Jumat, Februari 19, 2010

Kawin itu Enak


Saat menjemput anak pulang dari kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, aku menyempatkan diri bergabung dengan diskusi santai yang dilakukan oleh para penjemput anak sekolah. Pesertanya lengkap, ada ibu-ibu, bapak-bapak, dan calon suami/istri. Apa lagi topik yang menarik saat ini kalau bukan soal ‘Kawin Siri”.
Ada dua kubu, yang pro dan kontra. Untuk yang pro kawin siri, mengungkapkan argumentasi berdasarkan keyakinan2 yang dimilikinya, sedang yang kontra memakai dasar hukum legal formal. Aku sendiri lebih banyak sebagai pendengar, karena jujur saja aku belum pernah melakukan kawin siri....hehehe.....*ngarep (mode:on)

Waktu aku diminta mereka pendapatku soal kawin siri, aku langsung tergagap....karena memang berada dalam situasi yang sulit dimana, para ibu2 tampak begitu ’beringasnya’ menolak kawin siri...sedang kebanyakan bapak2 malah dengan santainya senyum2 simpul saja.....membuat para ibu-ibu semakin jengkel....hehehe.....

Dengan santai, sambil menyalakan sebatang LA menthol lights.....menghisap dengan nikmat dan mengepulkan asapnya lambat2 keudara.....suasana terasa hening....sengaja ku kondisikan seperti itu untuk memancing ketegangan mereka semakin memuncak....hehehe....

Ku bilang gini.....” saya menyukai teknik kawin siri, selain lebih praktis, juga ekonomis....lagian kalau aku udah bosan atau ada perempuan lain yang lebih menarik, aku bisa kawinin dia lagi, aku bisa juga cerai’in istri2 lamaku dengan mudah, soal warisan juga lebih menguntungkan buat keluargaku, terutama adik2 laki ku pasti pada kebagian warisanku juga....selain itu rasanya romantis erotis banget bisa ”tidur” seranjang dengan istri lebih dari satu.....hmmm......yummy...yummy...”

Diskusi langsung mandeg.....semuanya pada diem, mungkin agak syok dengar pendapatku yang terus terang banget...hehehe.......

Seorang ibu muda yang cantik dan luar biasa sexy, berumur 34 tahun nyeletuk memecah kesunyian.....” Tapi kok.....mas kan nggak kawin siri...?”

Ku jawab ” Justru itu mbak.....makanya aku jujur bilang sama anda semua, kawin siri itu ”enak” sesaat buat wanita...tapi enaaaakkk....lama gila buat laki-laki....”. Itu jawabanku secara naluriah sebagai makhluk hidup yang kebetulan memiliki ’P’...dan berjenis kelamin laki-laki. Tetapi sebagai manusia yang beradab aku TIDAK TEGA melakukannya.

Karena itu yang kurasakan....dan...kulakukan selama ini.

Sabtu, Februari 06, 2010

Rasa Itu Tetap Ada

Selalu terulang kembali, saat-saat seperti ini...setiap tahun.

Rasa gundah, gelisah, debar jantung, susah tidur, bahkan pikiran serasa tumpul...

Kuhitung sudah kali yang ke 24. Berarti sudah dua puluh empat tahun berlalu, saat dia berlalu...terhanyut dalam tidurnya yang abadi....

Selamat jalan sayang....malaikatku..., my Valentine...

Selasa, Februari 02, 2010

Mengolah “Sampah” uneg-uneg

Entah bagaimana awal mulanya, sohib ku Mr Psycho mempunyai ide tentang membuat Grup di Facebook dengan nama “ Cara Mengetahui Siapa yang Tidak Melihat Profil FB Kita”. Mungkin tujuannya hanya sekedar iseng aja, karena selama ini sering kita dapat kabar berita di FB tentang teman2 kita yang bergabung dalam kelompok “Cara Mengetahui Siapa Yang Melihat Profil Kita”…….

Ibaratnya Gayung bersambut, nimbrunglah Cah Bontot, Cak Fernando, Bongjun ,dan Aku…… yang sebenarnya para blogger2 yang sedang gelisah dan sedang mencari wadah untuk saling berkomunikasi secara bebas, vulgar dan aman…hehehe…..

Akhirnya setelah dengan beberapa kali diskusi dibentuklah kelompok dengan nama “ Tidak Peduli Dengan Siapa Yang melihat Profil FB Kita” dimana para anggotanya disebut sebagai kelompok “Outliers”.
Pengikutnya tidak kalah banyak dengan kelompok yang pro dan kontra terhadap Pansus Century....


Di sini kami bisa bebas meng Update segala berita atau cerita lucu, tanpa kawatir mengganggu privasi teman2 FB yang lain.

Memang selama ini kami sering merasa bahwa FB sudah telalu “gombal” dengan update2 nya….bahkan sudah menjadi ajang iseng serta kesempatan untuk membuang “sampah uneg2”. Terus terang saja kami bukan orang yang suka membuang sampah uneg2 disembarang tempat, kami termasuk kelompok pecinta lingkungan, dan berusaha melakukan proses “recycle” agar sampah2 (uneg2) tersebut dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang berguna dan lebih bermutu, sehingga setidak-tidaknya dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman ditempati…di dunia maya ini.

Hidup terlalu berharga untuk disia-siakan dengan omongan kasar dan sumpah serapah yang dihambur-hamburkan disembarang tempat. Olahlah kesulitan hidup yang dihadapi secara cerdas sehingga dapat menjadi sesuatu yang baik dan lebih mendewasakan diri.

“Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan”