Sabtu, Oktober 30, 2010

Perlukah Jabatan Kuncen (Juru kunci) Merapi…?

"Kuncen" (Juru kunci), suatu profesi yang lagi menjadi bahan pembicaraan orang banyak, khususnya di daerah Jogya-Jawa Tengah sini. Profesi ini bukan semata-mata suatu pekerjaan, tetapi (katanya) lebih mirip suatu anugerah kepercayaan yang di berikan oleh seorang Raja/Sultan kepada Abdi dalem nya untuk menjaga dan merawat sesuatu yang penting atau berharga. Penting dan berharga disini bukan semata-mata karena nilai ekonomis nya (rupiah) yang tinggi, tetapi lebih kearah nilai historis dan nilai mistisnya…(NB: bukan religi).

Hanya orang yang dipandang memiliki kemampuan fisik dan mental yang luar biasa dan memiliki dedikasi dan kesetiaan yang tinggi kepada sang Raja lah yang akan menerima titah dan anugerah sebagai Juru Kunci.
Kuncen Merapi, jabatan yang diberikan untuk “menjaga G.Merapi”. Menjaga, dalam hal ini termasuk melestarikan nilai2 tradisi warisan nenek moyang yang berkembang di desa2 sekitar kaki G. Merapi. Juga yang paling penting adalah memiliki kemampuan untuk “berkomunikasi” dengan alam dalam hal ini Gunung Merapi dan dapat menterjemahkan segala kelakuannya , sehingga manusia diharapkan mau dan mampu menjaga tindak-tanduknya agar tidak menyebabkan alam (G.Merapi) marah…dalam bentuk letusan atau lelehan awan panas yang dapat menghancurkan segala kehidupan di bawahnya.

Kuncen G Merapi baru saja tewas dalam letusan yang terjadi hari Senin kemarin. Mungkin sebentar lagi akan ada semacam maklumat dari Kesultanan Jogya untuk mengangkat seorang Kuncen baru. Hal ini banyak menimbulkan tafsiran, dugaan dan spekulasi yang bermacam-macam….tentang proses pemilihan dan tokoh "Kuncen" yang akan terpilih.
Buatku sendiri bukan masalah pemilihan Kuncen baru…tapi …Masihkan perlu jabatan Kuncen itu…?
Mengingat beberapa alasan sbb:
1. G. Merapi bukan hanya milik Kesultanan Jogyakarta, tetapi dibagi bersama dengan Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten yang notabene masuk dalam wilayah Propinsi Jawa Tengah.
2. Jabatan Lurah lebih di fungsikan sebagai orang yang memiliki tongkat komando bila ada kejadian siaga/awas Merapi di wilayah desa yang dikuasainya. Sistim Hirarki sudah berjalan baik, mulai dari kepala Dusun, Lurah, Camat, Bupati, Gubernur …dst
3. Jabatan Kuncen lebih banyak terkesan seremonial , mistik dan akhirnya cenderung untuk meng-kultus kan seseorang (memuja dan men’sakti’kan seseorang ….selain Allah).

Sebenarnya banyak lowongan Kuncen yang lebih penting dan lebih berguna…., seperti misalnya Kuncen Toilet / MCK di lokasi2 wisata sekitar kawasan G. Merapi yang kerap tidak terawat, jorok, dan menyedihkan.( …ada yang berminat…?).

Sedangkan untuk pengawasan G. Merapi …serahkan saja kepada ahli nya, kita memiliki tenaga2 ahli ke Gunung Apian yang disegani dunia…biarlah mereka yang bertugas, karena memang disitulah ilmu dan kemampuan mereka akan lebih berguna bagi masyarakat dengan menggunakan cara dan metode yang ILMIAH dan RASIONAL.

Selasa, Oktober 26, 2010

Minggu pagi, Tukang parkir dan Kematian

Alarm ponsel ku bernyanyi…. Sambil menggeliat, ku luruskan punggungku. Yah…pagi yang dingin, pukul 4.30. Berjingkat aku ke toilet. Sesaat aku sudah siap dengan uniform lengkap ; Celana jeans, T-sirt, Jaket kulit hitam, syal, sarung tangan dan sepatu lars. Ku lirik penunjuk temperatur di dinding…yah…udara “agak hangat “ , 14 derajat C….biasanya malah kurang dari 12 C.

