Rabu, April 08, 2009

Hibernate


Sebenarnya aku merasa berat mau nulis ini , tapi kalo nggak ku tulis malah bisa menimbulkan tanda tanya di benak teman2 ngeblog.
Jangan-jangan bisa di kira aku lagi konsentrasi dalam pemilihan Caleg atau lagi menjalani proses pidana atau lagi mau kawin lagi, yang paling parah kalo dikira aku lagi jadi buronan aparat berwajib dan densus 88.
Saat ini aku lagi menghadapi saat-saat genting yang sangat berkaitan dengan masa depan keluarga kami, dan hal ini membutuhkan konsentrasi penuh agar proses berjalan dengan lancar. Boleh dikata, saat ini kami sedang menjalani proses transisi menuju era yang baru dalam manajemen kehidupan. Proses tersebut mau tidak mau harus mengorbankan beberapa hal yang sudah berjalan dengan baik, seperti misalnya aktivitas nge-blog ku selama ini, juga beberapa aktivitas pribadi lainnya. Mungkin membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan. Seandainya semua berjalan dengan baik dan lancar, maka saya akan kembali aktif nge-blog, mungkin dengan format yang tetap dan tidak berubah.
Buat teman2 “gerombolan si berat; Bong Jun, Mr Psycho, Mb Aisha, Mas Bontot, Mb Niet, Mas Fer, mas Ali, Mbak Quinie, Sweety, Shanty, juga teman2 lainnya mbak Kristin, mbak DE, mbak Kristina DS, mas Sarden, mas Awie, mas Nir, Widi,NitNot, Maia,mb Ernut,Cece,Ika,Masicang, Tika, dan semuanya aja yang sorry banget belum kesebut….Makasih banget atas kebersamaannya ya…dan rukun-rukunlah selalu…hahahaha……..

Senin, April 06, 2009

Try Out & Botak

Hari ini si Titan (anak no 2) lagi mengikuti try out ujian nasional buat murid klas 6 SD yg diadakan serentak se-Kodya Salatiga.
Jadi ingat kemarin Titan nanya; "Pa,try out itu maksudnya buat apa sih?" , ku jawab;" Ohh...itu uji coba ujian buat Unas bulan Mei besok dik". Dia nanya lagi; "Tapi dinilai nggak Pa?", kujawab;" iya dong, pasti ada nilainya, makanya harus dikerjakan yg baik dik, biar dapet nilai bagus di ijazah dan unas nya".
"kalo jaman nya papa sekolah dulu ada try out juga?", kujawab;" kayaknya ada, cuma istilah nya latihan ujian, kalo gak salah ingat papa, kenapa emang?"
Titan jawab;" o gitu, berarti try out itu perlu ya pa? ", "perlu dik...supaya kita lebih siap dalam menghadapi ujian...siap dalam proses menjalani hidup dan masa depan kita kelak...gitu loh...".
Titan;" memangnya... papa masih sering try out buat menjalani hidup..?", wah... Aku jadi tertegun...."maksud adik?", dia jawab;" ya...kayak latihan gitu....latihan buat hidup". Sambil garuk2 kepala aku mencerna pertanyaannya..." Gini ya dik...kamu sekolah itu semua bukan sekedar cari nilai bagus doang, tapi yang utama adalah kamu belajar dan berlatih, mengasah otak mu supaya dapat mencerna masalah, mengolah dan mengambil keputusan, jg belajar berteman, belajar berorganisasi...gitu...".
"Lha kalo kayak papa udah lama selesai sekolah kok masih perlu try out juga?" dia tanya lagi....duuhh...kemut kemut endas ku...." dik, orang kalo udah selesai sekolah, tetap harus belajar terus...karena hidup bermasyarakat itu nggak ada sekolah ato universitas nya.,adanya ya belajar langsung nyemplung jadi anggota masyarakat, sekalian try out ya sekalian ujian...nggak ada habis2 nya deh papa mu ini belajar terus dik....." jawabku semangat.
Titan nimpali; "Ooo...makanya kepala papa makin botak...lha belajar teruss....".
Aku; "he-eh dik...papa mu makin botak...."

