Minggu, Juli 25, 2010

Bensin Premium Bersubsidi & Standar Emisi Euro 4



Akhir-akhir ini Pertamina sebagai perusahaan negara nampaknya sedang menjadi “Lakon” di belantara informasi negeri ini. Dimulai dari kekisruhan tentang Tabung Gas LPG ukuran 3 kg yang sering bocor katupnya dan menimbulkan ledakan…belum selesai masalah Gas LPG, Pertamina di goyang issu tentang banyaknya kasus “Fuel Pump” mobil yang rusak di Ibu kota Jakarta dimana disinyalir bahwa kadar sulfur/belerang yang terlalu tinggi di bahan bakar premium yang dipasarkan di SPBU .
Banyak komentar yang mensinyalir bahwa ada unsur “kesengajaan” dari pihak Pertamina untuk “meracuni” bensin Premium dengan harapan mobil-mobil segera beralih ke Bahan bakar non subsidi (Pertamax atau Pertamax plus).

Sebelumnya memang ada wacana untuk melakukan pembatasan penggunaan bahan bakar bersubsidi (premium) yang hanya diperbolehkan untuk di konsumsi mobil2 buatan tahun dibawah 2005. Wacana tersebut mengundang pro dan kontra. Ada yang setuju dengan alasan, masa’ udah mampu beli mobil dengan harga >200 jt kok nggak mampu beli bensin Pertamax…? Sementara yang kontra ada yang memberi alasan lebih rasional, bahwa mobil mereka walaupun baru tetapi memiliki spec mesin yang bisa mengkonsumsi bensin premium (rasio kompresi < 9,2 yg bisa menelan bensin 0ktan 88), dimana angka oktan Premium adalah 89, sedangkan batas mesin2 mobil masa kini kebanyakan memang menganjurkan untuk mengkonsumsi bensin dengan angka oktan >91 (pertamax ber-oktan 92).

Dari situ sebenarnya kita bisa tahu, bahwa Pertamina sudah memasarkan bensin dengan angka oktan yang sedikit lebih tinggi daripada yang seharusnya.
Wacana batasan tahun mobil <2005 yang diperbolehkan mengkonsumsi bensin Premium , tentunya berkaitan dengan standar teknologi mesin yang digunakan, dimana tahun itulah batas wajib bagi kendaraan2 bermotor di Indonesia untuk memenuhi standar emisi gas buang “Euro 2” dimana mesin kendaraan (mobil) tsb sudah harus menggunakan teknologi injeksi dan menggunakan catalytic converter di saluran gas buangnya untuk menyaring gas2 beracun hasil pembakaran mesin, sehingga diwajibkan menggunakan bahan bakar tanpa timbal. (Saat ini semua bensin Pertamina sudah tidak mengandung timbal, karena timbal akan menyumbat filter Catalytic converter)

Lalu kira2 apa kaitannya dengan merebaknya kasus rusaknya “fuel pump” mobil2 di Jakarta…? Yang kebetulan banyak di derita oleh operator taksi….? Masalahnya sederhana saja kok…operator2 taksi tsb menggunakan kendaraan sedan Toyota jenis Limo (Vios -spec down) yg notabene seharusnya menggunakan bensin Pertamax. Tapi dipaksakan menggunakan Premium…akhirnya ya begitulah kejadiannya….Lalu….siapa yang mau disalahkan…? Ahh…tahu sendiri lah…hehe…
Lalu bagaimana dengan kendaraan2 “lawas” yang belum memenuhi standar Euro 2…? Apakah cocok menggunakan bensin tanpa timbal..? Sudah pasti akan cepat rusak juga..karena timbal memiliki fungsi sebagai pelumas pada klep ruang bakar mesin bensin lawas. Ujung2 nya mobil2 lawas memang tetap akan kena imbas nya walaupun menggunakan Premium bersubsidi. Mesin akan cepat rusak, dan akan menyebabkan meningkatnya pengeluaran bagi pemeliharaan dan perbaikan mesin mobil2 lawas.Sedangkan teknologi mesin terbaru sudah menerapkan pelumasan yang baik bagi klep masuk dan buang pada mesin2 generasi Euro 2 ke atas.