Ku tuntun perlahan motor kesayangan ku, si Honda Tiger Revo ke halaman depan.…dengan keranjang belanja terikat rapi di jok belakang. Seperti biasa setelah putaran mesin terdengar langsam…masuk gigi 1, lepas kopling sambil pelintir gas….Brrruuummmm……tancap gas.....dengan jeda singkat perseneling berpindah …..sampai masuk gear 3 kecepatan sudah > 100 km/j ….Hhmmm….masih mantap, padahal sudah lebih dari 1 bulan sejak lebaran kemarin motor ini ngganggur di rumah Kopeng. Tancap teruuuss……meliuk kiri…meliuk kanan….merunduk….whueezzz……!!!!

15 belas menit kemudian sampailah aku di pasar pagi, …pasar tumpah di pusat kota Salatiga. Matahari belum muncul, hanya semburat cahaya keemasan tampak di ufuk Timur. Seperti biasa ku arahkan si Tiger-Revo ke parkiran , dan ku lihat si Tukang Parkir masih tetap yang dulu. Sambil tersenyum lebar dan mengayunkan tangannya….mengarahkanku ke tempat parkir yang kosong.

Waaaahh…udah lama nDan…nggak pernah keliatan neh…terakhir bulan Puasa kan…?” Tanya nya sambil menjabat erat tanganku dengan wajah riang....kangen kayaknya dia...hehe... “
Iya mas…soale habis lebaran saya dapat tugas ke luar Pulau…” ..(hehe...enteng aja aku ngomong…).
Ke Papua…ato ke Makasar…? masih rusuh terus disana ya nDan…?” Tanya si Tukang Parkir sambil mengamati tampangku….
Jawabku “ Yaah…pokoknya ke tempat yang bikin tidur jadi nggak nyenyak mas…”.
Sambil berjalan bareng dia berkata “ Udah tugas ya Ndan…kemana aja kudu siap…itu baru namanya aparat ya Ndan….”…( Aku cuma senyum …….sambil nyumet LA menthol light….)

Yah..sampe sekarang, sudah lebih dari 3 tahun, si Tukang Parkir ini mengira aku adalah seorang Aparat Keamanan -TNI. Dia selalu mamanggilku dengan sebutan Ndan…maksudnya Komandan kalee…Karena penampilanku yang selalu bercukur “crew cut” …hehe…padahal itu karena aku nggak suka rambutku panjang karena mudah ketombean…hehe

Seperti biasa, lapak Ikan laut jadi tujuan pertama. Ikan Tongkol, Kakap, Kembung, Cumi-cumi, Udang dan Kerang, masing2 dua kilo, kecuali udang cukup sekilo….lagi mahal…hehe. Berlanjut ke lapak tahu-tempe dan sayur mayur…Kangkung, Kacang panjang, Terong dan Bayam-Sawi merupakan sayur wajib keluargaku. Terakhir aku mampir ke lapak penjual jajan pasar….Lopis dan Ketan kincau serta Nasi jagung dan Rempeyek ikan asin kesukaan istri dan anak2….buatku cukup ditambah Grontol, bulir jagung rebus yang dimakan dengan kelapa parut…hhmm…nikmaaat….Selesailah belanjaku.