Kamis, April 02, 2009

SANTET…..apa tuh? (an-update)


Setelah beberapa posting yang cukup "berat", sekarang gantian nulis artikel yang beda, gini ceritanya :
Kemarin sore, masuklah seorang pasien ke kamar praktek, dia perempuan berusia 28 tahun, belum menikah, sebut aja namanya “mbak Rindi”.Kebetulan pula dia Caleg DPRD di daerah ku, mewakili Parpol yang sudah lama eksis. Penampilannya santai saja, tidak mengesankan kalau sakit. Setelah duduk di kursi pasien, terus kubuka pembicaraan dengan pertanyaan basa-basi tentang kesibukannya kampanye dan adu strategi dalam mencari simpati. Pokoknya bla…bla…bla…..
Setelah itu baru aku masuk ke langkah Anamnesis (wawancara tentang keluhan dan penyakitnya), mbak Rindi bilang kalau akhir-akhir ini sering mengalami nyeri di perut bawah pusar, seperti di tusuk-tusuk jarum. Terus kutanya lagi apakah nyerinya menetap atau hilang timbul? Dia jawab kumat-kumatan, terutama waktu malam. Terus kutanya lagi, kalau pas kumat nyerinya seperti apa parahnya? Dia jawab, sampai terguling-guling bahkan sampai muntah-muntah segala. Terus kutanya lagi ; berapa lama nyerinya setiap serangan datang, dia jawab sekitar ½ jam. Kutanya lagi; kalau pas kumat apakah dg berbaring nyerinya berkurang? Dia jawab : sama saja, kutanya lagi; apa usahanya untuk meredakan nyeri? Apakah dengan minum obat? Dia jawab; tidak mempan dengan obat-obatan karena sudah berobat ke Rumah Sakit sebelumnya dan di beri resep obat penghilang nyeri. Terus kutanya lagi apakah ada hubungannya dengan siklus menstruasi? Dia jawab tidak ada, karena mens nya biasa saja. Dia juga bilang tidak ada keluhan menyangkut ”kewanitaannya”.
Dia bilang lagi; ”Dok...saya sudah diperiksa USG, Laboratorium urine, darah, foto Rontgen ......ini hasilnya saya bawa...katanya normal semua.
Hmm...waktu kulihat memang benar ....semua pemeriksaan penunjang dia hasilnya semua DBN (dalam batas normal). Terus dia tanya lagi...”Dok...apa nyeri saya ini karena di SANTET ya....?
Waahh.....Kalo soal itu, kita jangan keburu –buru menganggap santet mbak....saya jujur saja, waktu kuliah saya mempelajari ilmu penyakit medis bukan yang aneh-aneh kayak santet gitu.....
Terus dia tanya lagi ; ” tapi kok saya nggak sembuh-sembuh...?
Ku jawab : Ya karena penyakitnya belum ketemu mbak.....
Terus dia balik tanya :” Santet itu apa sih dok...?


SANTET itu apa ya...? sebenarnya santet adalah suatu istilah yang ditujukan pada upaya-upaya berbau mistik, dalam hal ini menggunakan cara-cara yang irrasional, untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang bersifat rahasia, gelap dan untuk menimbulkan penderitaan pada orang yang di tujunya. Sejarah ilmu santet sendiri sudah sangat tua, mungkin sudah setua sejarah umat manusia itu sendiri.