Pada akhirnya diharapkan konsumen akan menyadari bahwa memelihara mobil lawas, walaupun menggunakan bensin murah, tetap jadi mahal…karena meningkatnya resiko kerusakan mesin. Yang paling aman memang menggunakan mobil dengan tahun >2005 atau yang minimal sudah memenuhi standar emisi Euro 2 dan menggunakan bensin Pertamax sesuai spesifikasi pabrik mobilnya. Mesin awet dan lebih ramah lingkungan.

O ya…perlu diketahui juga teman-teman...., bahwa di negara2 Eropa, Amerika, juga di negara tetangga kita Singapura dan Thailand sudah menerapkan standar emisi Euro 4, bahkan ada yang Euro 5, Makanya beberapa merek dan jenis mobil yang sangat favorit di Negara kita (mobil sejuta umat) tak bisa masuk di Negara2 tersebut, karena tidak memenuhi standar emisi Euro 4. Jadi walaupun mobil2 tsb sangat laku di Negara kita, tetap tak bisa menjadi mobil global….alias jadi mobil sejuta umat yang sekedar “ Think Global-Act Local”…hehe…..

Yaah...pada akhirnya kita memang kudu realistik, tidak bisa hanya dengan cara emosional "menentang" wacana/peraturan2 yang sebenarnya bertujuan demi kebaikan, karena kalau tidak...kita tetap akan menjadi negara yang terbelakang.Makin tertinggal jauh dengan negara2 tetangga kita yang sudah sedemikian maju nya kesadaran masyarakat untuk menerapkan aksi "Bumi yang Hijau".

Kamis, Juli 22, 2010

Seminggu di “Pengasingan”

Akhirnya berakhir juga segala acara yang membuat aksi nge-blog ku terlantar selama 1 minggu ini. Seminggu yang lalu aku kudu mengikuti kegiatan semacam update ilmu untuk meningkatkan kualitas pelayananan terhadap klien. Sebenarnya aku malas buat ngikutinnya, karena pesertanya kudu di karantina segala. Tidak ada kontak dengan dunia luar terutama dunia maya (internet).

Sebelumnya banyak alasan ku kemukakan untuk menolak tugas itu, antara lain alasan repot meninggalkan keluargalah, memberi kesempatan pada sejawat yang lain lah…bahkan sampai alasan takut tidur sendirian pun sudah ku kemukakan, tapi jawabannya tetap sama…aku kudu berangkat. Sebenarnya sih alasan utama keberatanku karena aktifitas nge-blog ku pasti kacau…dan itu yang mau ku hindari…hehe…

Yah…akhirnya sore ini selesai sudah siksaan yang ku derita selama seminggu di “pengasingan”, dan pelajaran yang kudapat dan yang paling utama dari acara tersebut adalah…”jangan sekali-sekali meninggalkan dunia blogger bila engkau mengaku sebagai blogger”….setuju nggak teman teman…?
OK dah… aku juga mau minta maaf kalau ada yang bertanya tentang keberadaan Pak Asyangar dan istri2 nya yang genit…ternyata mereka juga ikut menghilang selama seminggu ini…..hehe….

Rabu, Juli 14, 2010

Pak Asyangar dan Mobil untuk Berlebaran

Pak Asyangar membuang air sabun sisa cuci sepeda motornya ke selokan sebelah halaman depan rumahnya…..byuurrr…….
Kemudian diteruskan dengan mengelap kering body Honda GL Pro pelat merah kebanggaannya. Sebagai pejabat lurah di desa ,sepeda motor itu telah setia selama dua tahun menemaninya beraktifitas. Sebenarnya pak Asyangar kepengin bisa memiliki mobil,walaupun sekedar mobil dinas, tapi dia harus bisa menerima kenyataan bahwa mobil dinas hanya untuk level yg lebih tinggi lagi, minimal Camat.

Pak Asyangar kemudian berjalan menuju teras rumah, duduk di kursi rotan dan menyalakan sebatang rokok Malioboro Black Menthol. Mbak Ranee istri kedua-nya menghampiri dan meletakkan se cangkir Kopi Starbak ala Ranee kegemarannya , “Mas…ini kopi nya…diminum dulu..nanti keburu dingin loh…” sambil menyunggingkan senyum nya yang merangsang. Bu Asyangar yang sedari tadi duduk di kursi sedang asyik menambal celana dinas Pak Asyangar yang agak robek sedikit di bokongnya, nyeletuk “ Dik Ranee…aku mau donk kopi nya…”. Mbak Ranee menjawab “ Iya mbak..aku udah bikin tiga cangkir kok…tak ambilkan yaa…”. Bu Asyangar tersenyum simpul, senang mengetahui betapa mbak Ranee begitu perhatian pada mereka berdua.