Sambil bantu mengikat keranjang belanja ke jok belakang motor, si Tukang Parkir (TP) nyeletuk…
TP : ..Ndan…pernah mati’in orang Ndan…?” …(tanya nya dengan wajah serius…..)
Aku :Emm.maksudnya gimana mas…? …(tanyaku sambil menatap biji matanya….)
TP : …Eee…anu Ndan…apa pernah bikin mati orang…?...di Dor…ato diapain gituu…"tanya nya sambil mengacungkan tangan dan jari membentuk pistol kearah pelipis nya.
Aku : Ahh…mau tahu aja mas…itu rahasia lah….hehe….
TP : ..naaa…berarti pernah kan Ndan….? Iya kan…? Gimana rasanya mati’in orang Ndan…? (tanya nya dengan wajah penasaran).
Aku : ….duuh mas…yang pasti aku udah sering banget lihat kematian, melihat orang meregang nyawa…langsung di depanku, di tanganku sendiri……Hhhhh….."(sambil menghela nafas…) "…Tapi beberapa kali juga aku melepaskan orang dari jerat kematian…."(kataku lirih…mendadak aku merasa bulu kudukku berdiri …)
TP : Rasanya gimana Ndan…mbunuh orang…? “ (tanya nya agak berbisik).
Aku :.” ..Aku belum pernah mBunuh orang mas…….
TP : Lho…katanya sering melihat sendiri kematian …Ndan..?
Aku :…Iya…tapi bukan aku yang membunuhnya….tapi yang lain…
TP :…Berarti Ndan…nggak pernah takut ngadepin kematian dong….?
Aku :…Hehehe…kenapa kudu takut…? Biasa aja lah mas, aku nggak pernah takut mati ..hehe…
TP :…Oo…gitu……terus ….rasanya mati kayak apa ya Ndan….?
Aku :…Mmmm….mungkin rasanya seperti…gelap…dingin….sepi….” (jawabku sambil menerawang jauh)
TP :…Kayak di kuburan malem2 ya nDan….”
Aku :…Hehe…kali’ aja mas….udah ah…nanya’nya kok aneh-aneh aja si mas….?
TP :…. Sorry nDan…cuma iseng aja….hehehe…ntar mau masak apa Ndan…?
Aku :...Mau masak Udang balado mas….sama oseng2 kangkung aja….Udah ya mas….”(kataku sambil men-start motor…Brrrumm….)
TP :..Iya nDan….hati2 ….(jawabnya sambil sekilas menyilangkan tangan ke jidatnya).

Sambil memasuki lalu lintas kota yang mulai ramai…kurasakan…..ada sesuatu yang membuatku menjalankan motor dengan pelan…dan santai….., nggak gila-gilaan seperti biasanya…..Ahh…kayaknya memang benar….aku takut mati…………………Hehe…….

Kamis, Oktober 21, 2010

Pak Asyangar & Usulan untuk DPR tentang lokasi “Studi Banding”

Jakarta - Menu wajib DPR, studi banding ke luar negeri menuai kritik. Apapun alasannya, studi banding ke luar negeri dinilai tidak berguna, hanya perbuatan sia-sia. Hendaknya DPR lebih memikirkan kegiatan yang bermanfaat guna segera menyelesaikan tunggakan penyelesaian UU.
"Rencana studi banding yang akan dijalani oleh dua Panja, RUU Hortikultura dan RUU Kepramukaan merupakan bentuk kontraproduktif terhadap upaya mengoptimalkan waktu yang tersisa dalam menuntaskan tunggakan legislasi," kata peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Ronald Rofiandri dalam siaran persnya. (lintas berita)


Sambil meletakkan gelas kopi nya. Pak Asyangar(PA) kemudian duduk menyandarkan diri ke kursi putar kesayangannya. Di tatapnya layar monitor dengan berita online yang baru saja dibacanya, ada sesuatu yang mengganjal di hati…..Tiba2 dirasakan sentuhan lembut jari2 lentik di pundaknya. Mbak Ranee (R) yang baru saja mandi tampak begitu segar, dan di hirupnya aroma lembut parfum mahal dari tubuhnya….Hmm….wangi…lembuuutt…..

Mbak Ranee (R) : Baca apa mas….kok keliatan serius banget gitu….? (Tanya mbak Ranee)
Pak Asyangar (PA) : Hemmm…ini loh Ran…berita tentang anggota DPR kita yang lagi rame2 pada studi banding keluar negeri….(Kata PA dg nada lirih)
R : Kan biasa mas…anggota DPR pada studi banding ke luar…kan buat belajar…sama mbandingin….xixixi…aku nggak tahu mas…soal2 gitu…ngertiku ya mereka cuma jalan2 ajah…lha wong pada bawa istri segala…dinas luar kok bawa isteri segala..iya kan mas…?
PA :Barusan ada anggota DPR yang mau ke Yunani buat studi banding tentang “etika dan disiplin….aneh yaa….apa nggak bisa belajar di fakultas filsafat di Negara kita aja ya…? Aneh…sungguh aneh…buang2 duit rakyat aja….(sungut PA)
R : Kalo gitu…aku punya usul mas….daripada buang2 duit keluar negeri, mending studi banding aja di dalam negeri…Banyak loh…lokasi yang cocok buat para anggota DPR…(kata R dg tampang serius)
PA : Misalnya kemana…Ran…..?
R : Misalnya ke “Nusa Kambangan” mas…siap2 buat mental mereka kalo besok2 masuk penjara…xixixi…
PA : Hahaha…boleh…boleh…terus kemana lagi….hayoo…..
R : Ya ke…Keraton Solo ato Jogya…belajar etika…..Terus ke Akademi Militer – Magelang buat belajar disiplin…malah bagus tuh…disiplin militer sekalian..biar nggak pada liar mereka…xixixi…
PA : Hahaha,,,,bagus…bagus ide mu Ran…ayo kemana lagi….?
R : Dengan semangat Ranee meneruskan..” Ya berkunjung ke SD ato SMP di desa2 yang masih aktif Pramukanya mas……mereka bisa belajar jadi Pramuka lagi…ikut kemah…kan gampang tuh….
PA : Hahaha…aku tahu..aku tahu Ran…ada tempat yang menarik lagi buat studi banding mereka….pasti banyak yang kepincut….hehe…(kekeh PA).
R : Kemana mas….kok kayaknya mas juga tertarik…xixixi…
PA: Ke lokalisasi WTS Ran..di Medan, Batam, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogya, Surabaya, Bali…dimana-mana ada…Ran…hehe…
R : Ngapain pula…studi banding ke lokalisasi begituan mas….? (Tanya R dengan nada tinggi)
PA : Ya…yaaa…buat mbandingin sama istri dan selingkuhan2 mereka Ran..huahaha… (tawa ngakak PA).
R : Ah sialan…awas kowe mas…kalo sampe ikut2an studi banding ke Lokalisasi begituan….Permainan mereka Gak bakalan bisa ngalahin aku mas….inget ya Mas…!!! awas…tak pentung kalo berani….Ggrrrrr....!!!
PA : Iya...iyaa...Buatku lebih nikmat makan "ubi rebus dan sambal terasi" di rumah sendiri ya Ran...daripada makan "Hamburger ato Pizza" diluar sana ....hehe.
R : Jelas dong mas...bebas nambah...gratis lagi...xixixi..Aw..!!

Selasa, Oktober 19, 2010

“ Ku kan selalu…......mu”


Terimakasih atas pertemanan selama ini . Memang tidaklah cukup waktu yang beberapa tahun sebagai bekal untuk melanggengkan hubungan bertahun berikutnya. Tapi memang itu alasan terbaik yang bisa kuterima atas kejadian ini. Kalau kamu menganggap itu yang terbaik buatmu…maka itulah yang sangat terbaik buatku.
Aku tak menyesalinya, karena toh tak ada gunanya. Takkan kembali seperti semula. Kamu meniti jalanmu sendiri, aku pun meniti jalanku sendiri. Jalan kita tak pernah bertemu, walaupun selalu bersisihan, kadang begitu dekat….serasa aku bisa menyentuhmu….seperti dulu.

Apakah aku sedih…? Aku sendiri tak tahu…hanya kurasakan kekosongan dimana-mana, sepi…dalam ramai. Sekarang dan seterusnya aku tak kan pernah akan mengetahui tentangmu, begitu juga kamu…bahkan dewi kematianpun tak akan mau memberitahu , manakala menjemput salah satu dari kita. Sepertinya aku perlu jujur….mengakuinya ……. kalau selama ini kita selalu saling membatu, keras kepala dan tak mau mengalah. Apakah itu prinsip atau bukan, memang begitulah kita. Aku sendiri tak tahu kenapa kita bisa begitu. Mungkin memang sudah suratan takdir kita tak boleh bertemu.

Dan seperti ucapanku dulu kepadamu…yang engkau balas dengan kalimat itu….maka akupun ingin mengucapkan kepadamu apa yang telah kau ucapkan kepadaku dulu....
”..Ku kan selalu mengkhianatimu….”.