1. Apakakah santet itu cuma ada di indonesia?
Tentu saja tidak, dia ada dimana-mana, sebenarnya merupakan suatu hasil dari olah jiwa/ rohani seseorang untuk memperoleh kekuatan dari alam jagad raya (cosmic) dg jalan mengolah bathin dengan mendekatkan diri dan menyerap kekuatan alam dan sumber kekuatan yang jauh diatas daya nalar manusia, yaitu kekuatan dari Tuhan (Allah) dan tentu kebalikannya juga kekuatan gelap(Setan) yang terakhir ini kemudian dikembangkan menjadi ilmu santet..
2. Lalu kenapa ada santet...?
Ya itu karena orang tersebut menggunakan ilmunya untuk merusak atau menyakiti orang lain yang tidak disukainya....bisa dikatakan bahwa ilmu yg dikuasai digunakan untuk kejahatan....sehingga dapat dikatakan bahwa santet adalah bagian dari ilmu hitam, ilmu sesat , ilmu dibawah kuasa kegelapan(setan).
3. Bagaimana cara kerja santet?
Santet bekerja antara lain dengan (1)mempengaruhi gelombang2 otak orang yg di"kerjain" sehingga orang tersebut mudah sakit, atau mudah mengalami kecelakaan. sehingga tidak heran ada orang yang sehat, mendadak mati/sakit karena mengalami kecelakaan atau mendapat gangguan kesehatan.
Santet juga bekerja dengan (2)mengirimkan energi/kekuatan yang sifat nya merusak, dan bila masuk ketubuh seseorang akan menimbulkan penderitaan luar biasa dan sering menyebabkan frustasi karena penderitaan yang tak sembuh2
4. Orang yang bagaimana yang mudah kena santet?
Santet hanya dapat mengenai orang yang kognitif (kecerdasannya) baik...dengan kata lain santet tidak bisa mengenai orang lemah mental (idiot, debil, imbisil) atau orang yang menderita sakit jiwa / gila (schizophrenia).
5. Kenapa bisa begitu ?
Karena gelombang dan frekwensi arus listrik di otak mereka tidak sama dengan si pengirim santet, jadi tidak ada sinkronisasi.
6. Lalu bagaimana ciri orang yang mudah kena santet ?
Orang yg sedang mengalami masalah psikis, murung, sedih atau orang yang sedang dalam keadaan mengalami tekanan psikis berat, orang yanag over confidence, tinggi hati, orang yg selalu sukses tetapi lupa terhadap jati dirinya (sangkan paraning dumadi ), pokoknya orang-orang yang sedang kurang waspada /lengah terhadap keadaannya.
7. Apakah orang yang tidak mengalami gangguan/tekanan psikis juga bisa kena santet?
Bisa aja, karena hampir tidak ada orang (dewasa) yang sama sekali tidak memiliki problem (apapun).
8. Bagaimana ciri orang yang kebal santet...?
Biasanya orang tersebut periang, banyak humor, suka berteman, karakternya kuat, dan kuat iman nya,
9. Kenapa begitu?
Gelombang otak orang tersebut baik, arus nya lancar, metabolisme tubuh juga baik.
10. Kayak apa sih gambaran orang yang kena santet?
Bermacam-macam...yang jelas orang tersebut mengalami penderitaan yang berat, baik fisik maupun psikis, biasanya penanganan medis sering gagal mendiagnosis penyakit utama nya walaupun telah dilakukan upaya2 dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium yang komplit maupun piranti imaging/scan yang canggih dan pengobatan2medis yang kelas wahid.
11. Lalu siapa yang dapat mendeteksi orang tersebut penderitaanya karena santet atau tidak?
Ada beberapa orang tertentu yg dikarunia kelebihan dari yang Maha Kuasa untuk mendeteksinya, ada dari kalangan ulama, rohaniawan, medis, dll (maaf saya tidak dapat merekomendasikannya)
12. Lalu sikap kita bagaimana bila kita atau keluarga kita dicuriga menderita santet?
Pertama kita harus hati2, karena santet tidak dapat dibuktikan secara ilmiah...sehingga kita tidak dapat menelan mentah2 apa yang dikatakan oleh orang yang mengatakan bahwa kita/keluarga kita terkena santet...ya kalo benar, kalau tidak...? malah bikin maksiat...kita malah berdosa , menuduh orang lain ...yang belum tentu benar.
13.Lalu baiknya tindakan kita bagaimana...?
Terbaik adalah upayakan pengobatan medis seoptimal mungkin...berdoa mohon penyembuhan dari Tuhan YME (sesuai agama/kepercayaan kita masing2), kemudian carilah pertolongan dari orang2 yang memang memiliki kemampuan untuk mengatasi santet (harus hati2), ingat...sebaiknya santet tersebut tidak usah dikembalikan...karena bila dikembalikan, si pengirim akan mengetahui kalau santetnya gagal, maka akan dikirim ulang dan akibatnya kiriman ulang tersebut akan mengenai orang2 terdekat yg kita kasihi (suami-istri, anak, orang tua, dll)
14. Adakah kiat2 tertentu untuk mengatasi santet?
Ada, Ilmu santet (jawa) dikirim berdasarkan HITUNGAN WETON / PASARAN, sehingga bila santet tersebut dikirim pada hari senin wage (misalnya) maka sebelum lewat jam 12 malam santet tersebut harus sudah masuk. Karena ilmu tersebut sifatnya rahasia(gelap) dia akan masuk secara diam-diam pada keadaan orang tersebut lengah atau sudah tidur....Bila kita tidur diatas jam 12 malam, maka santet tersebut tidak dapat masuk, karena orangnya masih terjaga, dan bila sudah lewat jam 12 malam maka hitungan harinya sudah berbeda, maka santet tersebut gagal masuk.
15. Ada lagi cara lain...?
Ya...tidurlah dilantai beralaskan apa saja , karena santet memiliki batas ketinggian serangan > 50 cm dari permukaan bumi, jangan lupa berdoa mohon perlindungan dari Allah untuk keselamatam keluarga setiap malamnya.
Kenapa > 50 cm ? karena kurang dari itu ilmu tersebut di serap bumi dan saat mantera2di ucapkan, posisi si tukang santet duduk bersila.
16. Ada lagi cara lain...?
Ada (boleh dilakukan boleh tidak), kepala rumah tangga tiap jam 12 malam berjalan memutari rumah sambil mengencingi sudut2 halaman rumah. Bisa juga dengan menaburkan garam dapur di setiap sudut rumah dan jangan lupa ucapkan doa mohon keselamatan dan di jauhkan dari "bala".

