Senin, November 30, 2009

Pak Asyangar dan Kura-kura

Sambil berjingkat-jingkat Pak Asyangar meninggalkan kamar mandi yang terletak di pojok halaman belakang rumahnya. Handuk terlilit di lehernya sementara sarung dipakai sekenanya.
Pagi ini Pak Asyangar sengaja mandi pagi sebelum berangkat kerja. Biasanya sih nggak pernah mandi, cukup bersih2 ala koboi aja; gosok gigi, cuci muka doang dan ngelap ketek pakai singlet basah. Pak Asyangar memang terbiasa setelah pulang kerja atau sehabis menjalankan ‘kewajiban malam” baru mandi.

Jam 8 pagi beliau sudah harus berada di kantornya, di sebelah Balai desa. Rencananya mau mencoba sendiri internet komputer milik kelurahan yang baru datang. Komputer tersebut merupakan inventaris kelurahan yang di berikan oleh pemerintah untuk menunjang kinerja administrasi pemerintahan desa. Atas kebijaksanaan beliau dan di dukung secara aklamasi segenap staf kelurahan, maka komputer tersebut di letakkan di kamar kerja Pak Asyangar, mengingat unit yang diberikan termasuk memiliki spesifikasi sangat canggih, bisa buat mendisain pesawat katanya….. dan mereka merasa sayang kalau sampai dipakai banyak orang nanti bisa cepat rusak tust nya…hehehe….
Pak Asyangar sudah seminggu ini di ajarin oleh teknisi yang menginstalasi PC tersebut, sekalian di kursus singkat tentang internet. Sekarang Pak Ayangar boleh berbangga hati karena sudah memiliki memiliki akun email, facebook dan blogger...keren dah.....!

Sambil mematut diri di depan cermin lemari pakaian , Pak Asyangar merapikan baju seragam coklat keki nya, kumisnya yang lebat telah digunting rapi, rambutnya di oles pomade, di semprotkan sedikit parfum “Chanel No 5” palsu dari Batam pemberian mbak Ranee yang dia hadiahkan ke istrinya sebagai hadiah Ultah.

Setelah merasa mantap dengan tampilannya, kemudian Pak Asyangar beranjak ke meja makan. Sepiring nasi goreng dengan telor ceplok serta kerupuk udang telah tersedia. Masakan istimewa sang istri manakala malam sebelumnya telah mendapat ”rezeki”dari suaminya. Sembari ditemani istrinya, Pak Asyangar menyantap dengan nikmat sarapan nya. Bu Asyangar merupakan wanita ibu rumah tangga sejati yang begitu patuh dan menghargai suaminya. Selama ini rumah tangga mereka jarang sekali mengalami pertengkaran dan perselisihan rumah tangga, karena Pak Asyangar begitu baik, lemah lembut dan setia terhadap istrinya…..hehehe, demikian menurut pendapat Bu Asyangar yang selalu di ‘publish’nya dalam setiap arisan atau rapat dengan ibu2 kepala desa.

Selasai sarapan, Pak Asyangar menuju halaman depan rumah dengan di antar oleh sang istri, beliau kemudian menaiki dan menstart sepeda motor Honda GL Pro plat merah nya. Bu Asyangar melambaikan tangan sambil tersenyum bangga melihat betapa gagah suaminya dengan seragam keki di atas sepeda motor ber-pelat merah. Benar-benar suamiku begitu sempurna, pikirnya.

Begitu memasuki ruang kerjanya, Pak Asyangar langsung menekan tombol ‘On” PC nya, sejenak kemudian sambil membaca catatan kepek’annya dia membuka situs Google dan memasukkan akun nya. Kemudian dia klik “blogger”.
Pak Asyangar masih penasaran dengan suatu halaman Blogspot yang kemarin sempat di bukanya. Ceritanya saat dia hendak mencoba kehebatan mesin pencari google, iseng-iseng dia memasukkan kata kunci “kura-kura” yang kebetulan merupakan binatang yang cukup banyak berada di sekitar sungai sebelah balai desa. Setelah beberapa kali ganti halaman tentang kura-kura, mendadak muncul judul “Kura-kura dan Tiram” milik seorang Blogger. Waktu dia membuka situsnya dia menemukan beberapa posting tentang kura-kura, tetapi ternyata berbeda dari perkiraannya, karena judul2 tersebut merupakan posting tentang dialog seekor Kura-kura dengan temannya si Tiram.

Pak Asyangar mulanya tidak begitu antusias, tetapi setelah membaca beberapa posting tentang kura-kura dan Tiram tersebut, beliau menjadi penasaran, karena menurutnya kok mengingatkan hubungan dia dengan si Ranee....Memang jujur saja selama ini Pak Asyangar dapat memiliki semangat dan gairah hidup yang tinggi berkat “kedekatannya” dengan mbak Ranee. Dia bisa berdialog dari hati kehati secara bebas dan penuh perasaan dengan mbak Ranee, yang merupakan wanita yang paling di puja nya.

Pak Asyangar tidak berani kasih koment ke posting milik blogger tersebut, karena beliau menganggap si empunya blogspot tersebut orangnya aneh, agak psikopat. Posting2nya banyak yang seolah-olah menyangkut dirinya, walaupun menurutnya hal itu hanya merupakan kebetulan. Lagian menurutnya buat apa berhubungan dengan blogger yang psikopat.
Pak Asyangar merasakan itulah enaknya konek ke internet, bisa main kemana saja, apalagi sebagai blogger walaupun dia belum pernah posting, dia bisa jalan-jalan ke blog manapun, termasuk ke blog yang sekarang sedang di aksesnya. Sambil meng-klik tombol “Save”, Pak Asyangar mendownload posting tersebut. Rencananya mau dia ketik ulang dan diserahkan ke mbak Ranee…kekasih pujaannya.

Setelah sukses menjalankan misinya, kemudian Pak Asyangar membuka situs facebook, di ketiknya beberapa kata di "wall to wall". Sambil tersenyum puas disetelnya MP3, mengalunlah irama slow rock yang begitu dinikmatinya manakala dia sedang dihunjam rindu….:

“Nigts in white satin….never reaching the end.
Letters I’ve written……., never meaning to send.

Beauty I’d always missed with these eyes before.
Just what the truth is….., I can’t say anymore.

‘Cos I love you….., yes I love you…….,
Oh how I love you…”

……………………………………….(Moody Blues)

Pintu kamar kerja di ketuk tiga kali……perlahan terbuka, dan…..muncullah seraut wajah lembut mbak Ranee dengan membawa nampan. Segelas kopi Kapal Api dan pisang goreng kepok kuning kesukaan Pak Asyangar terhampar di hadapannya disertai kerling centil dan senyum manis mbak Ranee……sambil ber-ucap " makasih mas...udah nulis di fesbuk-ku"

Jumat, November 27, 2009

“Ghost” (reload)

Sehabis makan malam, kami ber-empat (aku, istri dan ke dua anakku ; si Tegar dan Titan) ngumpul di ruang keluarga. Aku asyik memasukkan foto2 dari Ponsel ke PC, nggak ketahuan kalau ternyata sudah penuh M-card nya, sekalian ngedit gambar2nya.
Sementara aku di depan PC, anak-istriku asyik ngobrol di depan TV…
Sambil lalu, aku sempat nguping…gini loh..:

Tegar : Ma…aku tadi pulang sekolah nonton 2012 lagi, kebetulan temanku punya download nya dari internet.
Istri : O ya mas…bagus juga gambarnya?
Tegar : Gambarnya kecil tapi lumayan jelas kok…., Cuma suaranya yang payah…beda banget kalo dibanding nonton di bioskop.
Istri : Ya iyalah mas..namanya juga download, gratisan kan…?
Titan : Ma…, mas Tegar kok suka banget nonton film ya…? Kenapa sih…?
Istri : Nggak tau itu dik…kayaknya memang mas mu itu suka nonton film, asal….. bintang film nya cantik…gitu aja…hihihi..
Tegar : Huuu…mama gitu sih…memangnya nggak boleh apa liat orang cantik?
Istri : Looh…boleh2 aja mas…liat orang cantik, contohnya papa mu itu…diam-diam suka ngliatin foto2 nya si “Aura Kasih” di PC..hihihi….
Titan : Nggak Cuma Aura Kasih ma…papa juga nyimpen foto2 nya Miyabi…! Aku pernah liat di Laptop nya papa…!
Tegar : Adik ini loh…itu kan nggak boleh kamu liat….itu kan film buat 17 tahun ke atas tahu….!
Titan : Aku nggak liat film nya kok mas…aku cuma liat fotonya , cuma satu…nggak porno kok…..
Istri : iya…iya…mama juga tahu kok…kayaknya pernah jadi bahan posting blog nya papa mu itu.
Tegar : Eh Ma,….mama suka nonton film action? Yang banyak tembak-tembakannya …?
Istri : Wah…! Mama nggak suka…nggak kuat, terus deg-degan rasanya….
Tegar : Terus mama suka nya nonton film apa…?
Istri : kalau mama sukanya nonton film2 roman …atau drama keluarga mas….
Titan : Emang film roman apa yang mama paling suka ma…?

Istri : Ho-ho….dari dulu sampe sekarang yang paling mama suka ya film “Ghost”…. Bintang nya si “Demi Moore”….Orangnya cantik…lembut….rambutnya di Poni. Tahu nggak kalian…dulu mama pertama kali nonton ya berdua dengan papamu …..mama sampe nangis loh…..terharu. Kalian waktu itu belum ada…kita masih pacaran waktu itu….
Tegar : Asyik doonk….eh, papa itu suka nonton film yang bintang nya cantik ya…?
Istri : Hehehe……papamu itu suka nya nonton film2 nya James Bond….dari dulu itu mas….
Titan : Waah…jangan-jangan papa naksir cewek-ceweknya James Bond tuh ma…..
Istri : Ah…enggak…setau mama, papamu cuma naksir satu bintang film kok mas….ya yang main di film “Ghost” itu….
Tegar : Waaahh….Ketahuan nih……kalau papa naksir sama “Demi Moore”…hayooo…pasti karena mirip mama waktu muda yaaa….hayooo……
Istri : Bukan mas….papa mu itu naksir yang main jadi dukun-nya…….si “Whoopi Goldberg”….!
Aku : Asseeemm…iik… di kerjain nih….!

Selasa, November 24, 2009

Tunjuk aja…..Yaank.....

Masih setengah jam lagi perjalanan menuju rumah kami yang di Kopeng.
Sudah 1 tahun ini kami berdomisili di kota Solo. Hari Sabtu sore merupakan hari yang paling di tunggu saat kami “pulang kampung” untuk menikmati hari libur yang singkat, yah…hari Minggu, hari dimana kami sekeluarga bisa sejenak melepaskan diri dari ke ribetan rutinitas sehari-hari. Udara yang sejuk dan rumah yang besar membuat kami merasa lega, merasa nyaman untuk mau “ngapain aja” tanpa kuatir menganggu tetangga kiri-kanan-depan dan belakang rumah.
Seperti biasa lalu-lintas saat Sabtu sore selalu tidak pernah lancar, biasanya truk pengangkut pasir dan truk tronton lah penyebab tersendatnya arus lalu-lintas, di tambah medan jalan yang kebanyakan berupa tanjakan. Tapi bukan masalah buatku, yang penting mantap dan harus berani meliuk-liuk untuk menyalip dan main hajar saat kondisi lalu-lintas kebetulan “free”.

Menjelang masuk kota Boyolali, aku menurunkan kecepatan mobil karena di depanku berderet deret mobil, maklum masuk lajur dalam kota sih…
Mendadak…..Bbruuuummmmm!!!!...... dari arah sebelah kiri mobilku melaju kencang satu sepeda motor dengan suara yang memekakkan telinga. motor itu langsung menggunting laju mobilku untuk kemudian menyalip dari arah kanan mobil lain di depanku . Seketika aku menginjak rem dan membanting stir ke kanan, “ Busyeet….kurang ekor…!!! dasar preman…@#%@@...!!!” sumpah serapah langsung meluncur dari mulutku memaki sepeda motor gila yang melaju kesetanan di tengah kota. Sebentar saja motor itu sudah meliuk-liuk lenyap dari pandangan mata, mengasapi kendaraan dibelakangnya dan pasti meninggalkan sumpah serapah dari mobil2 yang disalipnya…”Edan banget itu biker…!”.
Belum selesai aku memaki-maki…istriku malah tertawa kecil sambil menyentuh lenganku, katanya “Udahlah Pa…emang kamu nggak kayak dia kalau naek sepeda motor… hihihi….”. Sambil mendengus kujawab “ Ya memang aku doyan ngebut Ma…tapi nggak se gila dia di tengah kota, kaya di kejar setan aja itu biker..!”. Istriku melanjutkan “ Pa…tahu nggak motor tadi itu apa…?” Sambil mengingat-ingat ….” Ahh…aku lupa ma…kayaknya motor jelek, udah tua, knalpotnya aja yang di bobok jadi suaranya keras banget”. Lanjut Istriku sambil mengecilkan suara CD “ Itu motor Honda CB Pa…persis motormu waktu jaman kuliahmu dulu…ingat nggak…? Kalau aku mana bisa lupa sama motor begitu…hihihi…”.

Aku terhenyak, sejenak pikiranku melayang ke masa 20-an tahun yang lalu….” He-eh Ma…itu memang motor persis sama dengan Honda CB 100 tahun 70’an punyaku dulu…hahaha…masih ampuh juga itu motor….padahal udah lebih 30 tahun umurnya…gilee beneerrr….”. Istriku melanjutkan “Eh.., tahu eggak motormu dulu itu motor yang paling jelek di fakultas kita Pa….hihihi…padahal teman2mu pada pakai Honda Astrea, GL Pro, RX King, malah banyak juga yang bawa mobil kalau kuliah…kamu pede banget pake motor CB butut itu…itu motor hasil lelang kantor Bapakmu kan….inget nggak?” . Aku tersenyum mendengar omongan istriku…” Iya Ma…hebatnya lagi motor itu pernah ku tinggal di parkiran fakultas selama 1 minggu, ku tinggal pulang ke Purwokerto tanpa di kunci stang…memang udah nggak ada kuncinya, dan ternyata tetap utuh tanpa ada yang cacat waktu aku balik lagi ke Semarang …hahaha….Benar2 motor yang nggak diminati maling, hebatnya lagi kalo di rem mendadak, lampu depannya langsung lepas coplok , nggantung gitu…hahaha….benar-benar motor aneh…Apalagi kalo’ di isi bensin ketengan pinggir jalan yang di campur minyak tanah malah larinya tambah kenceng….!”. Aku tertawa terpingkal-pingkal sendiri mengingat kekonyolan motor bututku itu. Motor itu memang hasil dari lelangan kantor Bapakku, aslinya plat merah, di beli 150 rb, terus buat ngurus surat, cat ulang, dll, abis 100rb, jadi total 250 rb. Aku pake motor itu selama 6 tahun sampai lulus kuliah. Motor itu pulalah yang menjadi sarana pendukung dan juga pelengkap derita selama aku kuliah dan berpacaran dengan cewek yang saat ini duduk di sebelah menemaniku menyetir. Istriku dulu cuek2 aja, nggak malu kalau berboncengan denganku, aku sendiri tidak punya rasa minder dengan motor itu, walaupun kadang jadi bahan ejekan teman2 kuliah. Bahkan motorku pernah di nobatkan sebagai motor paling jelek di seantero fakultas….hahaha…lha wong aku punya’ nya ya cuma itu. Ku lirik istriku masih mesam-mesem…mungkin berpikiran sama juga denganku..mengenang motor bututku itu.

Melewati pertengahan kota, kami berhenti sejenak menunggu lampu trafik menyala hijau. Istriku terbangun dari lamunannya dan berkata “ Pa…inget nggak waktu dulu kita boncengan brenti di trafik perempatan jalan Gajah Mada....itu loh…yang di sebelah kirinya ada dealer Mobil Honda...?. Kujawab ” Hmmm.....iya, aku ingat dealer mobil Honda itu Ma...terus kenapa...?”. Istriku sambil tersenyum ” Kamu waktu itu bilang , ”Yank...kamu pengin mobil sedan Honda yang mana....tunjuk ajaaa...”. Aku kaget waktu papa bilang gitu...tapi aku jadi geli aja mendengar keseriusan suaramu pa...terus aku bilang, ” emang kenapa...buatku enakan naek motor butut ini, bisa sambil meluk kamu....”, terus papa nyambung ” Enggak apa-apa kok yaaank...yang penting tunjuk aja...ntar aku tinggal manthuk2 (angguk2) aja....hihihi”.
Aku ketawa getir....ternyata istriku masih ingat kisah konyol itu, boncengan pake motor honda butut bersanding dengan pajangan sedan2 mewah Honda....sama-sama Honda sih....Cumaaa....Hahaha.......mengenaskan!