Rabu, Oktober 13, 2010

Selera Boleh Sama, tapi..…(Obrolan Istri Pak Asyangar)


Sejuk semilir angin berhembus, menyapu lembut wajah dan rambut mbak Ranee. Sambil memeluk kedua lutut, duduk bersandar dibangku lebar terbuat dari kayu Mahoni, mbak Ranee mengenakan top-tank dari kain satin putih dan celana pendek berwarna Pink , menikmati tenang dan hangatnya suasana sore itu, duduk bersandar di bawah pohon Mangga di halaman rumah.

Dilayangkan pandangannya ke atas, tampak rerimbunan daun mangga dengan kruntil2 buah mangga muda serta bunganya yang mulai berguguran. Mbak Ranee tersenyum penuh gairah ….”Ahh…sebentar lagi panen Mangga, aduh nikmatnya…apalagi ini mangga Harum Manis…Hmmm…nyam...nyam….” Mbak Ranee membayangkan betapa nikmatnya mangga harum manis yang telah masak.

Terdengar suara langkah kaki di bebatuan….., saat mbak Ranee menoleh, dilihatnya Bu Asyangar berjalan mendekat dari arah pintu dapur belakang rumah….perlahan sambil membawa satu gelas besar es teh manis, dan sepiring bakwan goreng . Sambil tersenyum Bu Asyangar duduk di bangku sebelah mbak Ranee, mengangangkat kedua kakinya, duduk bersebelahan…” Dik…es teh nya buat berdua ya…ini bakwan nya udah matang, cabe rawitnya kalo kurang ambil sendiri di depanmu..” kata Bu Asyangar sambil menunjuk kearah tanaman cabe rawit yang tumbuh di depan mereka.
"Iya mbak…makasih….Wow…nikmatnyaa…sip…siiip…..” desis lirih mbak Ranee sambil menggigiti bakwan mulai dari ujungnya.

Bu Asyangar (BA) : “ Gimana dik…rasanya…?...terlalu asin nggak…? ” tanya BA.
Mbak Ranee (R ) : “ Enggak mbak…enak kok…asinnya udah pas…apalagi yang masak mbak…pasti enak lah…xixixi…..
BA :Ahh kamu dik…bisa aja…kalo cuma bakwan sih…sapa aja bisa…yang susah ngepasin asinnya itu loh…apalagi ini kan di goreng….
R : ..Oo…Emang butuh banyak pengalaman ya mbak buat ngepasin rasa…?” Tanya mbak R.
BA :Iya dik…soal rasa itu soal selera… jadi nggak selalu sama setiap orang….gicuuu…..” jawab BA sambil senyum simpul….
R :Ooo..gitu ya mbak….? Jadi semua orang punya selera yang beda-beda ya… ?” tanya mbak R dengan tampang blo’on.
BA : ”… He-eh dik…tapi bisa aja Selera nya sama… Rasa nya beda….hihihi….” tawa misterius BA.
R : Apa siiii…mbak…? Duuhh..aku kok gak mudeng mangsudnya…selera sama , tapi rasa beda…?.
BA :Maksudnya gini loh…kita sama2 suka laki yang berkumis…juga punya suami berkumis yang sama ….tapi …kan nggak semua laki2 berkumis itu sama rasanya…hihihi….”.
R : “….Auuww…Gitu tho…..!!!!....Ahh… mbak ini loh…ngingetin ajah…! , Bapak kan lagi tugas dinas luar kota ?.. masih seminggu lagi baru pulang…….aduduhhh………suwe neee….hikz….hikz….”.
BA :…. Iya neh...Hhhhh….jadi pengen ……”
R: “…He-eh mbak….aku juga …..
” sahutnya lirih sambil mengatupkan kedua pahanya……. ” Sebenarnya banyak sii….. laki-laki yang berkumis….tapi pasti nggak kayak Bapak…….
BA :…Yaahhh….susah juga ya…kalo ditinggal pergi sama suami….Moga2 aja Bapak sabar dan tawakal ditempat yang jauh dari kita…”.