Pak Asyangar (PA) : Bu…lebaran nanti kita mau silaturahmi kemana aja…?
Bu Asyangar (BA) : Ahh…ketempat biasanya aja lah mas…ke keluarga kita2 aja…juga ke Pak Camat Tapi kan tetep aja hari pertama pagi2 habis Sholat Ied kita menerima kunjungan masyarakat desa kan…?
PA : He-eh…tapi yang jadi masalah justru setelah itu….
BA : …Emang kenapa mas…?
PA: ….Kita kan kudu keliling….silaturahmi ke pak Camat dan jajaran Muspika…terus besoknya kita keliling ke keluarga2 kita…Naa…kita kan cuma punya satu sepeda motor dinas Bu….hmmm……
BA : Boncengan bertiga kan bisa mas….?
PA: Iya sih…tapi kok rasanya aneh yaa….masak Lurah boncengan bertiga sama istrinya….rasa2nya kok kurang pantas….
BA: Apa mau pinjem mobil mas….?
PA: Pinjem siapa Bu…? Kalo lebaran kan semua mobil kepake…?
BA: Gimana kalo nyewa mobil mas…? Barang dua hari aja…? Sekalian sama sopirnya….?
PA: Mmm….bisa sih…tapi rasanya kok kurang nyaman ya…enakan kita bertiga tanpa orang lain…
BA: Duhh….gimana donk mas….enaknya…?

Mbak Ranee mendadak berdehem…sambil meletakkan nampan berisi pisang goreng kepok kuning dan dua cangkir kopi, kemudian ikut duduk di sebelah kanan Pak Asyangar.

Ranee : Mas…mbak…aku ngalah …aku biar dirumah aja…biar mas sama mbak aja yang keliling silaturahmi .
BA: Duh dik..aku jadi nggak enak sama kamu….
Ranee : Mbak… Aku nggak apa2 kok dirumah..siapa tahu ada tamu yang datang…kan aku bisa nemuin mereka….Pokoknya mbak sama mas nggak usah pusing mikirin nyewa mobil segala, biar semuanya berjalan seperti biasanya, kalo emang belum jatahnya punya mobil aku juga nggak masalah kok mas,mbak…..
BA : Dik Ranee…sebenarnya aku sih kepenginnya kita kompak pergi bertiga…gitu loh…kan bapak juga kepenginnya begitu….
Ranee: Ahh…nanti aku malah merepotkan mas sama mbak…yah…sapa tahu tahun depan kita bisa punya mobil sendiri ya mas….kita bisa naikin bertiga….
BA: Loh…emang Cuma mobil yang bisa dinaikin bertiga dik…?
Ranee : Maksud mbak..?
BA : Kan selama ini kita udah sama-sama naikin mas Asyangar….hihihi….
Ranee : Ah mbak ini loo….ada-ada ajah……kalo itu sih namanya “Threesome”……mau donk…xixixi….

P.Asyangar :….. Asem…ikk…dasyar..hehe....

Jumat, Juli 09, 2010

Pak Asyangar dan “Pengakuan Dosa”

Pak Asyangar mengambil sebatang Rokok Malioboro Black Menthol dari kotaknya, kemudian diselipkan di celah bibirnya yang dihiasi sebaris kumis hitam nan indah…Mbak Ranee tanpa di komando menyalakan korek api Zippo dan menyodorkan geliat api tanpa asap ke ujung rokok Pak Asyangar. …berbarengan juga Bu Asyangar menyorongkan asbak di meja di hadapan Pak Asyangar.

Mereka bertiga sedang asyik menikmati suasana malam dengan menyaksikan acara Televisi. Kebetulan seharian stasiun2 TV mengulas berita tentang “Pengakuan Dosa” artis mirip Lunamaya dan Cut Tary…hmm….kalimat2 penuh kiasan hukum yang di ucapkan di bawah derai airmata….Pak Asyangar tersenyum nakal, saat matanya menyaksikan wajah Cut Tary yang terbata-bata mengucapkan “Pengakuan Dosa”nya….hehe….