Memang manakala duit jatah bulananku sudah mulai menipis, malam minggu kami hanya diisi bersepeda motor keliling kota Semarang sambil jajan tahu petis, yang murah meriah. Kami sering bergurau mentertawakan keprihatinan ini, manakala berada pada situasi yang gempita dengan silau iming2 kemewahan. Apakah ini suatu bentuk dari mekanisme pertahanan diri untuk mempertahankan ego, atau cuma omongan sambil lalu orang yang sedang prihatin...?, yang jelas gurauan seperti itu selalu diikuti dengan canda tawa dan hembusan nafas lega kami berdua....Hehehe.....

Jumat, November 20, 2009

Teman Sejawat (TS) dan Ilmu yg (harus) pelit ?

Kemarin malam sepulang mengantar istri belanja ke Hypermart, aku dan istriku “menyibukkan” diri di ruang tengah, sementara anak2 masih meneruskan belajarnya untuk satu jam lagi. Istriku asyik memasukkan data dari flashdisk ke Laptopnya,yah…selalu begitu, semua konsulan yang masuk dan ekspertise (jawaban atas konsul dari hasil pemeriksaan) yang telah dia buat didokumentasikan dalam foldernya. Waktu ku tanya ngapain sih repot2 amat…kan di RS tempat dia kerja juga tersimpan arsipnya, istriku bilang “Yang kusimpan di file RS adalah data dasar dan surat konsulnya aja, kalo ekspertise buatanku hanya kuberikan yang tercetak di lembar pemeriksaan, kalau yang di komputer RS selalu ku hapus”. “Loh…kok kamu hapus Ma…kenapa?” aku balik tanya karena aku sendiri tidak pernah begitu. Dengan santainya istriku jawab” Pa…ilmu itu mahal…kita juga sekolah sampai bisa seperti sekarang dari hasil jerih payah sendiri, banting tulang, makan hati juga di tanggung sendiri…kita sudah mengorbankan waktu kita yang sangat berharga yang seharusnya untuk pendampingan anak kala mereka masih di SD dan SMP …dan itu tidak bisa ditebus maupun di kembalikan lagi, karena sudah lewat, itu semua adalah pengorbanan anak-anak kita, tujuannya apa sih kita capek-capek sekolah lagi…? Buntut-buntut nya kan buat meningkatkan taraf kehidupan…? Makanya aku tidak sembarangan melepas ilmu ku, karena di luar ada Teman Sejawat (TS) kita yang plagiat, suka meniru-niru jawabanku sementara mereka sendiri tidak memiliki kompetensi untuk menjawab, karena mereka tidak menguasai ilmunya…gituuu …lho Pa….” .

Aku terdiam sesaat memikirkan jawaban istriku, sambil menghela nafas “ Hhmm…masa’ sih ada TS kita yang tega begitu…meniru-niru jawabanmu Ma…?”. Sambil tersenyum sabar istriku bilang “ Pa…kalau sudah menyangkut profesionalitas, pasti ada hubungannya dengan upah maupun rezeki, manusia mudah silau, kalap dan mata gelap…mereka berani main kayu dan menusuk dari belakang demi merebut rezeki yang bukan haknya, Aku saat awal-awal bekerja di RS itu, datang dengan membawa ilmu yang masih baru dan gres…aku begitu mudah dan santainya membiarkan TS ku membuka file2 ekspertise milikku…tadinya ku anggap tidak apa-apalah menularkan ilmu yang terbaru kepada mereka yang belum meng update ilmunya, tapi….. apa yang terjadi Pa…mereka mulai terlalu berani menangani konsulan yang bukan haknya dan bukan jatahnya,karena mereka jelas-jelas tidak menguasainya, akibatnya banyak muncul komplain dari si pengirim pasien ke RS ku…walaupun yang tanda tangan bukan aku, tapi tetap aku lagi yang harus memperbaiki jawaban mereka yang begitu amburadul nggak karuan, padahal Papa tahu kan…sekali pemeriksaan dengan alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) membutuhkan biaya hampir 2 juta rupiah, kasihan pasiennya, karena mereka harus mengeluarkan uang sedemikian besar tetapi memperoleh jawaban yang ngawur, akibatnya tindakan yang di ambil oleh si pengirim jadi keliru juga”. Aku tercengang…” Ooh…sampai gitu ya Ma…”. Isriku meneruskan “ iya Pa….aku yang kalang kabut akhirnya…harus mengulangi dan memperbaiki lagi..dan aku nggak dapet duit…duitnya masuk ke rekening TS yang njawabnya amburadul itu..apa bukan kerja rodi itu namanya…? Sekali dua kali nggak apa2 lah…tapi kalau terus2an…No Way…!” Kulihat wajah istriku begitu bersemangat dan tampak begitu jengkel. Ku tunggu sampai suasana agak tenang…., kemudian istriku melanjutkan “ makanya semua data2 dan ekspertise milikku ku hapus dari file RS, lebih baik kusimpan di laptop rumah dan ku burn di CD, sewaktu-waktu di butuhkan aku masih punya dokumentasinya”.
Aku benar-benar nggak mengira kalau situasinya seperti itu, selama ini ku kira istriku bekerja dengan tenang2 saja, ternyata dia mengalami juga situasi yang tidak mengenakkan berkaitan dengan TS yang terlalu berani dan tidak menyadari keterbatasan kemampuannya …hanya demi mencari rezeki yang bukan haknya.

Aku jadi teringat dengan postingnya Cah Bontot (Pelit amat sih?), memang beda kasus dan situasinya, buat ilmu2 yang menyangkut profesi kayaknya kita memang harus pelit, tapi kalau sekedar memberi informasi dan sekedar pencerahan memang tidak masalah kita memberikan dengan Cuma-Cuma.Lantas sebaiknya bagaimana kita bersikap ya…? Kita semua tahu sekolah itu mahal, makanya ilmu yang diperoleh juga mahal harganya, mungkin kalau kita memberikan “sekedar “ pengetahuan bagi orang awam memang tidak masalah, karena justru kita memberikan pencerahan kepada mereka.
Hidup memang penuh perjuangan yaaa….?

Selasa, November 17, 2009

Film 2012…..Haram?

Ahh…..berita yang ditayangkan oleh media televisi tadi malam menyentak pikiranku. Diberitakan bahwa ada usulan Ke MUI Pusat oleh MUI cabang kota Malang di Jawa Timur untuk mengeluarkan fatwa “haram” untuk menonton film 2012. Dimana beberapa alasan di sebutkan, diantaranya bahwa kiamat tidak dapat diramalkan kapan datangnya, dan juga di kawatirkan dapat menggoyahkan iman umat beragama.

Sementara itu, MUI Jatim mendukung fatwa haram yang dikeluarkan MUI kabupaten/kota atas film 2012. Film yang ditayangkan serentak di bioskop tanah air tersebut dinilai bisa merusak keimanan dan mengganggu mental anak. ”Kalau ada fatwa haram tidak apa-apa. Kalau MUI provinsi dalam mengeluarkan fatwa masih melihat perkembangan,” ungkap Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori kemarin.
MUI Jawa Barat merespons biasa film 2012. Ketua MUI Jabar KH Hafidz Utsman mengaku prihatin dengan mencuatnya kontroversi mengenai film 2012. Menurut dia, tidak ada yang perlu diributkan dari film ini karena seperti karya seni komersial lainnya, 2012 bukanlah mengedepankan fakta, melainkan fiksi belaka. “Namanya film kan rekayasa, tontonan untuk hiburan yang ada skenarionya. Persoalan tema, itu bergantung kreativitas tim produksinya bagaimana supaya menarik, menjadi sensasi, dan layak jual,”ujarHafidz.
Menanggapi antusiasme masyarakat dalam menonton film 2012, MUI pusat pun turun tangan. MUI membantah tanda-tanda kiamat seperti yang digambarkan film tersebut. “Kiamat (seperti yang digambarkan dalam Alquran) tidak sama seperti film 2012,” ungkap Sekretaris Umum MUI Ikhwan Syam kemarin.
Ikhwan Syam menjabarkan, kiamat seperti yang digambarkan di dalam Alquran adalah bumi digulung, langit runtuh, gunung diratakan. “Jadi, tidak cocok dengan yang di dalam film,” katanya. Sebagai orang yang beriman, kata Ikhwan, tidak masalah kapan menghadapi kiamat, apakah hari ini, besok, atau tiga hari ke depan, karena harus siap. Terkait fatwa haram, MUI pusat belum melakukan pembahasan mengenai film tersebut. ant/sin/taq (sumber :www.republika on-line)