Sementara itu….pada saat yang sama nun jauh di ujung mata, di Pulau Dewata…….., untuk mengusir penat, Pak Asyangar sedang menikmati indah nya keremangan suasana Kuta-Bali…sambil menikmati minuman dari negeri dewa-dewa di Warung Made….

Hi...handsome…..let’s enjoy this night with me…..” demikian ajak gadis bule berambut pirang dan berhidung mancung...sembari duduk disebelah Pak Asyangar ……seketika sambil memeluk erat lengan Pak Asyangar…….
Pak Asyangar :…..ini dia………..Rasa beda………..hehe….” (kekeh pak Asyangar dengan kumis berkibar-kibar).

hehe...

Sabtu, Oktober 09, 2010

Pak Asyangar dan Mobil Keluarganya……

Sore itu matahari bersinar lembut, awan silih berganti menutupinya. Setelah tiga hari diguyur hujan terus, nampaknya hari ini cuaca tetap cerah sampai keesokan harinya.
Pak Asyangar dan ke dua istrinya yang bahenol, Bu Asyangar dan mbak Ranee sedang asyik mencuci mobil mereka. Ritual ini sudah dua bulan mereka lakukan setiap Sabtu sore. Mencuci mobil kesayangan mereka menjadi acara yang mengasyikkan. Apalagi mobil itu adalah mobil pertama mereka, mobil yang menurut mbak Ranee dan Bu Asyangar adalah mobil tercantik sedunia….hehe…

Bergantian mbak Ranee dan Bu Asyangar menyemprotkan selang air, sedangkan Pak Asyangar kebagian jatah mengelap sekujur body mobil dengan shampo khusus untuk mobil.

Mbak Ranee (R) : Mas…kok nyuci nya kudu pake shampo khusus mobil..? Apa nggak bisa pake sabun cuci biasa…? (Tanya R dengan wajah lugu)
Pak Asyangar (PA) : Ooo…itu biar catnya tetap awet dik…tetep kinclong…lagian shampoo mobil itu pH nya netral, jadi nggak akan bikin korosi…gituuu….(jawab PA sambil tersenyum…)
Bu Asyangar : Lho…kan dari pabriknya mobil ini udah di garansi anti karat 5 tahun mas…? Kan aman2 aja, kalo dicuci pake sabun biasa…? Shampoo mobil kan mahal…? (Tanya BA sambil mengernyitkan dahinya).
PA : Iya sii…tapi kan nggak ada salahnya kalo kita perlakukan sedikit istimewa mobil ini…kan ini bukan mobil sembarangan…mobil canggih…hehe…(kekeh PA…)
R : Iya…..emang canggih banget mas, semuanya serba otomatis…tapi apa ya lebih canggih dibanding mobil tetangga kita itu…? (Tanya R sambil menunjuk mobil merek “T” yang diparkir diseberang rumah mereka.
PA : Jelas dong…mobil kita ini udah lulus standar emisi Euro 4, lulus uji tabrak bintang 6, juga merupakan produk global yang dipasarkan di seluruh dunia dik…jadi nggak perlu diragukan deh kwalitasnya. Udah mesinnya kuat, bensinnya irit, tampilannya juga luaaarrr biasa,,,hahaha….(PA tertawa bangga…) Memang harganya lebih mahal dibanding mobil merek lain yang sekelas…tapi …kalo kita lihat kwalitasnya…maka akan jadi harga yang terbaik…alias…”the best value” lah….
BA : Tapi mas…katanya mobil merek ini onderdilnya lebih mahal….?
PA : Hahaha…Ibu ini gimana sih..kalo udah pake mobil canggih kok mau pake onderdil yang murahan…? Wah..wah…ya musti ikut standar pabrik lah…lagian semuanya kan tergantung yang pake…Kalo pake nya hati2 dan perawatannya bagus…dijamin deh…nggak akan nyusahin…kalo cuma ganti oli sama kampas rem itu mah biasa….sama aja dengan merek lain. Yang penting ikuti aja jadwal rutin servis nya…(kata PA sambil memeras lap chamois nya)…Udah selesai nih nyucinya…ayo kita ngopi….

R : Maas…abis mandiin mobil….. ntar gantian aku yang di mandiin yaa….xixixi…(rayu mbak Ranee sambil menggandeng PA menuju teras rumah).
PA : …Iya..iya…ntar kamu tak mandiin…terus…..tak keringin..terus aku elus-elus…hehe….
BA : …Terus…aku yang dinaikin ya mas….hihihi…(tawa kecil BA)
R : Ahh…mbak curang…aku duluan dong…xixixi….
BA : Nggak bisa…aku duluan….kan aku yang duluan minta dik…hihihi…(BA tersenyum nakal…)
R : Lho…kan aku yang duluan minta dimandiin mbak…mbak nyusul aja yaaa….(kata mbak R dg wajah memelas)
BA : Nggak mau…nggak mau…pokoknya aku duluan….( BA sengaja mengeraskan nada suaranya)
PA : Udah…udaahh…nggak usah bertengkar….kalian ini gimana tho…? ….Buatku mau dimandiin dulu ato enggak …….yang penting kan .....tetep enak dinaikin…..hehe.

Senin, Oktober 04, 2010

Pada Sebuah Kereta

Setelah sekitar dua jam asyik berbincang-bincang, suasana menjadi lengang, selain kami masing2 mungkin sudah kehabisan topik pembicaraan, juga rasa lapar sudah mulai melanda. Masing2 dari kami kemudian memesan makanan untuk santap malam.

Setelah lewat setengah perjalanan, aku melamun sambil menyaksikan deretan lampu2 yang hilang timbul dari jendela KA. Gadis itu kemudian mengeluarkan BB nya dan asyik membuka situs Facebook. Sambil senyam-senyum gadis itu mengetikkan dengan tangkas kata demi kata, kadang tertawa sendiri membaca status dari teman2nya.

Beberapa saat kemudian dia bertanya padaku apakah aku punya akun FB…? Aku bilang punya tapi tidak aktif. Dia melanjutkan kalimatnya, bahwa dunia FB sudah begitu merasuki kehidupannya. Sehari saja tak menulis status atau membalas status teman2nya, rasanya gelisah, bahkan kuliah pun menjadi kacau. Dia juga bilang kalau dengan FB membuat dirinya lebih Pede dalam pergaulan. Pokoknya banyaklah nilai tambahnya. Bahkan menganjurkan aku untuk menekuni dunia Online supaya tidak ketinggalan zaman. Aku hanya tersenyum geli…bukan apa2…cuma senang melihat caranya menguliahi aku tentang dunia maya.
Matanya berbinar-binar saat menerangkan betapa memudahkannya Internet membantu dia dalam mencari referensi tentang materi kuliah kedokterannya, yang secara instan dapat dia dapatkan dengan mengetikkan beberapa kata kunci.

Setelah dia selesai berbicara panjang lebar tentang keistimewaan dunia internet, aku kemudian meraih Ponsel SE ku dan kemudian membuka situs “detik.com”, ….Ku bilang kalau aku sebenarnya juga suka berselancar di dunia maya, tetapi dengan status sebagai seorang Blogger. Kulihat perubahan pada wajah gadis itu. Dia kemudian memandangiku dengan seksama, seolah-olah melakukan penilaian ulang terhadap penampilanku. Kemudian dia bertanya apa nama situs Web ku. Sambil mengetik cepat gadis menginput alamat Web blogspotku…dan kemudian…hehe…muncullah halaman Blog konservatif kesayanganku ini. Gadis itu tertegun menyaksikan foto profilku, kemudian identitas profilku. Dia terdiam sesaat….kemudian kembali dia ke halaman utama dan membaca beberapa posting dari depan mundur ke halaman belakang …..dan tak berapa lama kemudian dia berkata…”Ajari saya nge-Blog… dong “
Aku : …..hehe

Minggu, Oktober 03, 2010

Pertemuan itu…..

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya akan selalu berinteraksi dengan manusia lain, dalam bermacam situasi, kondisi dan lingkungan. Tak bisa dipungkiri bahwa interaksi antar manusia sudah merupakan suatu kebutuhan hidup manusia yang normal. Bila ada seseorang yang tidak bisa berinteraksi dengan manusia dan lingkunganya, pastilah kita akan seketika menyadari bahwa “manuasia” itu tak normal, manusia itu mungkin juga sudah gila. Hidup di dunianya sendiri, tentunya kondisi yang ekstrim yang membuat manusia terisolir dari manusia yang lain merupakan perkecualian, misalnya tedampar di suatu pulau terpencil di tengah lautan luas.

Interaksi antar manusia sudah terjadi begitu kita memulai hari dengan terbangun dari dunia mimpi yang merupakan dunia hak milik kita pribadi, kita akan segera bertemu dengan anggota keluarga, orang2 disekitar tempat kita tinggal, kemudian orang2 disepanjang perjalanan kita menuju tempat sekolah, tempat bekerja. Bila diteruskan maka akan kita dapatkan bahwa mungkin ada ratusan bahkan ribuan orang yang kita temui dan kita lakukan interaksi setiap harinya.

Melihat kenyataan diatas, tentunya bertemu dengan seseorang bukanlah hal yang aneh dalam perjalanan hidup kita. Entah itu orang yang tak kita kenal, orang yang pernah kita kenal , bahkan orang yang terkenal sekalipun.

Interaksi tersebut bisa terjadi secara tiba-tiba, bisa juga terjadi secara terjadwal. Pokoknya bukan hal yang aneh lah untuk bertemu dengan orang yang lain…apapun motif dari interaksi (pertemuan) tersebut.
Hebatnya , kelancaran komunikasi yang terjadi tidak melulu harus terjadi pada pertemuan yang direncanakan, bahkan pada orang2 yang terbiasa bekerja di bidang pelayanan/ Jasa, pertemuan yang tidak direncanakan merupakan hal yang wajar dalam kesehariannya. Namun pada orang yang lain mungkin harus melakukan suatu “appointment” terlebih dahulu untuk bisa bertemu, entah karena kesibukannya atau memang peraturan yang mengikat mengharuskan dia begitu, melakukan perjanjian dahulu untuk bertemu.

Lalu apakah untuk bertemu dengan seseoran sebaiknya harus direncanakan /melakukan perjanjian dahulu….?
Ahh….jawabannya bisa iya…bisa tidak. Mungkin situasional jawabannya.

Aku baru saja mengalami kejadian yang membuatku nggak bisa tidur nyenyak ….apa pasal….? Yah..suatu kesempatan bertemu dengan sosok teman didunia maya yang kukagumi dan kuhormati telah kulewatkan begitu saja. Padahal kesempatan itu tidak akan mudah diulangi lagi, bahkan mungkin tak kan terulang untuk selamanya.

Apakah aku menyesalinya…? Yah ….penyesalan selalu datang belakangan. Dan itu sudah merupakan konsekwensi yang harus diterima sebagai hasil dari keputusan yang diambil. Apa sih alasan aku melewatkan kesempatan untuk bertemu dengannya…? Mau tahu jawabanku….?.Jawabanku : “ Aku belum siap…bisa rontok Jantungku ”…hehe….Jawaban yang nggak mutu….dan apa balasannya dari jawabanku..? “ Ya sudah…nggak jadi aja, aku gak mau menciptakan rekor Kopdar dengan masuk ke UGD karena jantung rontok”..hahaha….Wow…!!...jawaban yang cerdas…dan menimbulkan perasaan nyaman karena sedikit banyak meng-eliminir suatu penolakan dengan alasan yang nggak mutu dariku. Tentunya teman tersebut memiliki intelegensia tinggi dan cepat menganalisa situasi dengan kemampuan menciptakan suatu situasi yang mengenakkan bagi kedua belah pihak akibat pertemuan yang tak bisa dilakukan. Sudah layak dan sepantasnyalah aku mengucapkan terima kasih sekaligus memohon maaf kepadanya.

Aku bersyukur memiliki “teman” yang begitu baik dan begitu pintar… aku menghormatinya….bahkan menyayanginya…dan….apakah ini yang kutakutkan bisa membuat jantungku rontok…? Mungkin saja ya….? Katanya “jatuh cinta” bisa membuat “jantung rontok”…hehe