Mbak Ranee yang sedari tadi serius menyimak TV jadi terusik hatinya menyaksikan senyum penuh arti Pak Asyangar, “ Kok senyumnya aneh mas…? Ada apa…?”. Pak Asyangar menghembuskan asap rokoknya menjadi bulatan2 donat ke udara sambil berkata “ Ahh…dasar artis…pemain watak…huh…mungkin ini acting Cut Tary yang terbaik lah…hehe…”. Bu Asyangar yang dari tadi diam aja, kemudian menimpali “ Iya tuh…kayaknya udah di hapal banget kalimat2 nya ya mas…?".

Pak Asyangar (PA) : He-eh Bu..pasti udah di konsep oleh Pangacaranya.
Bu Asyangar (BA) : Kalo gitu…pengakuannya nggak tulus dong….
PA: Ya jelas nggak tulus lah…dia kan masih tetap nggak mengaku kalau itu dia…Cuma minta maaf aja karena menyebabkan masyarakat jadi resah…iya kan…?
Ranee : Wah…berarti Lunamaya sama Cut Tary masih belum ikhlas dong mas…
PA : Yaa….gitulah kenyataannya…gimana mau ikhlas ngaku buat hal2 yang seperti itu…iya kan…?

Ranee : Berarti bukan pengakuan dosa itu namanya ya mas…
BA : Mmm…..maksud dik Ranee …kalo itu bukan pengakuan dosa…gimana…?
Ranee : Yaa....maksudku, kalo orang mau mengaku dosa…kan bukan cuma buat sesama manusia..tapi yang terutama sama Yang Maha Kuasa….kalo dia nggak Ikhlas. Nggak Jujur…gimana yang di Atas mau mengampuni….? Iya kan mbak…..?
BA : Wah…bener juga kamu ya dik…..berarti semua “pengakuan Dosa”mereka itu percuma aja ya….nggak ada nilainya sama sekali di hadapan Tuhan….
Ranee : Logikanya begitu mbak..tapi ngak tahu juga sih…soal2 kayak gitu sebenere aku juga nggak begitu ngarti….

Mbak Ranee dan Bu Asyangar kemudian sama-sama memandang Pak Asyangar…menanti komentar darinya……

Pak Asyangar menyandarkan punggungnya ke sofa empuk…menerawang ke langit-langit ruangan…sambil merenungkan pembicaran ke dua istri tercintanya…..direnungkannya pembicaraan antara Bu Asyangar dan mbak Ranee…..

Sesaat kemudian Pak Asyangar membuka mulutnya …” Hukum manusia tidak akan bisa mengalahkan Hukum Tuhan…..Hanya si pelaku dan Tuhan yang bisa menilai benar tidaknya ,atau ikhlas tidaknya apa yang mereka ucapkan…biarlah Yang Kuasa yang akan menentukan nasib mereka…tentunya saja keadilan yang akan ditegakkan pun , entah itu jujur atau penuh dengan permainan hukum ..tetap akan memiliki konsekwensi dunia dan akhirat..”.

BA: ….ichh….kok syerem sih mas…ngomongnya….aku jadi takut mas…..
Ranee : …iya nich …aku juga takyuuut……

Mbak Ranee dan Bu Asyangar serentak mendekatkan tubuh mereka disisi kiri dan kanan Pak Asyangar….
Pak Asyangar, tersenyum lebar…” nggak perlu takut….kan ada aku…hehe…..udah yookk….kita bobok…ku kelonin kalian berdua….hehe…

BA : cihuuuyy….
Ranee : asyik..asyiiikk…..

Senin, Juli 05, 2010

Seperti Santun Ternyata Galak (kudu Bubar…?)

Manusia bertemu dengan manusia. Terjadilah suatu interaksi. Bisa dalam bentuk positif bisa juga negatif. Suatu kerangka kerjasama antar umat manusia merupakan suatu bentuk dasar dari sifat manusia untuk saling membina hubungan demi mempertahankan spesiesnya. Bilamana kerangka hubungan tersebut terlalu rapuh, maka bangunan kerjasama tersebut tak akan terwujud dan tinggal menjadi sekedar angan2 belaka.

Apakah sebenarnya yang diharapkan dari interaksi antar manusia…? Jelas semua menginginkan bentuk kerjasama saling menguntungkan, simbiosis mutualisma. Semua merasa diuntungkan dan hidup berjalan dengan tenang dan nyaman.
Bila dunia sudah sedemikian padat dengan berjubelnya manusia, maka hukum alam akan bekerja, karena alam memiliki keterbatasan didalam penyediaan makanan bagi manusia yang berlindung didalamnya. Maka akan muncul aturan semacam hukum rimba. Yang kuat-yang menang. Yang lemah-yang kalah. Hukum tersebut ternyata bisa dipelintir . Alam pun bisa dibodohi bahkan bisa dikerjain oleh kecanggihan otak manusia untuk memanipulasi “takdir”nya. Semangat yang begitu bergelora dengan tak mengindahkan perasaan manusia lain adalah merupakan bentuk dari semangat untuk menunjukkan eksistensinya.

Sekelompok manusia yang takdirnya dimanipulasi oleh segelintir manusia , muncullah suatu adegan aneh dan menggelikan, karena toh pertunjukan yang dipertontonkan tersebut merupakan bentuk manipulasi mereka terhadap keseimbangan jagad, mengedepankan hukum alam yaitu hukum rimba raya, yang kuat yang menang. Tapi segelintir manusia manipulatif ini melupakan kenyataan bahwa Hukum Rimba akan tunduk pada Hukum Alam yaitu “Natural selection / Seleksi alam”, hukum ini tidak bisa dibodohi, merupakan hukum universal yang sangat tua. Apakah kita akan menunggu kesempatan menyaksikan peristiwa setara “Jatuhnya asteroid ke bumi” yang memusnahkan segala Dinosaurus Raksasa ….? Yang Galak yang musnah…? Makanya Hukum rimba tak selamanya berlaku.

ps: menyikapi aksi2 anarkis yang (berseragam) aneh bin ajaib...mengalahkan keangkeran dan wibawa (seragam) hamba hukum di negeri ini.

Kamis, Juli 01, 2010

Obrolan Dua Istri Pak Asyangar

Jam dinding menunjukkan pukul 19.15. Hmm…1/4 jam lagi waktu makan malam. Pak Asyangar sedang bersantai menyaksikan siaran berita di TV. Kedua istrinya (mbak Ranee & Bu Asyangar), lagi bersibuk ria mempersiapkan makan malam .

Pak Asyangar sebagai seorang Lurah yang profesional juga menekankan profesionalitas dalam memimpin rumah tangganya. Beliau berusaha memperlakukan kedua istrinya secara adil, baik untuk urusan manajemen rumah maupun manajemen ranjang……hehe. Menurut Pak Asyangar, adil tidak harus sama rata karena masing-masing istri sudah memiliki porsinya sendiri. Untuk memenuhi kewajiban sebagai suami di atas ranjang, Pak Asyangar dengan ikhlas berusaha membaginya secara adil , walaupun kenyataan bahwa mbak Ranee sebagai istri ke dua selalu memperoleh jatah lebih banyak, biasanya seminggu 3 – 4 kali, sedangkan Bu Asyangar sebagai istri tua nya cukup seminggu 1-2 kali. Bu Asyangar tidak merasa cemburu atau iri, karena memang segitulah kebutuhannya, lebih dari itu dia sudah merasa tidak mampu. Sedangkan mbak Ranee sebagai istri kedua yang masih muda, 22 tahun, tentunya sedang dalam kondisi “semangat tempur” tinggi, so…Ranee selalu meminta jatah yang lebih banyak…Pak Asyangar sih enjoy aja..dia anggap ini sebagai kegiatan rekreasi dan prokreasi..hehe

Disela-sela keasyikannya menonton TV Pak Asyangar mendengarkan obrolan kedua istrinya di dapur, begini :