Benar atau tidaknya aku tidak tahu, karena jujur saja aku bukan orang yang ahli dalam ilmu agama, aku hanyalah manusia biasa yang mempercayai kekuasaan dan ke-Esaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Yang jadi masalah bagiku apakah film itu mengisahkan tentang kiamat ….? atau suatu “science fiction” tentang fenomena badai matahari beserta bebagai efek bencana alam yang meluluh lantakkan bumi beserta isinya….? Film 2012 diilhami atas penemuan arkeologis dari situs purbakala bangsa maya, dimana ditemukan adanya suatu kalender/penanggalan bangsa Maya yang berakhir sampai tanggal 21 Desember tahun 2012. Tapi tidak dijelaskan atau adanya penjelasan kenapa penanggalan tersebut berakhir pada tahun 2012 , padahal perhitungan tahun 2012 itu didapat setelah dilakukan konversi ke sistim penanggalan Masehi. Lalu kemudian muncullah suatu “gagasan” jangan-jangan pada tahun 2012 akan terjadi suatu bencana maha dahsyat yang akan menyebabkan berakhirnya kehidupan di dunia. Memang dalam suatu penelitian astronomi di dapatkan data bahwa pada tahun 2012 akan terjadi suatu “ledakan” matahari yang akan memancarkan “angin matahari” yang berisi partikel2 bermuatan tinggi yang mampu menganggu jaringan transmisi maupun perangkat elektronik di dunia ini. Tapi apakah kemudian ini merupakan suatu awal dari kiamat?....tentunya terlalu takabur seandainya terus kita menganggap itulah awal dari penyebab serentetan bencana yang mengakibatkan berakhirnya kehidupan di Bumi ini.
Sepengetahuanku film ini bukanlah film tentang hari kiamat, hanya suatu reka-rekaan tentang bencana maha dahsyat yang menerpa bumi pada tahun 2012. Dan itu hanyalah suatu tontonan/hiburan belaka yang boleh dinikmati oleh siapa saja, karena memang isinya semata-mata memamerkan kehebatan tekologi canggih efek film. Tidak berbeda dengan film-filmnya James Bond yang sebenarnya malah sarat dengan aksi baku pukul, baku tembak, kebut-kebutan dan sederet teknologi canggihnya.

Film-film tersebut sebelum dapat di tonton oleh masyarakat, juga sudah harus melalui seleksi “lulus sensor” oleh Badan Sensor Film (BSF) kita Tentunya BSF sudah memiliki kriteria baku tentang film maupun adegan2 tertentu yang harus di sensor, misalnya exploitasi sex dan kekerasan yang terlalu vulgar, ucapan atau kalimat yang bertentan dengan agama maupun ideology pancasila, dan yang pasti film tersebut tidak membawa “misi” yang dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama maupun akan menggoyahkan iman para umat beragama.Ya prinsipnya film yg bermuatan unsur SARA.
So…., apakah kita terus akan terjebak dalam jaring-jaring pemikiran sempit / kolot tentang esensi kiamat dan film….? Apakah masyarakat kita masih sedemikian bodoh mau percaya begitu saja dengan ramalan “kiamat” pada tahun 2012? Apakah demikian mudah menjatuhkan fatwa haram terhadap suatu karya seni sinematografi karena mempertontonkan efek canggih tentang suatu bencana maha dahsyat? Kita jangan meremehkan kekuasaan Tuhan YME yang telah menciptakan hidup ini. “Beliau” mempunyai rencana rahasia yang berada di luar kemampuan manusia ntuk memahaminya tentang arti dari kiamat. Saya yakin sekali MUI pusat tidak akan sembarangan menjatuhkan fatwa haram, karena apa….? Karena mungkin mereka lebih cerdas!

Senin, November 16, 2009

Love….Love….

Baru saja aku mengeringkan lap ‘chamois” setelah berasyik masyuk mencuci mobilku, Ku dengar ponselku berbunyi, nada panggil, bah...tumben ponsel yang itu, karena nomor itu hanya kupake di fesbuk. Kulihat yang call tak tercantum di memory, kubiarkan aja...ntar juga brenti sendiri, dan memang iya.
15 menit kemudian saat aku bersiap-siap keluar dari garasi, ponsel itu berbunyi lagi, nomor yang sama...ya udah, siapa tahu penting. Saat kuterima, kudengar suara merdu, perempuan, lirih...'halo...halo..., ku dengarkan dulu suaranya mencoba mengingat-ingat…., dan aku tak mengenalnya...ku jawab “Yak…halo juga, ini siapa ya...?'. Dia jawab “Ini Mas Srex?....aku Reny...temanmu SMA dulu...inget kan ?'
Aku terdiam...secepat kilat sel-sel kelabu otakku membongkar arsip memorinya, dan….Aarrrghhh…. muncullah gambaran sesosok perempuan ber kulit hitam manis, ber rambut hitam panjang 26 tahun yang lalu...hmm....”O iya, aku ingat Ren....sudah lama sekali...kamu tahu darimana nomorku ini..?” Dia jawab “aku tahu dari Abbas teman kita, dia tahu nomormu ini dari fesbuk, aku sendiri belum gabung dengan fesbuk, jadi langsung telpon kamu aja, nggak apa apa kan...? Kebetulan aku lagi dinas luar ke Salatiga selama 2 hari, makanya aku nelpon kamu”. Suasana segera mencair, setelah basa-basi pembicaraan tentang kabar masing2 terkini...Dia mengundang aku untuk makan siang besok di 'pepito resto' di hotel tempat dia bermalam. Kubilang aku akan datang sekitar pukul setengah satu siang...dia jawab “OK…kutunggu”, kemudian pembicaraan berakhir.

Hemm…sebenarnya si Reni adalah junior SMA dua tahun di bawahku, dia teman sekelas adikku. Saat dia diterima di SMA, aku sudah duduk dikelas 3, dan sebagai anggota pengurus OSIS aku memegang seksi Upacara setelah kalah dalam pemilihan Ketua OSIS waktu kelas 2. Aku bertugas melatih baris berbaris dan tata cara upacara sekolah, kebetulan saat itu dapat jatah melatih siswa baru. Si Reni ini memang beda dibanding teman2 cewek lainnya. Dia termasuk cepat menguasai latihan2 yang kuberikan, di tambah fisiknya yang bagus sehingga selalu berada di baris terdepan memimpin temennya. Saat acara “gojlokan” selesai, si Reny di nobatkan sebagai siswa baru favorit oleh para senior2 nya. Setelah memasuki masa belajar, bulan berikutnya si Reny sering menitipkan surat ke aku lewat adikku, tadinya surat itu isinya biasa2 saja nggak ada yang penting cuma sekedar ngobrol ngalor-ngidul tentang hobby, cita-cita dan keluarganya, tapi mulai surat ke 3 dst…sudah berubah isinya menjadi ‘surat cinta’…busyet….dan di surat yang ke 3 sampai 7 dia mengakhiri tulisannya dengan kalimat “I Love You”. Apa ini bukan “proklamasi-cinta” namanya…?, padahal saat itu aku sudah kadung dekat dengan temanku sesama kelas 3 , cewek anak Palembang . Akhirnya demi menjaga keamanan dalam negeri , ku tulislah surat penolakan secara baik-baik. Sebenarnya yang dapat untung itu adikku, karena setiap dia mengantarkan surat ke aku dan menyampaikan balasan ke Reny dia dapat upah jajan bakso di kantin sekolah…jadi total jendral adikku di traktir 14 kali…wah..wah….kakaknya sendiri di makelar-in….tega banget adikku itu. Sekarang setelah bertahun-tahun tidak pernah dengar kabar beritanya, tahu2 dia muncul. Yah…kukira tidak usah berpikiran dan berperasaan jelek, ku anggap saja sebagai silaturahmi antar teman lama satu almamater.
Besok siang harinya,di ‘pepito resto” kami ketemuan…dan reaksinya saat melihat aku dia tampak takjub sekali. Waktu ku tanya kenapa dia jawab; “ wah..kamu berubah banyak ya Srex, dulu kamu kurus kerempeng, berambut gondrong”. Ku jawab; “ Ya iyalah Ren…kan itu sudah bertahun-tahun yang lalu, kamu juga berubah banyak, jauh dari bayanganku semula….tapi masih tetap ayu…..hehehe….”
Kemudian kami memesan makan siang, aku meminta menu Indonesia aja dan si Reny setuju,untuk minumnya dia memesan es Jeruk, aku jus jambu merah. Si Reny ternyata bekerja di suatu perusahaan Leasing ”O#yX” yang biasa menangani pembiayaan perusahaan2 otomotif, seperti Bus, Truk dan angkutan2 laut. Sudah berkeluarga dan memiliki dua anak, sama seperti aku, dia tinggal di Tangerang. Kami saling bertukar canda dan tawa, apalagi lah yang dapat mensinkronkan pembicaraan selain menceritakan tentang kisah2 lucu masa lalu saat kita masih sekolah. Beberapa saat kemudian obrolan beralih ke masalah yang lebih “serius”. Si Reny bilang, “ aku masih menyimpan surat2mu yang dulu loh mas…, kamu sendiri bagaimana dengan surat2ku yang dulu?”. Ku jawab “ aku lupa Ren..mungkin masih tersimpan di kotak kayu tempat aku menyimpan pernik2 sekolah dulu…”. Reny tersenyum senang, padahal kalau dia tahu sebenarnya…semua surat2 dia sudah ku bakar, karena aku takut ketahuan sama ‘pacarku’ dulu…,,,kadang2 berbohong ada baiknya menurutku….hehehe… Eh, ternyata si Reny ini malah tanya “ Mas…dari semua tulisan di surat2 ku itu, apa yang paling berkesan menurutmu? ” Waah….asem iik…jujur saja aku sudah lupa, karena biasanya cuma ku baca sekali kemudian ku bakar suratnya. Ahh….sambil mengingat-ingat dan memasang tampang serius sambil lalu ku jawab “ Tulisan diakhir suratmu Ren….I Love You”. Mendadak wajah si Reny merona merah…sesaat kulihat matanya berkaca-kaca….aku takut kalau dia menangis saat itu, karena aku juga mengatakan nya cuma asal2an, karena selebihnya aku sama sekali sudah tidak ingat apa isi suratnya. Ternyata Reny dapat menguasai diri, beberapa saat kemudian dia bilang;” Mas… tulisanku itu masih berlaku loh sampe sekarang….dan aku nggak akan menuntut banyak karena kita sudah sama2 memiliki kehidupan masing-masing yang berbahagia, aku selama ini juga menganggap bahwa jawabanmu yang dulu juga masih berlaku sampe sekarang, aku tidak akan berharap lebih”. Aku menghela nafas lega…fiuuh….”Kalau begitu, berarti situasinya malah lebih baik Ren…karena zamannya sudah berbeda, kamu dan aku juga tidak akan mungkin bisa mengulanginya lagi kan?”. Dia jawab “ Iya mas, itu cuma kisah lama, secuil riwayat hidupku, tapi biar bagaimanapun mas tetap merupakan bagian dari sejarahku”. Aku mengangguk dan mengiyakannya dan ku sambung; “ Yah…sejarah itu, sepahit apapun akan menjadi manis tak kala kita bisa menelusurinya dalam situasi yang baik Ren…., sebenarnya kita patut bersyukur masih di beri kesempatan untuk bertemu, aku sendiri tidak yakin apakah setelah pertemuan ini apakah kita masih bisa bertemu lagi sampai akhir hidup kita”. Mendadak si Reny mendongakkan wajahnya dan menjawab “Maksudmu kenapa mas…?” . Jawabku “ Maksudku, mungkin lebih baik kita tidak usah bertemu lagi, karena akan selalu membangkitkan memori “ I Love You” mu itu….hehehe”. Reny tersenyum lebar, dan berkata; “ Oohh…itu toh…ku kira ada apa…kok sampai kata2 akhir hidup mas ucapin, sampai takut aku mendengarnya”. Aku tersenyum, Kemudian Reny menyambung “ Kalau begitu begini aja mas…tulisan I love You ku itu di hapus aja yaa….anggap aja nggak pernah ada dan nggak usah di ingat2 lagi lah…Oke mas..” ku jawab “ Oke Ren…mulai saat ini aku juga tidak akan mengingat-ingat tulisan itu lagi”. Dia menyambung “ anggap aja itu cuma ucapan dari cewek yang lagi bingung mas…cewek yang lagi belajar mengenal lelaki, cewek yang lagi belajar untuk dewasa…kan saat itu aku baru masuk SMA…ya kan mas…?” Ku jawab “ iya betul itu…aku sendiri menyadarinya, justru itu aku menolakmu…hahaha….”. Reni tersenyum kecut….sambil merajuk dia berkata “ Mas…tapi boleh kan aku sewaktu-waktu nelpon kamu….?”. Aku terdiam sesaat dan berkata dalam hati “ wah gawat!….ngalamat kudu ganti nomor telpon nih” dan kalimat yang keluar dari mulutku “ O ya boleh-boleh saja Ren…kita kan friend….ya nggak”. Reny tersenyum puas. Setelah beberapa saat kemudian kami menyudahi acara makan siang, dan aku sekalian berpamitan pulang, dia memberiku kartu namanya, dan aku menjawab bahwa aku kebetulan nggak bawa kartu nama,kubilang lupa bawa,….dia nggak kecewa cuma bilang “ Ya sudah nggak apa-apa mas…yang penting udah ketemu…yak kan?”. Aku tersenyum sambil memasang mimik wajah menyesal sambil berkata “ Iya Ren…aku minta maaf ya…soalnya nggak kepikir tadi buat bawa kartu nama”.
Di Lobby Hotel sebelum kami berpisah, kami bersalaman, ku ucap “ Sampai ketemu lagi Ren, semoga sukses kamu ya…”. Dengan wajah ceria Reny menjawab; “ Iya mas….I Love You…..hahaha….” Si Reny ketawa ngakak…disambung ucapan “ Udah mas…nggak usah dipikir yaaa…..jujur deh…. aku selama ini ikhlas kok….. nggak mau kepikiran mas lagi ”.
Sesaat kemudian ku arahkan mobilku keluar hotel menuju jalan raya, sambil meluncur perlahan aku berkata sendiri; “ Sialan…malah sekarang jadi aku yang kepikiran…”

Jumat, November 13, 2009

Pak Asyangar, mbak Ranee dan PLN

Minggu pagi, matahari belum lagi menampakkan diri, tetapi semburat sinar keemasannya telah mewarnai langit di ufuk timur. Ayam jago piaraan pak Asyangar terbangun dan meneriakkan salam pagi, berulang-ulang …dan semakin lama semakin parau suaranya, sampai ayam tersebut berhenti berkokok karena malu mendengar suaranya sendiri.
Pak Asyangar terbangun, di liriknya arloji Omega bersepuh emas yang merupakan hadiah dari sobat karib nya pak Nasruludin, biasa di panggi si Udin. Dia ingat bahwa sobatnya si Udin adalah penghubung seorang investor dari Ibu Kota yang meng-gol kan proses pembangunan lapangan golf di perbatasan desanya, yang kebetulan dekat dengan kota.
Sebenarnya pak Asyangar masih merasakan kelelahan yang memuncak, akibat pesta dangdut yang diadakan semalam untuk memperingati pesta emas 25 tahun sunatnya. Dia capek karena hamir 2 jam ia berjoget dan bergoyang mengikuti irama dangdut yang dibawakan artis mbak Kadee….ditambah teman jogetnya yang betul2 hot, cewek selingkuhannya yang berprofesi sebagai pemilik warung kopi di sebelah balai desa, namanya mbak Ranee.
Pak Asyangar sebenarnya sudah lebih 6 bulan menjalin hubungan gelap dengan mbak Ranee, sejak menginjak tahun ke 2(dua) menjabat sebgai Kades. Mulanya dia tidak begitu ‘ngeh’ dengan kehadiran warung kopi nya, tetapi seiring dengan kerapnya dia menerima kunjungan tamu, maka warung mbak Ranee merupakan penyelamat manakala mendadak diperlukan sebagai asisten logistik untuk melayani kebutuhan suguhan kopi dan makanan kecil atau gorengan untuk para tamu. Lama kelamaan timbul rasa tertarik diantara keduanya.

Pak Asyangar selain ganteng, berwibawa dengan kumis lebatnya, dia juga lemah lembut terhadap wanita cantik, tetapi bisa juga keras dan tegas terhadap para bawahannya. Sedangkan mbak Ranee adalah gadis desa setempat yang kebetulan dikaruniai wajah manis, berkulit putih, berhidung mancung, tinggi semampai dan tutur bahasa santun, namun sialnya karena orang tuanya tidak mampu menyekolahkan di SMA, kemudian dia bekerja dengan mengikuti kelompok penari jaipong keliling, tetapi tidak betah, karena kawatir dadanya makin mlorot akibat kebanyakan uang saweran. maka dia menerima diri bekerja dengan membuka waralaba warung kopi. Hubungan gelap atau perselingkuhan yang mereka lakukan, bukan dilakukan atas dasar paksaan atau sekedar oprtunistis, tetapi murni karena kesadaran dan keikhlasan belaka. Yang pasti mereka melakukannya kontak fisik dengan cara yang berhati-hati sekali.
Pak Asyangar sangat bangga dengan desanya, karena setelah dua tahun menjabat sebagai Kades, maka sudah seluruh wilayah desanya terjangkau aliran listrik, padahal tadinya Cuma 30 % warga desa yang menikmati listrik PLN.
Cuma akhir2 ini sering terjadi pemadaman arus listrik yang tidak jelas waktunya, kadang di pagi hari, siang hari, bahkan pernah dari petang sampai tengah malam listrik baru menyala. Hal ini sering dikeluhkan oleh penduduk desa saat dilaksanakan rapat dengan aparat desa dan tokoh2 masyarakat. Intinya masyarakat merasa keberatan dengan adanya pemadaman listrik atau listrik byar-pet seperti ini, yang hampir tiap hari terjadi. Banyak kegiatan masyarakat yang terhambat, seperti menonton sinetron dan bola di TV, pengajian2 di surau atau masjid, bahkan mereka juga keberatan dengan harus membeli lilin tiap hari karena minyak tanah sudah tidak dijual lagi didesa mereka. Apalagi selama ini mereka termasuk taat membayar listrik. Pak Asyangar menanggapinya dengan santai saja, karena memang ini diluar kuasanya. Dia hanya menjawab bahwa permasalahan ini akan disampaikannya dalam rapat Tingkat Kecamatan dengan pejabat PLN yang akan diadakan 2 minggu lagi. Tetapi sebenarnya ada hal lain yang menyebabkan pak Asyangar sebenarnya senang dengan pemadaman listrik yang terjadi, terutama bila malam hari. Kenapa begitu? Karena dia mempunyai alasan buat sang istri untuk meninggalkan rumah untuk keperluan menghubungi kantor pelayanan gangguan PLN di Kecamatan… padahal itu adalah kesempatan dia untuk melakukan pertemuan rahasia di kantor balai desa dengan si mbak Ranee……hehehe….pak Asyangar tidak perlu repot2 janjian atau sms, cukup dengan ‘miscall’ saja, maka mbak Ranee dalam tempo 15 menit sudah berada di kegelapan ruang balai desa…hehehe…..siap ber-asyik masyuk ria…….

Karena memang nasib pak Asyangar lagi mujur, maka padamnya listrik PLN tersebut berlangsung terus menerus, dan masyarakat sudah tidak sabar menunggu hasil pertemuan pak Asyangar di kantor Kecamatan dengan pejabat dari PLN, masyarakat mengancam akan melakukan demo di kantor kecamatan, bahkan bilamana perlu sampai ke kantor kabupaten. Pak Asyangar menolak tegas dengan rencana demo tersebut karena sebenarnya dia lebih suka dengan keadaan listrik seperti sekarang ini.
Untuk menenangkan masyarakat yang mulai gelisah, kemudian pak Asyangar mengumpulkan warga masyarakat dan para perangkat desanya, dan mengadakan acara rapat terbuka yang diadakan di kantor balai desa dengan dibawah penerangan lampu lilin dan teplok, suasana remang2 memang, karena memang listrik padam. Pak Asyangar selaku Kades akan melaporkan hasil pertemuannya dengan pihak PLN. Dalam rapat tersebut pak Asyangar membacakan surat yang seolah-olah merupakan jawaban dari PLN yang isinya berupa pengumuman sbb:
“Mulai besok pagi sudah tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir, diganti dengan penyalaan listrik bergiliran”
Masyarakat bertepuk tangan dengan gegap gempita sambil bersalam-salaman dan ber peluk-pelukan , kemudian mereka pulang kerumah masing2 dengan wajah riang untuk menyampaikan kabar gembira tersebut kepada keluarga mereka.
Pak Asyangar menyeringai dengan wajah puas sambil mengelus-ngelus kumisnya kemudian menekan keypad BlackBerry China nya……., setelah terdengar nada terima…… kemudian dia tekan tombol ‘end’.

Selasa, November 10, 2009

Kenikmatan dalam “Senandung Cinta dari Rumah Kayu”


Ada perasaan aneh saat mulai pertama kali membuka lembaran2 awal buku “Senandung Cinta dari Rumah Kayu”.Cetakan Gramedia. Ada kesan familier, ada kesan kebersahajaan, mulai dari halaman Kata Pengantar, Ucapan Terima Kasih, dan Sapa Para Sahabat. DeJavu kah….mungkin saja, tapi nuansa rasa kebersamaan sebagai sesama blogger-lah yang mungkin menyebabkan timbulnya perasaan “aneh” tersebut. Terbersit rasa bangga juga haru, ternyata kumpulan tulisan2 di suatu Blog dapat juga diterbitkan dalam bentuk suatu buku kumpulan cerita pendek yang saling mengkait antar topik ceritanya. Ini tidaklah mudah di tiru oleh kebanyakan blogger, saya yakin sekali, karena syarat untuk bisa diterbitkan dalam suatu buku dan memiliki nilai jual antara lain adalah harus tulisan yang bermutu tinggi , menarik minat baca, dan yang penting lagi adalah konsistensi dalam topik tulisan yang di publikasikan diblog. Inilah yang tidak mudah, mengingat dalam tempo satu tahun bisa bertahan dalam “warna tulisan yang sama” adalah sangat sulit, hanya penulis2 yang cerdas dan memiliki kemampuan tinggi dalam berimajinasi lah yang akan selalu mampu menelurkan gagasan dan ide2 segar. Bahkan dalam tema yang sederhana sekalipun dapat dituangkan menjadi suatu tulisan yang menarik. Seperti kisah yang berjudul ”Selingkuh a-la Ayam Goreng” di BAB I, ”Hujan Cinta Tercurah” di BAB II, ”Love Fragrance, Kiat Menyuburkan Tanaman dan....Cinta” di Bab IV.
Kenapa pada BAB III dan V tidak kusebut...? Karena menurutku pada BAB III dan V inilah yang merupakan kumpulan cerita yang agak ”berat”, mungkin boleh dikata merupakan inti tersembunyi dari ”rahasia Rumah Kayu”. Persoalan apakah semua tulisan di blog Rumah Kayu 100% merupakan fiksi belaka, buatku tidak penting lagi, karena sudah merupakan suatu rumah kayu yang nyata, dan memang ada (walau hanya dalam kepala penulis dan pembacanya).
Pada Bab I (Pintu) memiliki 25 cerita yang menurutku pendekatannya lebih kearah ilmu Psikologi, terutama Psikologi perkembangan, diulas dalam beberapa topik mengenai anak, remaja bahkan dewasa, mungkin memang penulisnya termasuk expert dalam ilmu Psikologi, setidak-tidaknya menyukai ilmu Psikologi, entah basic maupun terapan. Perpaduan antara budaya barat dan timur tampak kental dalam tulisan2 di BAB I ini,.
Memasuki BAB II (Jendela), mulailah warna tulisan berubah, gambaran Rumah Kayu dengan para penghuninya serta keluarganya mulai bermunculan, terutama tokoh si kecil Pradipta yang dengan segala keluguan dan kecerdasan anak kecil sangat mewarnai kehangatan keluarga Rumah Kayu. Tokoh gadis kecil belia, balerina yang narsis justru menyadarkan aku, kemungkinan ini adalah gambaran Dee muda, karena melihat celotehannya dan caranya merayu sedemikian narsis dan menggemaskan, mengingatkan ”errornya” Dee yang disembunyikan dalam tokoh gadis muda tersebut.
Pada BAB III (Atap), mulailah pergulatan bathin tentang status si kecil Pradipta muncul kepermukaan, kekawatiran akan kasih yang terputus digambarkan dengan lugas dan wajar sekali, ini adalah Bab favoritku. Suatu pengharapan yang terkabulkan akan suatu keutuhan cinta.....hhmmmm...indah sekali, Kebalikan dari jeritan Kahlil Gibran yang begitu merana tak kala cintanya terhadap Shelma Karamy kandas (The broken Wings).
BAB IV (Dapur) , terdiri dari lima tulisan saja. Mas Kuti dan Dee begitu jeli dan cerdas memasukkan tulisan tersebut dalam satu Bab, tergambarkan suasana Rumah Kayu yang kembali lega, bebas dari kekawatiran yang muncul di BAB III, suasana mesra di keseharian Rumah Kayu tetap muncul kembali. Akupun merasa lega dan dapat menikmati pisang goreng dan coklat hangat untuk melanjutkan membaca terus kisah2 berikutnya. Menginjak BAB V (Kamar), jangan terkecoh dengan sub judul Bab, karena sama sekali tidak ada penggambaran adegan ranjang Kuti dan Dee...hehehe....itu sudah dituliskan dalam bab sebelumnya....justru di kemah sebelah rumah kayu.....hoho.....Terbayang begitu macho nya Kuti sedang menggergaji dan memaku kayu. Bab V ini menunjukkan bahwa Dee and Kuti juga menyukai buku atau ilmu tentang ”Obstetri dan Ginekologi”...memang tidak mendetail karena mereka bukan medis, tetapi memiliki dasar ilmiah yang baik, sehingga tidak ada salahnya aku mengatakan bahwa Bab ini juga dapat dijadikan sumber informasi yang berguna mengenai rahasia konsepsi (kehamilan)....hehehe.....boleh di tiru resep2 nya, bagus lagi kalau kutipan tentang ”Kama-Sutra” di cantumkan....xixixi.....

Secara umum tentang buku ini ada beberapa masukan dariku, antara lain ;
Gambar sampul Rumah Kayu menurutku lebih kearah “House” bukan “Home”, ada kesan kering dalam kehijauan, mungkin akan lebih baik lagi seandainya gambar dari isi rumah kayu...dimana tampak tempat tidur kayu, lantai kayu, jendela dan pintu dari kayu....mungkin ada pot bunga dekat jendela dan gambaran si kecil Pradipta.....yah...mirip2 gambar2 di buku “Little house on The Prairi”. Ukuran tulisannya sudah cukup, Cuma mungkin lebih baik lagi kalau tulisannya berwarna hitam saja, untuk ilustrasi gambar di dalamnya, sudah menjiwai cuma kurang kontras aja....padahal itu lukisan anak-anak....yang memberi nilai plus pada keindahan cerita2 didalamnya.

Akhirnya, izinkan saya memberi apresiasi yang tinggi, Excelent...! terhadap buku “Senandung Cinta dari Rumah Kayu” karya Dee dan Kuti. Saya akan memborong buku ini dan memberikan sebagai gift untuk orang-orang yang kusayangi.

Minggu, November 08, 2009

Obrolan Dua Binatang Melata (skenario operet)

Tokoh:
Mbak Kadee: Penyanyi dangdut yang centil dan sexy.
Mbak Ranee: Cewek penunggu warung kopi di sebelah balai desa.
Mas Anyang : Pemimpin grup musik dangdut “ kucing garing”, suami mbak Kadee.
Pak Asyangar: Kepala desa “
Cicak : Binatang melata pemakan nyamuk, domisili di plafon balai desa setempat.
Buaya : Reptilia pemakan ikan dan sayur yang tinggal di sungai pinggir balai desa.

Alkisah:

Pak Asyangar hari Sabtu kemarin menyelenggarakan pesta perak untuk memperingati 25 tahun disunat. Atas usul dari istri beliau, mereka menyelenggarakan resepsi besar-besaran dengan mengundang seluruh warga masyarakat setempat, termasuk aparat pemerintahan desa di wilayah kecamatan beliau, beserta tamu terhormat bapak Camat.
Dalam undangan di sehelai kertas foto kopian yang telah disebarkan, pak Asyangar mencantumkan di kolom acara : Syukuran dan Selamatan 25 tahun Sunat, dengan hiburan oleh grup musik dangdut “kucing garing” .
Sontak berita ini menyebar luas se antero kecamatan, bahkan banyak tamu-tamu yang tak diundangpun berniat menghadirinya, mengingat pak Asyangar adalah Kades yang sangat dihormati, selain itu dia ganteng, berkumis lebat dan istrinya juga sangat cantik., masih ditambah lagi hiburan musik dangdut yang terkenal sangat heboh goyang biduannya.
Sabtu malam minggu, lokasi resepsi dibalai desa setempat sudah penuh sesak dengan masyarakat. Tamu-tamu undangan di tempatkan di barisan terdepan, duduk di kursi sofa empuk milik pak Kades, sedangkan tamu undangan yang lain tahu diri dengan menempatkan diri duduk dikursi seng di barisan belakangnya. Untuk tamu2 yang tidak di undangpun ikut datang dengan memakai baju yang rapi, kebanyakan baju batik berlilitkan kain sarung, mereka cukup senang dengan berdiri di halaman sebidang tanah depan balai desa yang menjorok sampai kejalan desa. Setelah acara sambutan selesai di udarakan, dilanjutkan dengan acara makan-makan. Piring2 nasi dengan lauknya sambel goreng pete, tahu bacem dan daging ayam disuwir-suwir plus kuah soto,dan krupuk di edarkan. Para tamu sangat menikmati hidangan yang dimasak oleh bu Kades beserta para ibu-ibu darma wanita desa. Bagaimana tidak, karena sehari-hari mereka biasa makan nasi aking dengan sambel terasi ….Rrruuuuar biasa nikmatnya hidangan yang disediakan oleh pak Kades Asyangar.
Sejenak kemudian dimulailah acara yang di tunggu-tunggu, pembawa acara dengan suara yang seksi mirip presenter TV mempersilahkan para tamu untuk menikmati sajian musik dangdut.
Mas Anyang naik kepanggung memberikan salam, dan suasana malam berubah menjadi lebih hingar bingar di hajar oleh dentuman suara kendang,ketipung, suling dan gitar mengalunkan lagu pembuka, disusul kemudian naiklah ke atas panggung mbak Kadee….waahh….penonton bersuit-suit…...dengan gayanya yang seronok, ditambah kostum warna mecolok yang minimalis…mbak Kadee…menggoyang seluruh penonton…Suasana malam makin panas…tak kala para penonton baik undangan maupun bukan undangan berebut pindah ke depan panggung, semua kursi dipinggirkan dan mereka berebut bergoyang dan berjoget sambil melirik-lirik pangkal paha mbak Kadee…..hehehe….sapa tahu…..ngelaba ahh….
Dari semua penonton yang berjoget, tampak Pak Asyangar yang paling hebat, beliau mengeluarkan jurus-jurus sakti bagaimana berjoget yang benar dan sangar, ini acara milik beliau maka beliau ingin menikmati dengan sepenuhnya. Kebetulan mbak Ranee si pemilik warung kopi juga tidak mau kalah, bersama pak Kades mereka berjoget bersama dengan gaya goyang ngebor, goyang gergaji dan goyang pompa angin..…wuuiiiihhh…..nggak kalah sama mbak Kadee di atas panggung.
Suasana hingar-bingar penuh keceriaan tersebut ternyata tidak dinikmati oleh si Cicak yang tinggal di sudut plafon balai desa…dia merasa terganggu karena tidak ada nyamuk yang menclok di dinding, sehingga dengan bersungut-sungut, misuh-misuh dia merayap megal-megol meninggalkan lokasi pesta pergi ke luar, menuju dinding tembok samping….
” Sialan nih orang2…pada bersenang-senang tapi malah bikin susah yang lain, apa nggak pada mikir kalau aku itu butuh ketenangan untuk menyergap mangsaku…? Huh…!”
Saat si Cicak sampai di luar gedung, mendadak dia melihat si Buaya yang sudah lama menghuni sungai di sebelah balai desa sedang mengendap-endap dalam kegelapan. Si Cicak memanggil Buaya; “ Hei Buaya…! Ngapain kamu ngumpet-ngumpet di semak-semak itu…? “
Buaya menjawab ; “ Diam kamu cicak kecil….! Jangan banyak ulah kamu, nanti ku makan kamu!”
Si Cicak mendadak tersinggung dengan ucapan Buaya, dia balas ; “ Dasar Buaya ompong…! Emang kamu udah nggak mampu nangkep ikan di sungai ya… berani-beraninya nyosor ke tempatku…heh!”
Buaya ; “ Sudah…diam kamu! Kau pikir cuma ikan makananku heh?...apa saja bisa kumakan, entah itu sayur,sandal, ayam, kucing atau manusia sekalipun akan kumakan kalau aku mau…tahu!”
Cicak : “ Hahaha…dasar buaya ompong yang rakus…bisanya omong doang…mana pernah kulihat kamu berani makan manusia…hahaha…”
Buaya ; “ Cicak....cicak…aku itu binatang perkasa dan menakutkan tahu!, manusia mendengar namaku saja sudah bergidik ketakutan apalagi bila melihatku, bajuku ku itu tebal dan menyeramkan, belum lagi mulutku yang lebar siap memangsa apa saja...haha… daripada kamu…udah kecil, mulut sempit, punya lidah panjang…hehehe….makhluk kecil menjijikkan kamu lah…”
Cicak; “ Eiiit….jangan dikira aku serendah itu Buaya...!…aku itu makhluk yang berguna buat manusia tahu…! Aku memangsa nyamuk-nyamuk keparat yang sering menghisap darah manusia….kamu sendiri nggak bisa memangsa nyamuk2 itu, malah kamu itu nggragas, rakus…! Semuanya kalau ada kesempatan kamu makan…payah dah…!”
Buaya ; “ Sudah-sudah…!.aku nggak mau bersilat lidah denganmu Cicak!, lidahmu panjang, kamu pasti menang….. aku mau melihat-lihat situasi dahulu…siapa tahu ada mangsa yang menarik…hehehe…”
Cicak ; “ Silahkan saja Buaya…tapi ingat jangan kamu mangsa pak Kades Asyangar dan mbak Ranee ya….”
Buaya : “ loh…memangnya kenapa…? Apa penyakitan mereka? Aku paling takut dengan penyakit….hiii…”
Cicak: “ Bukan itu masalahnya…karena mereka membantu aku dengan menyediakan mangsa nyamuk….”
Buaya : “ Loh, kok bisa…? Gimana caranya?, kok aku nggak dibantu cari mangsa?”
Cicak : “ Begini buaya.....” sering kali , saat malam hari...aku selalu memergoki pak Kades dengan mbak Ranee masuk ke gedung balai desa ini...mereka biasa menggelar tikar dalam kegelapan malam...dan entah ngapain aja mereka berdua...tapi yang jelas. Nyamuk-nyamuk pada ngrubungin mereka...nah...itu kan makanan empuk buatku...hahaha.....”
Buaya ; “ Oohh...gitu toh...pantesan mereka malam ini keliahatan hot banget...padahal kalo siang hari pura-pura nggak pada kenal....asemmm....iik...!”
Cicak; “ Yah...itulah pintarnya pak Asyangar...makanya bisa jadi Kades karena beliau jagoan pat-gulipat, menggunting dalam lipatan...istrinya aja nggak tahu loh...”
Buaya ; “ Heemm....enak ya jadi orang yang berkedudukan tinggi, banyak duit, mau apa aja bisa.......wah...kalau gitu..., aku enaknya ngapain dong malam ini...?”
Cicak: “Ya...... kalau kamu mau...... goyang aja tuh sama penyanyi dangdutnya si mbak Kadee....dia kebetulan doyan goyang sama buaya-buaya...apalagi yang keren dan kaya....mau nggak?”
Buaya : “ Wah...aku nggak pede tuh....apalagi dia ada yang ngawal....”
Cicak ; “ Siapa yang ngawal...? mas Anyang...? aahh...nggak usah dipikir....hubungan mereka itu cuma sandiwara aja....sebenarnya mereka itu sudah pisah ranjang....kesempatan buat kamu tuh....mau kukenalin....hehehe...?”
Buaya : “ Boleh juga tuh....tapi kayaknya aku lebih penasaran dengan goyangnya pak Asyangar dengan mbak Ranee pas lagi di tonton malam2 sama kamu Cicak....xixixi.....”
Cicak : “ Emang kenapa...?”
Buaya : “ Aku suka.....! karena itu perbuatan sesuai hukum tahu....hukum rimba...hahaha...!”
Cicak : ” Terus apa maksudmu....?”
Buaya ; ” Ya siapa yang kuat itu yang menang....dan dari semua penghuni desa ini akulah yang terkuat.....! Jadi aku pasti menang! .....Tidak hanya pak Kades Asyangar atau mbak Ranee, atau mbak Kadee, ....juga kamu Cicak kecil...akan kumakan habis kalian semuanya...Huahahahahaha.....!”
Cicak : ”Asem...iik..!!!”