17. Bagaimana dengan ilmu Pelet ?
Ilmu untuk menarik lawan jenis, dengan jalan menguasai otak korban, sehingga hanya si pengirim lah yang selalu ada di dalam pikirannya (obsesif) sehingga dia melupakan orang lain / kekasihnya.
18. Apa hanya dengan cara itu...?
Tidak, biasanya bila tujuannya untuk merebut kekasih/suami-istri seseorang , maka pelet akan dikombinasikan dengan santet pada pasangannya....ini jahat sekali... berhati-hatilah...
19. Apakah dibutuhkan media tertentu untuk menyantet dan memelet?
Jelas dibutuhkan, bila untuk menyantet tergantung si tukang santet, semakin hebat dia, mungkin cukup dengan secarik kertas bertuliskan Nama-alamat- sudah cukup, tapi biasanya dibutuhkan juga foto, sehingga si tukang santet dapat lebih focus dalam membaca mantera santetnya. Bila itu untuk pelet, maka selain syarat di atas biasanya bisa ditambah, potongan rambut/kuku, sukur-sukur dapat pakaian dalam si korban...makin mantab...
20. Bagaimana ciri2 orang yang menyantet / me-melet ?
Tidak ada ciri khusus...., yang jelas orang tersebut akan meraih keuntungan dari penderitaan orang lain, sulit dibuktikan (karena sifatnya rahasia) tetapi bisa diketahui....
21. Bagaimana halnya dengan benda2 asing yang dikeluarkan dari tubuh seseorang yang disantet? (seperti jarum, paku, kawat dll)
kebanyakan cuma sulap aja.....(tergantung kredibilitas orang yang mengeluarkan), tetapi itu masuk akal, karena santet adalah suatu kekuatan/energi jahat...dimana bila dia masuk kedalam tubuh seseorang dia akan ber-transformasi menjadi massa(benda), karena energi tersebut sifatnya merusak, maka benda yang muncul juga benda yang merusak.
22. Bisakah santet itu menyerang binatang atau tumbuhan?
Kalau secara langsung tidak, tetapi bisa terjadi bila ilmu santet yang dikirimkan gagal mengenainya, kemudian melabrak binatang / tumbuhan2 miliknya/peliharaannya.
22. Apakah masih ada bentuk2 santet yang lain..?
Banyak sekali...tergantung berasal dari daerah / kebudayaan mana dia berasal.
23. Santet daerah mana yang kuat...?
Semua santet kuat, tetapi ada beberapa wilayah yang memiliki ilmu santet sangat kuat, sehingga dapat dikirim menyeberangi lautan (nyabrang segoro), dan santet yang mampu dikirim menyeberangi samudera dapat dikategorikan santet hebat, karena dia bisa menembus kekuatan santet daerah lain. Ini sangat sulit di atasi.

Eh...omong2 kalian percaya sama santet nggak? Punya cerita / pengalaman tentang santet?

Yaahh........yang penting kita sebaiknya menjaga keharmonisan hidup, dan keseimbangan dunia dan akhirat.
Niscaya kita akan terbebas dari rasa benci, iri hati dan ke maksiatan.....

PS: Gb paling atas :hasil montage dari sohibku "kamerad Bong Jun-Natuna island"

Rabu, April 01, 2009

Budaya MALU...itu perlu?...(kisah si Bakrie anak nakal)

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Malu adalah :
(1) merasa tidak enak hati (rendah, hina dsb) karena berbuat sesuatu yg kurang benar (kurang baik).
(2) Segan melakukan sesuatu karena ada rasa hormat, agak takut dsb.
(3) perasaan kurang senang, hina, nista dsb.
Melihat batasan arti kata malu diatas, tentunya kita semua pernah mengalami situasi “malu” tersebut. Lepas dari apapun penyebab dari timbulnya rasa malu tsb, yang jelas kita akan merasakan situasi yang tidak nyaman/tidak mengenakkan, dan sewajarnya lah kita pasti akan menjauhi hal2 yang dapat membuat kita malu.
Memang perasaan malu tidak ada sangsi hukum pidana nya, tetapi membuat orang lain merasa malu dengan sengaja (mempermalukan), maka kita dapat dituntut dengan pasal KUHP tentang ”perbuatan yang tidak menyenangkan”.
Saya menganggap bahwa perasaan malu tersebut bukanlah meupakan suatu ”kutukan”, sesuatu yang dianggap tidak perlu, karena justru dengan adanya perasaan malu itulah maka kita dapat menjalankan fungsi kita sebagai komponen dari masyarakat yang memiliki nurani dan sikap tenggang rasa, lengkap dengan segala atribut2 yg melekat pada diri kita semisal ; pekerjaan, tingkat pendidikan, lingkup pergaulan, asal-usul, adat-istiadat setempat dll.
Perasaan malu tersebut dapat menjadi benteng pertahanan kita untuk menyelaraskan diri dg kepentingan orang lain, dengan menjaga rasa tenggang rasa dan saling pengertian akan kepentingan orang lain juga. Kita akan di tuntut untuk bisa membawa diri supaya dalam tindakan maupun ucapan kita jangan sampai membuat orang lain merasa malu, atau lebih parah lagi malahan mempermalukan diri kita sendiri.
Di negara Jepang misalnya, terdapat adat untuk menebus rasa malu dengan melakukan bunuh diri, Harakiri(merobek perut dg pisau sampai usus terburai) mmerupakan warisan adat para samurai/ ronin pada zaman dahulu, dimana mereka sangat menjunjung tinggi kehormatan, saat ini mungkin sudah tidak relevan, dan di ganti dengan tindakan semacam pernyataan bersalah, meminta maaf dan mengundurkan diri dari jabatannya. (sudah banyak sekali pejabat tinggi di Jepang yang mengundurkan diri), demikian juga dg negara lain yang memiliki kebanggaan nasional tinggi, seperti negara Jerman, mengundurkan diri dari jabatan adalah bentuk tanggung jawab moral dari rasa bersalah dan rasa malunya.......walaupun proses hukum tetap berjalan.
Bagaimana dg Indonesia...? mari kita lihat komen dari mbak DE, pada posting saya yg lalu : (tanpa edit),

ck..ck..ck.. kalo ndak dari cerita sampeyan maka aku nggak akan tahu mau masuk SMP saja begitu rumitnya, keterlaluan ya mas, koyok mau ndata bondone wong tuwane calon siswa , ck ..ck..ck seh gumun aku, kebangeten tenan !
terus masyarakat bisa apa menghadapi semuanya ini mas ? paling bisanya ngikut aturan yg dibuat, siapa yg berani protes ? padahal kalau semua rakyat protes kalah tuh yg bikin sistem.
kalo di sini itu pasti sdh diprotes

btw, di sini SD, SMP, SMA sampai sebagian universitas nggak perlu mbayar mas, anak siapa saja boleh sekolah dan kuliah ndak ada perbedaan, semua punya hak sama, hanya kemarin2 ada beberapa uni yg mengharuskan mhs membayar per semester tapi tidak semua, itupunmasih bisa diprotes

terus yel .. yel bahwa anak adalah penerus bangsa piye kalau banyak anak2 pinter tapi nggak mampu sekolah ? *ngenes aku*

menurut saya yang berlaku di negara kita mas ya yang kaya, yang berduit, yang memegang kekuasaan itulah yang berhak berbuat semauanya, mungkin tim yg mewawancarai mas itu salah satu ortu yg paling kaya yg pasti (mungkin) nyumbangnya buanyak jadi bisa berhak mewawancarai ortu murid yg lainnya

” sayangnya budaya berani bicara, mengemukakan pendapat, mempertahankannya belum ada di masyarakat kita mas, karena sudah dari dulu kita terbiasa ditekan dan dipaksa menganut apa yg diinginkan pemimpin kita, walau saya tahu ada beberapa yang berani melawan (contohnya spt yg sampeyan lakukan dgn tim dr ortu itu) tapi beberapa orang yg berani ini tentunya tdk lepas dr resiko akan ada masalah atau kesulitan di kemudian hari , kalau kita terbiasa bersatu, bebas bicara, khan nggak ada yg akan mau bersekolah di situ ? mungkin ini yg membedakan negara maju dengan negara berkembang mas, dulu saya pikir bedanya hanya karena faktor tekhnologi etc, tapi stlh saya tinggal di sini saya baru tahu bahwa di negara maju orang dianggap sama kedudukannya, haknya, baik presiden maupun pengangguran, org bebas mengeluarkan pendapatnya baik menteri atau pekerja bangunan, nggak ada perbedaan sama sekali, dan ada satu lagi mas, budaya MALU, ini juga belum ada di negara kita mas contohnya kasus lapindo itu misalnya terjadi di jerman, nggak nunggu sampai setahun, beberapa hari saja mungkin menteri yg berurusan dgn bidang ini akan mengundurkan diri krn malu merasa tidak becus bekerja dalam bidangnya (tanpa dipaksa lho), terus pemerintah juga akan menomor satukan korbannya agar dpt kembali hidup layak dan normal lagi krn org org pemerintahan itu dibayar oleh pajak rakyat (pajak perorangan di sini tinggi banget mas, ada yang sampai dipotong 50 % gajinya perbulan , coba bayangkan kalau ini berlaku di Indonesia apa ya mau org2 kaya menyerahkan 50 % gajinya perbulan buat pemerintahan ? jadi di sini yg kaya mbayar pajaknya makin banyak mas, dan SEMUA org harus bayar pajak, ndak ada yg bisa lari kecuali kalo tgl di luar jerman, benar benar adil, ketahuan menyembunyikan pajak, masuk penjara , SIAPAPUN ITU ) jadi pejabat tinggi di sini memang bekerja untuk rakyat mas, oh ya balik ke lapindo lagi, apa yg terjadi di sana mas ? korbannya khan masih terlantar begitu saja sampai sekarang dan yg lebih mengenaskan lagi org penting yg berhubungan dgn hal ini si bakrie itu , msh duduk manis di kursinya nggak ada MALU sama sekali (kalo di sini dia juga sdh masuk penjara mas, di sita hartanya juga) dan yg paling menyedihkan rakyat kita nggak bisa berbuat apa apa, ya krn kita memang tidak biasa bersatu mas, klan si bakrie itu jumlahnya berapa kalau dibandingkan dengan jumlah rakyat kita yang ratusan juta itu, krn kita memang juga tidak terbiasa mempertahankan hak kita , biasa takut dan ditekan. *ngenes*
maaf mas bukan maksudku mau membandingkan negara kita dgn sini, tapi itulah kenyataannya, yg kaya yg berkuasa itulah yg bisa berbuat semaunya di tanah air, mungkin krn itukah banyak yg berebutan dlm pemilu kali ini ?”




Saya seperti di bukakan mata yang selama ini terpejam, Mas Bakrie itu selama menjabat sebagai Menteri , kekayaan pribadi maupun perusahaannya meningkat berlipat ganda, sementara... perusahaan yang bernaung dibawah nya ”PT Lapindo Brantas” telah menyebabkan timbulnya bencana lumpur Sidoarjo, yang telah merusak total tatanan ekologi dan sosial ekonomi masarakat setempat.
Berdasarkan data dari Forbes Asia 2008, Bakrie adalah manusia terkaya saat ini di Asia....!
Dan hebatnya berbagai manuver telah dia lakukan untuk mencuci tangannya, entah dengan menjual perusahaanlah, menyalahkan faktor gempa dan alam lainnya lah....pokok nya manuver ”Tikus nyolong iwak asin” dia lakukan dengan cekatan. Sama sekali tdak ada rasa MALU...dia tetap enak-enak di Jakarta dan keliling dunia menikmati jabatannya, begitu kuatkah posisi dia sebagai oang kaya dan berkuasa...? sehingga tangan2 hukum tak mampu menyentuhnya? Benar-benar manusia laknat si Bakrie itu! Tidak ada rasa empati dan simpati sama sekali terhadap para korban lumpur Sidoarjo tersebut.

Mau ngggak Bakrie sekeluarga mencicipi tidur di tenda2 darurat, makan nasi bungkus lauk gereh-tempe dan tidur bersekat kain? Jangan hanya terampil main batu....!, lempar batu sembunyi tangan....Ketahuilah, Azab dan karma yang mengerikan akan menghajar anak dan keturunan Bakrie kelak....
Bila pengadilan manusia masih bisa di manipulasi, maka pengadilan akhirat yang akan menjebloskannya kedalam laknat tujuh turunan...

Lampiran : data Forbes Asia:
Aburizal Bakrie is Indonesia’s richest man.Forbes Asia list of Indonesia’s richest men and families, the top ten: [1]
1. Aburizal Bakrie and family (Bakrie Group): $5.4 billion 2. Sukanto Tanoto (April and Asian Agri): $4.7 billion
3. R. Budi Hartono: $3.14 billion
4. Budi and Michael Hartono, part owners of Djarum and BCA): $3.08 billion
5. Eka Tjipta Widjaja and family (Sinar Mas Group): $2.8 billion
6. Putera Sampoerna and family (Sampoerna Strategic): $2.2 billion
7. Martua Sitorus (Wilmar International): $2.1 billion
8. Rachman Halim and family (Gudang Garam): $1.6 billion
9. Peter Sondakh (Rajawali Group): $1.45 billion.
10. Eddy William Katuari and family (Wings Group): $1.39 billion
Last year Aburizal Bakrie, the Co-ordinating minister for the Peoples’ Welfare, came in at sixth, with wealth of $1.2 billion, and Sukanto Tanoto led the rankings.


Bagaimana komentar teman-teman sekalian....melihat kekayaan mereka dan kelakuan mereka selama ini, terutama tokoh pada rangking 1...?

PS: sumber gbr ada pd penulis.