga sedang asyik menikmati suasana malam dengan menyaksikan acara Televisi. Kebetulan seharian stasiun2 TV mengulas berita tentang “Pengakuan Dosa” artis mirip Lunamaya dan Cut Tary…hmm….kalimat2 penuh kiasan hukum yang di ucapkan di bawah derai airmata….Pak Asyangar tersenyum nakal, saat matanya menyaksikan wajah Cut Tary yang terbata-bata mengucapkan “Pengakuan Dosa”nya….hehe….

Mbak Ranee yang sedari tadi serius menyimak TV jadi terusik hatinya menyaksikan senyum penuh arti Pak Asyangar, “ Kok senyumnya aneh mas…? Ada apa…?”. Pak Asyangar menghembuskan asap rokoknya menjadi bulatan2 donat ke udara sambil berkata “ Ahh…dasar artis…pemain watak…huh…mungkin ini acting Cut Tary yang terbaik lah…hehe…”. Bu Asyangar yang dari tadi diam aja, kemudian menimpali “ Iya tuh…kayaknya udah di hapal banget kalimat2 nya ya mas…?".

Pak Asyangar (PA) : He-eh Bu..pasti udah di konsep oleh Pangacaranya.
Bu Asyangar (BA) : Kalo gitu…pengakuannya nggak tulus dong….
PA: Ya jelas nggak tulus lah…dia kan masih tetap nggak mengaku kalau itu dia…Cuma minta maaf aja karena menyebabkan masyarakat jadi resah…iya kan…?
Ranee : Wah…berarti Lunamaya sama Cut Tary masih belum ikhlas dong mas…
PA : Yaa….gitulah kenyataannya…gimana mau ikhlas ngaku buat hal2 yang seperti itu…iya kan…?

Ranee : Berarti bukan pengakuan dosa itu namanya ya mas…
BA : Mmm…..maksud dik Ranee …kalo itu bukan pengakuan dosa…gimana…?
Ranee : Yaa....maksudku, kalo orang mau mengaku dosa…kan bukan cuma buat sesama manusia..tapi yang terutama sama Yang Maha Kuasa….kalo dia nggak Ikhlas. Nggak Jujur…gimana yang di Atas mau mengampuni….? Iya kan mbak…..?
BA : Wah…bener juga kamu ya dik…..berarti semua “pengakuan Dosa”mereka itu percuma aja ya….nggak ada nilainya sama sekali di hadapan Tuhan….
Ranee : Logikanya begitu mbak..tapi ngak tahu juga sih…soal2 kayak gitu sebenere aku juga nggak begitu ngarti….

Mbak Ranee dan Bu Asyangar kemudian sama-sama memandang Pak Asyangar…menanti komentar darinya……

Pak Asyangar menyandarkan punggungnya ke sofa empuk…menerawang ke langit-langit ruangan…sambil merenungkan pembicaran ke dua istri tercintanya…..direnungkannya pembicaraan antara Bu Asyangar dan mbak Ranee…..

Sesaat kemudian Pak Asyangar membuka mulutnya …” Hukum manusia tidak akan bisa mengalahkan Hukum Tuhan…..Hanya si pelaku dan Tuhan yang bisa menilai benar tidaknya ,atau ikhlas tidaknya apa yang mereka ucapkan…biarlah Yang Kuasa yang akan menentukan nasib mereka…tentunya saja keadilan yang akan ditegakkan pun , entah itu jujur atau penuh dengan permainan hukum ..tetap akan memiliki konsekwensi dunia dan akhirat..”.

BA: ….ichh….kok syerem sih mas…ngomongnya….aku jadi takut mas…..
Ranee : …iya nich …aku juga takyuuut……

Mbak Ranee dan Bu Asyangar serentak mendekatkan tubuh mereka disisi kiri dan kanan Pak Asyangar….
Pak Asyangar, tersenyum lebar…” nggak perlu takut….kan ada aku…hehe…..udah yookk….kita bobok…ku kelonin kalian berdua….hehe…

BA : cihuuuyy….
Ranee : asyik..asyiiikk…..