PS: Teman2.....Silahkan komen atau kalau ada usulan perbaikan atau skenario lain dari teman2, silahkan di komentkan ke blog ini,atau via e-mail ku juga boleh, buat yang paling menarik ada hadiah pulsa @100 ribu perak.
Oh ya, tokoh dan cerita dalam posting ini cuma fiksi belaka, jadi tenang saja...di jamin aman.....xixixixi.....

Rabu, November 04, 2009

Dia Kesepian


klien terakhir baru saja meninggalkan pintu, pulang....Aku tidak yakin apakah dia merasa lega atau tidak, merasa puas atau masgul hatinya. Tidak mudah memang memberi solusi atas permasalah-permasalahan yang di hadapinya dalam satu-dua sesi pertemuan.
Klienku ini adalah seorang wanita karier, berusia 37 tahun, bekerja di suatu instansi pemerintah/BUMN, status single. Sebenarnya secara fisik tidaklah mengecewakan kalau boleh kunilai dengan skala kecantikan 1-10, dia kuberi nilai 7. Keluhan dia sebenarnya klasik sekali yaitu berkaitan dengan gangguan kesehatan yang menyebabkan menurunnya performa dia dalam bekerja. Sudah hampir 3 bulan ini dia mengeluh nyeri kepala sebelah, tidak ada nafsu makan dan sering sesak nafas. Nn Tery (sebut saja begitu namanya) sebenarnya sudah konsultasi ke teman sejawat lain, sudah ditangani dengan baik tetapi belum ada perbaikan yang nyata, bahkan akhir-akhir ini mengeluh sering mengalami kelemahan pada ke dua kaki nya manakala harus naik-turun tangga 1 lantai. Kemudian di rujuklah Nn Tery ke aku. Dari surat rujukan yang kuterima tertulis diagnosis dia adalah "observasi chepalgia et causa psychoneurosis"....hhmmm....ini susah buatku...karena bisa jadi diagnosis ini mengarah ke penyakit yang lebih berat akibat adanya sesuatu di otak...bisa juga hanya karena faktor psikis belaka...dan ini kadang-kadang sering menjadi keranjang sampah diagnosis, manakala dari pemeriksaan radiologis, laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya tidak diketemukan kelainan.
Dari hasil wawancara memang terkesan bahwa keluhan2 Nn Tery wajar sekali, penampakan dia akan nyeri yang dideritanya memang sesuai, mungkin hanya seorang aktris/pemain watak yang bisa menandinginya. Tetapi yang namanya pemeriksaan fisik memang tidak bisa di tipu, kelemahan pada kedua kakinya tidak sesuai dengan kemampuannya yang begitu kuat manakala ku test dengan metode standar pemeriksaan kekuatan otot, dimana hasilnya adalah nilai 5, yang merupakan nilai tertinggi dimana nilai 0 (nol) adalah keadaan lumpuh total. Setelah itu kemudian disusul dengan tes kemampuan saraf sensorik dan motorik, reflek-reflek sendi sudah kuduga hasilnya juga baik. Berlanjut dengan pemeriksaan kondisi mental dengan menggunakan instrumen "mini mental state" dangan chart skala depresi dan hasilnya ketahuan deh....nilainya jeblog....dengan kata lain memang benar Nn Tery ini mengalami gangguan psikis berat yang mengakibatkan timbulnya keluhan secara fisik, biasanya disebut sebagai "psychosomatic disease". Dari beberapa kesempatan wawancara ternyata memang faktor kesepian dan rasa hampa lah yang menyebabkan timbulnya keluhan itu. Nn Tery sudah bekerja sejak usia 23 tahun, berarti sudah 13 tahun dia meniti karier. selama ini dia bekerja secara total dan penuh dedikasi dan ambisi untuk mencapai taraf tinggi sebagai bentuk aktualisasi dirinya sebagai seorang wanita karier. Setelah dia mencapai apa yang diinginkannya dimana segala sesuatu kebutuhan dan keinginannya dapat terpenuhi hanya dengan menjentikkan jari atau mengangkat telepon sebagai fasilitas seorang "boss".
Yah....dia mengalami kesunyian dan kesepian, apa yang telah dicapainya tidak lagi memberikan tantangan,dia juga merasa lelah dengan situasi pekerjaannya sekarang, dia bosan dia jenuh tetapi dia tidak bisa begitu saja mengungkapkan keluhannya kepada sembarang orang mengingat jabatannya, dia merasa kesepian di kantor, dirumah di jalan dan di dunia.. .....dia merasakan bahwa kondisi ini sangat menakutkan, melebihi ketakutannya terhadap kuburan atau kematian. Yah, memang benar manusia tidak akan mampu hidup secara fisik saja, dia akan menjadi seorang robot, bahkan zombie....manusia yang hidup namun secara psikis "mati". Kesepian dan kesunyian ternyata sedemikian menakutkan.