Ranee : Mbak…., Bapak itu sukanya masakan yang pedas yaa…?
Bu Asyangar (BA) : Iya dik..Bapak memang suka masakan yang pedas…. Juga yang asin, kalau masakan manis dia nggak begitu suka, katanya bikin perut mual dan pusing kepala…aneh yaa….?
Ranee : Oo..gitu mbak, lha sejak dulu berarti mbak masaknya ya selalu begini, ikan asin,tahu goreng sama oseng2 kangkung yang pedas…?
BA : Ya mau gimana lagi dik..emang kesukaan bapak ya gitu itu…., kadang2 aja dia minta masakan Padang yang berbumbu tajam dan pedas, tapi kalo hariannya dia itu cukup dengan oseng2 kangkung pedas aja…...kadang …..aku kasihan juga sih kalo lihat cara dia makan….
Ranee : Kok kasihan sih mbak…? Memang kenapa Bapak…?
BA: Aku selalu perhatikan saat Bapak menikmati oseng-oseng kangkungnya…wah…wajahnya kelihatan bahagiaaa…… sekali..tampak menikmati betul itu sayur…dan…selalu dia mengucap… “makanan raja-raja”…
Ranee : Eh bener loh mbak…!, aku juga beberapa kali dengar Bapak mengucapkan kata ….“makanan raja-raja”…. saat menikmati sayur oseng2 kangkung pedas…tadinya aku nggak mikir..ternyata itu toh kebiasaan Bapak…?
BA: Iya…., Bapak selalu mengucapkan kata2 itu saat merasakan nikmatnya masakan yang dia makan….
Ranee : Oo…gitu ya…baru tahu nih….eh mbak….., kalo Bapak merasakan kenikmatan di tempat tidur…biasanya suka ngucapin apa…..?....xixixi..
BA: Aih..aih…kayak nggak tahu aja kamu Ran…pasti kamu saat itu lagi “melayang” kaann…jadi nggak dengar…ssstt…Bapak kalo mencapai orgasme, dia suka ngucapin “thanks…honey…” hihihi…
Ranee: Oh ya tho mbak…wah entar aku mau nyoba perhatikan deh…Mmm….boleh ya mbak malam ini aku yang “minta”…?
BA : Boleh…boleh…nanti kamu perhatikan ya Ran.., bener nggak omonganku itu…..Eh, sekalian aku boleh lihat kalian yaa….hihihi…..
Ranee: Ah mbak ini loh….ada-ada ajah….aku kalo dilihatin malah nggak pe-de…mending “nyemplung” aja sekalian mbak…bertiga, kan lebih asyiiikk…xixixi….aw..!
BA : Sekali-skali dong….aku nonton permainan kalian…kan beda sensasinya ….daripada nonton film bokep…lebih asyik yang “live show”…hihihi…
Ranee: ..Ya udah deehh…tapi jangan di film pake HP ya mbak..janji lho…Mending mbak nonton “live show” kami, daripada nonton film bokep yang nggak bermutu ...xixixi…lagian ngapain juga nonton film orang begituan…kalo berani…nonton aja langsung…main aja langsung ..kayak kita..xixixi….
BA :….Beres..aku janji deh… yang penting kamu main aja yang enjoy Ran…nggak usah di buat2…pokoknya yang alami aja…aku lebih syuka….hihihi…
Ranee : Tapi mbak… kata orang2….lumrah nggak yaa…kalo lagi “gitu” , terus di tonton langsung…?
BA : Emang kenapa..? mau di bilang nggak bermoral..? mau di bilang nggak berbudaya…?..cuek aja…kan kita bertiga udah syah sebagai suami istri….kan itu bukan pelanggaran adat ato moral…iya kan…?
Ranee :….Mmm… Lalu…lalu apa dong….mbak..?
BA : Itu namanya menjalankan kewajiban suami istri….dengan beberapa variasi…hihihihi….
Ranee : …xixixi….jadi malu ah….tapi gapapa ya mbak…?
BA : Gapapa….tenang aja…..hihihi….

Tanpa mereka sadari, ternyata Pak Asyangar sudah berdiri di belakang mereka . Mendadak Pak Asyangar memeluk Bu Asyangar dari belakang dan mencium pipinya sambil tangan kirinya meremas pantat mbak Ranee….” Huehehe…bojo2ku….kalian berdua memang menggemaskan….ayo kita makan malam…., setelah ituuuu....Huehehe.....

Sambil melangkah ke meja makan,merangkul kedua istrinya yang “genit”, Pak Asyangar berkata dalam hati “ Akan ku goyang dunia..akan ku goyang omongan manusia2 moralis…sok berbudaya……………………………..Inilah istri-istri Asyangar….hehe….

PS: Kisah Asyangar ini di upload untuk meramaikan lomba posting kolaborasi tentang “Moral dan Budaya” yang di motori oleh blog “Trimatra”. Di posting serentak pada 1 Juli 2010.